5 Strategi Rahasia Vans, Brand Sepatu Skate Terpopuler Sepanjang Masa

5 Strategi Rahasia Vans, Brand Sepatu Skate Terpopuler Sepanjang Masa

Sep-4-2023

Hani Subakti

Ada satu brand sepatu yang telah merajai dunia skate selama beberapa dekade: Vans. Namun, tahukah Anda bahwa di balik kesuksesan yang begitu mencolok, tersimpan 3 strategi rahasia yang telah menjadikan Vans sebagai brand sepatu skate terpopuler sepanjang masa? Bersiaplah untuk membongkar tabir dan mengungkap kisah inspiratif di balik kesuksesan yang tak terbantahkan ini. Dalam artikel ini, kita akan menyusuri lorong waktu, meretas sejarah, dan menggali strategi-strategi unik yang telah mengantarkan Vans menuju puncak kejayaannya. Siap untuk mengikuti jejak langkah Vans yang legendaris? Ayo kita mulai!

Sejarah Singkat Vans

Vans merupakan merek sepatu yang telah merajai dunia skate selama beberapa dekade, memiliki kisah awal yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga mengajarkan tentang keuletan dan inovasi yang membawa sukses. Paul Van Doren, pendiri Vans, memiliki perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan dan keberhasilan yang luar biasa.

Paul Van Doren, lahir pada tahun 1930, memiliki pandangan yang unik tentang pendidikan formal. Pada usia 14 tahun, ia keluar dari sekolah karena merasa tidak cocok dengan pendidikan konvensional. Namun, keputusan ini tidak pernah menghentikannya untuk mencapai kesuksesan. Ketertarikannya pada olahraga balap kuda memunculkan julukan “Dutch the Clutch” di arena berkuda. Namun, sang ibu, Rena, prihatin melihat putranya tanpa pekerjaan dan pendidikan. Ia membantu Paul mendapatkan pekerjaan di pabrik sepatu Randy.

Paul memulai karirnya di Randy sebagai tukang sapu lantai dan pembuat sepatu. Dalam perjalanan kariernya, dia menunjukkan keterampilan dan dedikasi yang luar biasa, hingga pada usia 34 tahun, ia diangkat menjadi Wakil Presiden Eksekutif perusahaan. Randy pada saat itu merupakan salah satu pabrik sepatu terbesar di Amerika Serikat.

Namun, tantangan baru muncul ketika Paul ditugaskan untuk memimpin pabrik Randy yang sedang menghadapi kerugian besar di Gardenvale. Tidak gentar, Paul mengambil risiko dan mengajak keluarganya pindah ke Anaheim untuk mengatasi situasi tersebut. Dalam waktu singkat, dengan dedikasi dan ketekunan, ia berhasil mengembalikan pabrik ke jalur keberhasilan.

Keberhasilan Paul dalam mengelola pabrik menjadi modal berharga ketika ia akhirnya memutuskan untuk memulai mereknya sendiri. Pada 16 Maret 1966, bersama teman-temannya, ia mendirikan The Van Doren Rubber Company. Merek ini kemudian dikenal sebagai Vans, yang lebih simpel dan mudah diingat.

Merek Vans memiliki pendekatan yang berbeda dalam produksi dan penjualan sepatu. Mereka langsung menjual produk kepada masyarakat tanpa perantara, yang merupakan strategi yang cukup unik pada masanya. Pada hari pertama pembukaan pabrik, 12 pelanggan membeli sepatu Vans yang langsung dibuat dalam waktu sehari. Sepatu pertama ini kemudian dikenal sebagai “Vans Authentic”.

Paul Van Doren juga memiliki pola khusus dalam mengembangkan toko ritel baru. Pendekatan ini melibatkan langkah-langkah strategis dalam proses pembukaan toko, dari pemantauan lokasi hingga pelatihan staf. Pendekatan ini membantu pertumbuhan pesat toko-toko ritel Vans di seluruh Amerika Serikat.

Ketika olahraga skateboard mulai populer pada awal tahun 1970-an, Paul memanfaatkan momentum ini untuk mengembangkan produk baru yang ditargetkan pada para skateboarder. Dengan bantuan skateboarder profesional Tony Alva dan Stacy Peralta, mereka merancang sepatu “Era” yang dilengkapi dengan bantalan busa empuk dan kombinasi warna yang kontras. Keberhasilan Era sebagai sepatu khusus skateboarder membantu Vans memperkuat posisinya dalam dunia skate.

Meskipun mengalami berbagai tantangan, seperti perubahan kepemilikan dan krisis finansial, Vans tetap teguh dengan identitasnya. Merek ini tidak hanya mendukung atlet terkenal, tetapi juga fokus pada skateboarder yang sedang berkembang, strategi yang terbukti efektif dalam jangka panjang. Vans terus berkembang, merilis model-model baru seperti Classic Slip-On pada tahun 1982, yang berhasil meroketkan penjualan mereka.

