
Strategi Viral Marketing Anda Gagal? Mari Lihat 4 Cara Brand Burger King Melakukannya
10 min to read
Dalam era digital yang semakin maju seperti sekarang ini, viral marketing telah menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam upaya pemasaran. Banyak merek dan perusahaan yang berlomba-lomba menciptakan konten yang dapat menyebar dengan cepat dan mencapai audiens yang lebih luas. Namun, tidak semua upaya viral marketing berhasil, dan seringkali para profesional di bidang ini menghadapi kegagalan yang mengecewakan.
Jika Anda juga mengalami kesulitan dengan strategi viral marketing Anda, tidak ada salahnya untuk melihat contoh dari merek-merek yang telah berhasil mencapai kesuksesan dalam hal ini. Salah satu perusahaan yang sering kali dikaitkan dengan kampanye viral yang sukses adalah Brand Burger King.
Dalam artikel ini, kami akan mengajak Anda melihat beberapa contoh strategi viral marketing yang dilakukan oleh Brand Burger King. Kami akan menggali lebih dalam tentang langkah-langkah yang mereka ambil dan bagaimana mereka memanfaatkan tren dan media sosial. Tanpa basa-basi lagi inilah pembahasan lengekap mengenai strategi viral marketing ala Burger King.
Sejarah Burger King

Burger King adalah sebuah merek dan jaringan restoran waralaba makanan cepat saji yang didirikan pada tahun 1953. Sejarah Burger King dimulai di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat, ketika Keith J. Kramer dan Matthew Burns membuka restoran pertama mereka dengan nama “Insta-Burger King”. Restoran ini menawarkan konsep baru dengan pelayanan yang cepat dan burger yang dapat disiapkan dengan cepat.
Pada tahun 1954, James McLamore, seorang rekan bisnis dari Keith Kramer, bergabung dengan perusahaan dan mereka mulai mengembangkan restoran-restoran Burger King menggunakan mesin pemanggang “Insta-Broiler” yang memungkinkan mereka untuk memanggang burger dengan cepat. Mereka juga mengubah nama restoran menjadi “Burger King” dan memulai perjalanan mereka untuk membangun merek yang terkenal di industri makanan cepat saji.
Pada tahun 1957, McLamore dan Burns memperkenalkan metode baru untuk memasak burger dengan teknik “flame broiling”, yang memberikan rasa dan aroma unik pada burger mereka. Inovasi ini menjadi ciri khas Burger King dan menjadi salah satu faktor yang membedakan mereka dari pesaing-pesaingnya.
Pada tahun 1959, perusahaan mulai menerapkan model waralaba, di mana mereka menjual lisensi kepada pengusaha lokal untuk membuka restoran Burger King di berbagai lokasi. Ini memungkinkan mereka untuk memperluas jaringan restoran dengan cepat dan menjangkau lebih banyak pelanggan.
Pada tahun 1967, Burger King menjadi perusahaan publik dan terdaftar di Bursa Efek New York. Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan akses ke modal yang lebih besar dan terus mengembangkan bisnis mereka secara global.
Selama beberapa dekade berikutnya, Burger King menghadapi berbagai perubahan kepemilikan dan restrukturisasi perusahaan. Pada tahun 2010, perusahaan diakuisisi oleh perusahaan investasi bernama 3G Capital Management. Kemudian, pada tahun 2014, Burger King bergabung dengan perusahaan restoran cepat saji Kanada, Tim Hortons, membentuk perusahaan induk bernama Restaurant Brands International (RBI).
Hingga saat ini, Burger King terus menjadi salah satu merek waralaba makanan cepat saji yang paling dikenal di dunia. Dengan ribuan restoran yang tersebar di berbagai negara, Burger King terkenal dengan berbagai menu ikoniknya seperti Whopper, Chicken Fries, dan Onion Rings. Merek ini juga dikenal karena kampanye pemasaran yang inovatif dan kontroversial yang sering kali mencuri perhatian media dan publik.
Strategi Viral Marketing Brand Burger King

Burger King telah meluncurkan beberapa strategi viral marketing yang sukses dalam beberapa tahun terakhir. Berikut ini adalah beberapa contoh strategi tersebut:
1. Video Pembusukan Brand Burger King
Strategi viral marketing pertama yang akan kita bahas adalah kampanye “Video Pembusukan Brand Burger King”. Melalui kampanye ini, Burger King menciptakan konten yang unik dan mengejutkan dengan menampilkan Whopper yang dibiarkan membusuk secara alami selama beberapa minggu.

Dalam kampanye ini, Burger King bertujuan untuk menyoroti fakta bahwa mereka tidak menggunakan bahan pengawet dalam produk mereka. Mereka ingin menunjukkan kepada pelanggan bahwa makanan mereka adalah makanan segar dan alami.
Video kampanye tersebut menampilkan gambaran Whopper yang terkena proses pembusukan alami, dengan jam yang berlalu dan lapisan jamur yang tumbuh di roti, daging, dan bahan-bahan lainnya. Ini adalah sesuatu yang tidak biasa dan menggelitik minat orang-orang.