Namun, tantangan muncul saat perusahaan memilih untuk tetap mempertahankan produksi di Amerika Serikat daripada memindahkannya ke Asia seperti pesaing-pesaingnya. Keputusan ini, meskipun mulia, mengakibatkan beban biaya produksi yang tinggi dan munculnya pesaing dengan harga lebih murah.

Meskipun mengalami pasang surut, Vans terus berinovasi dan beradaptasi. Pada tahun 2004, merek ini dibeli oleh VF Corporation dan mulai ekspansi ke pasar Asia. Sepanjang perjalanan panjangnya, Vans telah membangun fondasi kuat berkat komitmen pada kualitas dan fokus pada skateboarder muda yang berpotensi.

Dalam dunia bisnis yang penuh tantangan, kisah sukses Vans mengajarkan kita tentang pentingnya ketekunan, inovasi, dan dedikasi dalam mencapai tujuan. Merek ini tidak hanya meraih popularitas sebagai merek sepatu, tetapi juga sebagai simbol kreativitas, identitas, dan semangat dalam komunitas skateboard. Dari gudang kecil di Anaheim hingga toko-toko di seluruh dunia, Vans adalah bukti nyata bahwa tekad dan inovasi bisa membawa kesuksesan sejati.

Target Audiens Vans

Sekilas tentang merek sepatu yang telah melampaui generasi dan waktu, telah berhasil menciptakan ikon sepatu skate yang tak tergoyahkan. Namun, di balik popularitas dan prestise, ada kisah inspiratif yang menghubungkan Vans dengan para penggemar setia mereka. Target audiens brand ini tidak hanya terbatas pada skateboarder, tetapi juga mencakup individu yang menghargai gaya, kreativitas, dan semangat komunitas.

Pada awalnya, Vans muncul sebagai merek yang berdiri kuat di kalangan skateboarder. Namun, seiring berjalannya waktu, daya tariknya meluas hingga mencakup berbagai kelompok masyarakat yang menghargai kenyamanan, gaya, dan kualitas. Bagi para skateboarder, Vans adalah simbol autentisitas dan dedikasi terhadap budaya skateboard. Merek ini memahami kebutuhan unik skateboarder dan terus berinovasi untuk menciptakan sepatu yang sesuai dengan tuntutan permainan mereka.

Namun, target audiens juga melibatkan individu yang mengapresiasi mode yang santai dan gaya hidup yang dinamis. Mereka yang mencari kenyamanan dalam aktivitas sehari-hari tanpa mengorbankan tampilan stylish, menemukan daya tarik dalam sepatu Vans yang ikonik. Dengan berbagai pilihan gaya, warna, dan pola, Vans memberikan fleksibilitas kepada individu untuk mengekspresikan kepribadian mereka melalui sepatu.

Di samping itu, target audiens mereka juga mencakup mereka yang menghargai semangat komunitas dan inklusivitas. Merek ini telah lama mendukung komunitas skateboard dan berbagai bentuk seni kreatif. Dengan inisiatif seperti acara skate dan kolaborasi dengan seniman, Vans mendorong individu untuk terlibat dan berkontribusi dalam dunia kreatif. Oleh karena itu, mereka yang mencari tempat untuk terhubung dengan komunitas yang beragam dan mendukung ekspresi diri, merasa tertarik dengan nilai-nilai yang diusung oleh Vans.

Dalam hal demografi, target audiens melintasi batas usia. Merek ini memiliki daya tarik yang kuat pada generasi muda yang ingin menunjukkan identitas mereka melalui gaya berpakaian yang unik. Di sisi lain, Vans juga menarik perhatian generasi yang telah mengenal merek ini sejak awal kemunculannya dan ingin tetap terhubung dengan ikoniknya.

Dalam upaya untuk terus berhubungan dengan target audiens yang beragam ini telah menggunakan strategi pemasaran yang cerdas dan relevan. Kolaborasi dengan seniman terkenal, atlet skateboard, dan merek lain telah membantu mereka menjangkau audiens yang lebih luas. Konten digital yang menarik, termasuk kampanye media sosial dan video promosi, juga membantu menjaga merek tetap relevan dan menarik bagi generasi digital saat ini.

Dalam kesimpulannya, target audiens melibatkan berbagai kelompok masyarakat yang menghargai gaya, kreativitas, dan semangat komunitas. Dari skateboarder yang gigih hingga individu yang mencari sepatu yang nyaman dengan tampilan stylish, berhasil menciptakan daya tarik yang universal. Melalui kolaborasi, inovasi, dan konsistensi dalam pesan merek, Vans terus memperkuat posisinya sebagai ikon dalam dunia sepatu dan gaya hidup yang melewati batas generasi dan waktu.

Keunggulan Vans

Sebagai merek sepatu yang telah berdiri kokoh selama bertahun-tahun, memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya tetap relevan dan diminati oleh berbagai kalangan. Berikut adalah beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Vans:

  1. Kepemimpinan dalam Dunia Skateboard: Salah satu keunggulan paling mencolok dari Vans adalah posisinya sebagai merek sepatu yang terkait erat dengan budaya skateboard. Dari awal berdirinya, telah mendukung dan menghormati komunitas skateboarder. Ini membuat merek ini memiliki otoritas dan integritas yang kuat di kalangan para skateboarder, menjadikannya pilihan utama mereka dalam mencari sepatu yang sesuai dengan aktivitas mereka.
  2. Inovasi yang Berfokus pada Kebutuhan: Terus menerus berinovasi dengan merancang sepatu yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan aktivitas khusus seperti skateboarding. Misalnya, model seperti “Era” yang dirancang oleh skateboarder profesional memiliki bantalan busa empuk dan fitur-fitur yang meningkatkan kinerja pada papan skateboard. Inovasi ini menunjukkan komitmen Vans dalam memberikan solusi yang sesuai dengan aktivitas target penggunanya.
  3. Fleksibilitas Gaya: Menawarkan berbagai pilihan gaya, warna, dan pola sepatu yang memungkinkan individu untuk mengekspresikan kepribadian dan gaya mereka. Dari sepatu klasik hingga desain yang lebih modern memahami bahwa setiap individu memiliki preferensi unik dalam hal tampilan dan gaya.
  4. Identitas Budaya yang Kuat: Telah berhasil menciptakan identitas budaya yang kuat dan dikenal di seluruh dunia. Mereka memiliki logo yang ikonik dan dikenali dengan desain “Off the Wall” yang khas. Identitas budaya ini tidak hanya membedakan brand dari pesaing, tetapi juga menciptakan ikatan emosional dengan pelanggan mereka.
  5. Kolaborasi Kreatif: Telah melakukan kolaborasi yang sukses dengan berbagai seniman, merek, dan tokoh terkenal. Kolaborasi ini tidak hanya menambah dimensi kreatif pada produk, tetapi juga membantu merek ini menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam. Kolaborasi dengan merek seperti Disney, band musik terkenal, dan perusahaan seni telah membuktikan keterbukaan Vans terhadap ide-ide inovatif dari berbagai bidang.
  6. Komunitas yang Terlibat: Aktif dalam mendukung dan berinteraksi dengan komunitas skateboarder dan budaya kreatif lainnya. Dengan mengadakan acara skate, festival seni, dan inisiatif lainnya, tidak hanya menciptakan merek, tetapi juga menciptakan ruang untuk pertemuan dan kolaborasi antara individu yang berbagi minat yang sama.
  7. Kualitas dan Ketahanan: Sebagai merek yang awalnya dipilih oleh skateboarder untuk kualitas dan daya tahan, Vans tetap mempertahankan standar yang tinggi dalam hal bahan dan produksi. Kualitas ini memberikan nilai jangka panjang kepada pelanggan, terutama bagi mereka yang menggunakannya dalam aktivitas fisik yang intens seperti skateboarding.
  8. Legacy dan Warisan: Memiliki sejarah yang kaya dan berpengaruh dalam budaya pop dan skate. Keberhasilan merek ini dalam bertahan dan terus berkembang selama bertahun-tahun menjadikannya memiliki warisan yang dikenang dan dihormati oleh penggemar setia.

Keseluruhan, kombinasi dari kepemimpinan dalam budaya skateboard, inovasi yang berfokus pada kebutuhan, fleksibilitas gaya, identitas budaya yang kuat, kolaborasi kreatif, dan komitmen terhadap komunitas telah menjadikan sebagai merek sepatu yang unggul dan dicintai oleh banyak orang di seluruh dunia.

Strategi Yang Digunakan Oleh Vans

1. Melakukan Kolaborasi Kreatif

Kolaborasi kreatif telah menjadi salah satu elemen yang paling menonjol dalam strategi pemasaran Vans. Kolaborasi ini bukan sekadar bisnis, melainkan kolaborasi yang memungkinkan brand untuk menjalin ikatan emosional dengan konsumen dan mendapatkan daya tarik yang lebih kuat. Melalui kolaborasi, Vans berhasil menggabungkan unsur desain unik dari mitra-mitranya dengan identitas mereknya sendiri, menghasilkan produk-produk yang memikat dan berbeda dari yang lain.