Kampanye ini berhasil mencuri perhatian luas karena kontennya yang mengejutkan dan kontroversial. Orang-orang terkejut melihat makanan yang mereka kenal sebagai produk makanan cepat saji yang tahan lama, kini dibiarkan membusuk. Kampanye ini menimbulkan pertanyaan tentang bahan-bahan makanan yang digunakan dalam industri makanan cepat saji secara umum.
Video tersebut dirilis di media sosial, dan dengan cepat menjadi viral. Banyak pengguna media sosial yang menyebarkan dan membahasnya, menimbulkan diskusi tentang bahan pengawet dalam makanan dan dampaknya terhadap kesehatan dan keamanan konsumen. Kampanye ini berhasil mencapai tujuannya untuk menarik perhatian publik dan memicu pembicaraan tentang kebersihan dan kualitas produk makanan.
Dalam hal ini, Burger King memanfaatkan kejutan dan kontroversi sebagai pendorong untuk membuat kampanye viral yang efektif. Mereka memanfaatkan ketertarikan orang-orang terhadap topik makanan dan kesehatan untuk membangun buzz dan kesadaran merek. Dengan melakukan sesuatu yang tidak terduga dan berbeda, Burger King berhasil menciptakan kampanye viral yang sukses dan mendapatkan perhatian luas di media sosial dan luar sana.
2. Brand Burger King Menjadi Sponsor Klub Bola
Strategi viral marketing kedua yang akan kita bahas adalah ketika Burger King menjadi sponsor resmi untuk sebuah klub sepak bola. Melalui kemitraan ini, Burger King menciptakan konten viral yang berfokus pada kolaborasi antara merek mereka dan dunia olahraga.
Dalam strategi ini, Burger King memilih untuk menjalin hubungan dengan klub sepak bola terkenal sebagai sponsor resmi. Mereka mungkin memilih klub yang memiliki basis penggemar yang besar dan fanatik. Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan popularitas klub dan antusiasme penggemar dalam menciptakan buzz dan meningkatkan kesadaran merek.
Kemitraan tersebut dapat melibatkan berbagai aktivitas pemasaran, seperti menyertakan logo Burger King pada seragam pemain, menampilkan iklan di stadion selama pertandingan, meluncurkan promosi khusus bagi penggemar klub, dan menghadirkan acara dan konten khusus yang melibatkan para pemain dan penggemar.
Melalui kemitraan ini, Burger King menciptakan konten viral yang menampilkan hubungan mereka dengan klub sepak bola. Mereka mungkin merilis video promosi atau iklan yang menampilkan pemain klub dan produk Burger King. Konten ini mungkin juga mencakup tantangan atau kontes yang melibatkan penggemar dan memberikan mereka kesempatan untuk memenangkan hadiah eksklusif.
Strategi ini berhasil menciptakan buzz dan perhatian luas karena pengaruh klub sepak bola terhadap penggemar dan media. Penggemar klub yang fanatik akan mendukung kemitraan ini dan dengan antusias membagikan konten terkait Burger King dan klub sepak bola tersebut di media sosial. Konten ini juga dapat menarik minat penggemar sepak bola secara keseluruhan, termasuk mereka yang mungkin tidak terlalu akrab dengan merek Burger King sebelumnya.
Dalam hal ini, Burger King memanfaatkan daya tarik dan pengaruh klub sepak bola untuk menciptakan kampanye viral yang sukses. Mereka menyatu dengan dunia olahraga yang populer dan memanfaatkan antusiasme penggemar untuk meningkatkan kesadaran merek dan mencapai audiens yang lebih luas. Dengan memadukan merek mereka dengan sepak bola, Burger King berhasil menciptakan buzz yang luar biasa dan memperkuat citra merek mereka di kalangan penggemar olahraga.
3. Kolaborasi dengan Kompetitor
Strategi viral marketing ketiga yang akan kita bahas adalah kolaborasi Burger King dengan kompetitor mereka. Pada saat Inggris mengumumkan lockdown kedua sebagai respons terhadap peningkatan kasus COVID-19, Burger King Inggris mengambil langkah yang tidak biasa dengan menawarkan bantuan kepada waralaba restoran lainnya, termasuk KFC, Leon, Taco Bell, Pizza Hut, Subway, dan Greggs.
Dalam pengumuman mereka, Burger King menekankan pentingnya solidaritas dan saling membantu di tengah krisis ini. Mereka mengajak masyarakat untuk memesan makanan melalui layanan pesan antar atau drive-thru dari berbagai restoran, termasuk kompetitor mereka. Burger King juga menggambarkan bahwa ribuan pekerja bergantung pada dukungan ini.
Meskipun mereka tetap mempromosikan produk andalan mereka, seperti Whopper, Burger King menyampaikan pesan yang mengatakan bahwa memesan produk dari kompetitor, seperti Big Mac, juga merupakan pilihan yang tidak ada salahnya. Dalam hal ini, mereka berusaha menggabungkan semangat solidaritas dengan promosi produk mereka sendiri.
Reaksi dari masyarakat terhadap kampanye ini bervariasi. Beberapa orang merasa simpati dengan upaya Burger King untuk mendukung industri restoran secara keseluruhan dan melihat langkah ini sebagai tanda persatuan di tengah krisis. Namun, ada juga yang tidak setuju dengan kampanye ini, terutama karena pedagang kecil juga mengalami dampak buruk akibat pandemi.
Kampanye ini menciptakan perdebatan dan diskusi di masyarakat. Sementara beberapa orang mengapresiasi usaha Burger King untuk berkolaborasi dan mendukung industri makanan secara luas, yang lain merasa bahwa kampanye ini tidak memperhatikan efek negatif yang mungkin dialami oleh pedagang kecil.
Dalam hal ini, strategi Burger King dalam kolaborasi dengan kompetitor mereka adalah menciptakan konten yang menarik perhatian dengan menggabungkan semangat solidaritas dengan promosi produk mereka sendiri. Kampanye ini berhasil memicu reaksi dan pembicaraan di masyarakat, meskipun ada pandangan yang berbeda-beda terhadap pendekatan ini.
4. Bakar Iklan Produk Lain
Strategi viral marketing keempat yang akan kita bahas adalah kampanye Bakar Iklan Produk Lain. Melalui kampanye ini, Burger King menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) untuk menciptakan pengalaman yang interaktif dan kontroversial.
Dalam kampanye ini, Burger King meluncurkan aplikasi AR yang memungkinkan pengguna untuk “membakar” iklan produk pesaing mereka secara virtual. Pengguna dapat mengarahkan kamera ponsel mereka ke iklan tersebut, dan melalui aplikasi Burger King, iklan tersebut tampak terbakar dalam tampilan AR.
Kampanye ini bertujuan untuk menunjukkan sikap berani dan percaya diri dari Burger King dalam menghadapi pesaing. Mereka ingin mengesankan bahwa produk mereka lebih baik dan mengajak konsumen untuk memilih Burger King sebagai pilihan mereka.
Kampanye ini berhasil mencuri perhatian karena kontennya yang unik dan menantang. Burger King menggunakan teknologi AR sebagai alat untuk menciptakan pengalaman yang berbeda dan menggoda konsumen untuk berpartisipasi dalam “pembakaran” iklan pesaing.
Kampanye ini diunggah di media sosial dan segera menjadi viral. Banyak pengguna media sosial yang tertarik untuk mencoba aplikasi tersebut dan membagikan pengalaman mereka dengan membakar iklan pesaing Burger King. Ini memicu diskusi dan perdebatan di antara pengguna media sosial tentang strategi pemasaran yang kontroversial dan efektivitas Burger King dalam membedakan diri dari pesaing.
Dalam hal ini, Burger King menggunakan teknologi AR sebagai cara untuk menciptakan pengalaman yang menarik perhatian dan memanfaatkan ketertarikan konsumen terhadap teknologi baru. Mereka menciptakan konten yang kontroversial dan menantang dengan menggoda konsumen untuk “membakar” iklan pesaing, menunjukkan sikap berani dan percaya diri dari merek tersebut. Dengan strategi viral marketing yang unik ini, Burger King berhasil menciptakan buzz yang signifikan dan meningkatkan kesadaran merek mereka di media sosial dan publik secara keseluruhan.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, Anda telah melihat beberapa contoh strategi viral marketing yang dilakukan oleh Burger King, sebuah merek yang terkenal dengan kampanye pemasaran yang inovatif dan kontroversial. Mereka telah membuktikan bahwa dengan pendekatan yang berbeda, berani, dan menggunakan media sosial dengan tepat, strategi viral marketing dapat menjadi alat yang efektif untuk membangun buzz dan meningkatkan kesadaran merek.
Oleh sebab itu, ketika strategi viral marketing Anda gagal, ada banyak pelajaran yang dapat dipelajari dari keberhasilan Burger King. Dalam hal ini, jika Anda ingin membuat sebuah kampanye marketing yang viral, maka kami sarankan Anda untuk bekerja sama dengan agency marketing profesional seperti Bithour Production.
Dengan pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki dalam memahami pasar dan tren terkini, mereka dapat membantu Anda mengembangkan strategi viral marketing yang tepat untuk mencapai kesuksesan. Selain itu, dengan pemahaman yang mendalam tentang industri dan kreativitas dalam merancang kampanye pemasaran yang efektif, mereka dapat membantu Anda mengatasi kegagalan strategi viral marketing Anda dan mencapai hasil yang diinginkan.
Untuk itu, jangan ragu untuk segera menghubungi kami sekarang juga melalui link yang ada disini, dan dapatkan bantuan dari Bithour Production untuk mulai menciptakan kampanye pemasaran yang akan memukau para audiens Anda.
Sumber Gambar:
- https://makassar.tribunnews.com/2019/02/03/tribunwiki-burger-king-jadi-favorit-baru-warga-makassar-ini-sejarah-berdirinya-sudah-sejak-1954
- https://www.pramborsfm.com/news/burger-king-punya-logo-baru-setelah-dua-dekade