Salah satu kolaborasi kreatif yang menjadi sorotan adalah kerjasama dengan perancang busana terkenal Marc Jacobs pada tahun 2018. Kolaborasi ini adalah contoh nyata bagaimana brand ini berani menjelajahi batas-batas tradisional dalam dunia sepatu. Marc Jacobs, dikenal dengan gaya desain yang eksentrik dan inovatif, membawa sentuhan mode yang tak konvensional ke dalam sepatu Vans.

Ketika Vans dan Marc Jacobs bergabung, hasilnya adalah sepatu kets platform yang menggabungkan estetika klasik Vans dengan sentuhan modern dan mewah. Sepatu-sepatu ini terinspirasi dari runway show Musim Gugur/Dingin 2018 yang diberi sentuhan gaya grunge. Desain sepatu ini menampilkan pola bunga yang bersulam dan detail hiasan yang memberikan sentuhan unik pada siluet khas Vans.

Tidak hanya itu, kolaborasi ini juga memanfaatkan aspek storytelling untuk menciptakan ikatan dengan konsumen. Kolaborasi ini memungkinkan untuk menghadirkan cerita di balik setiap desain, menggugah perasaan dan minat konsumen untuk mengeksplorasi lebih lanjut. Setiap sepatu memiliki cerita sendiri yang menggambarkan perpaduan antara warisan klasik Vans dengan visi eksentrik Marc Jacobs.

Tidak hanya memadukan elemen desain, kolaborasi ini juga berhasil menjangkau audiens yang lebih luas. Pasar mode dan penggemar desain Marc Jacobs yang mungkin tidak pernah mempertimbangkan Vans sebelumnya, mendapatkan kesempatan untuk mengenal merek ini melalui interpretasi yang segar dan inovatif dari Marc Jacobs. Ini adalah contoh bagaimana kolaborasi kreatif dapat membantu merek untuk merambah ke segmen pasar yang berbeda dan mencapai audiens yang belum dikenal sebelumnya.

Selain mengenali nilai-nilai merek Vans, kolaborasi semacam ini juga membantu memperluas visibilitas merek di kancah mode dan budaya pop. Desain yang menarik dan berbeda dari yang lain memicu perbincangan di kalangan pecinta mode dan masyarakat umum. Dengan begitu, Vans berhasil menempatkan diri mereka di pusat perhatian, terus menjaga keberadaan merek di benak konsumen.

Secara keseluruhan, kolaborasi kreatif seperti dengan Marc Jacobs menunjukkan keahlian Vans dalam menggabungkan kreativitas mitra dengan esensi merek mereka sendiri. Kolaborasi ini bukan hanya tentang menciptakan produk, tetapi juga tentang merayakan kreativitas, mendorong eksplorasi, dan membangun hubungan emosional dengan konsumen. Dalam dunia mode dan industri sepatu yang selalu berubah, kolaborasi kreatif telah membantu brand tetap menjadi merek yang relevan, inovatif, dan diminati oleh berbagai kalangan.

2. Pemasaran Melalui Media Sosial

Vans, perusahaan sepatu dan pakaian asal Amerika Serikat, telah berhasil menerapkan strategi pemasaran yang kuat dengan memanfaatkan potensi media sosial. Dalam era di mana konektivitas digital semakin mendominasi, Vans telah menjadi contoh bagaimana merek dapat menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan audiens, mempromosikan produk, dan menginspirasi keterlibatan komunitas secara efektif.

Dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen yang semakin cenderung berinteraksi melalui platform media sosial, Vans telah merangkul peluang tersebut untuk menciptakan kampanye-kampanye yang menarik dan relevan. Salah satu strategi utama terapkan adalah melalui kolaborasi dengan pengguna, terutama di platform seperti Instagram dan TikTok. Dengan memanfaatkan konten yang dibuat oleh pengguna (user-generated content), Vans menciptakan hubungan yang lebih mendalam dan personal dengan konsumennya. Mereka mengajak pengguna untuk berpartisipasi dalam tantangan kreatif, seperti kampanye “Budaya Kustom Vans.”

Kampanye “Budaya Kustom Vans” menjadi contoh yang sangat menggambarkan bagaimana Vans berhasil memanfaatkan media sosial untuk memperkuat interaksi dengan audiensnya. Dalam kampanye ini, Vans mengajak para penggemarnya untuk merancang dan menciptakan sepatu kustom mereka sendiri. Ini bukan hanya sebatas kampanye pemasaran biasa, tetapi sebuah ajakan kepada komunitas penggemar untuk terlibat secara aktif dalam menciptakan produk yang merefleksikan kepribadian dan kreativitas mereka.

Partisipasi dalam kampanye ini tidak hanya memberikan pengalaman berbeda bagi konsumen, tetapi juga memperkuat ikatan antara merek dan penggemar. Ketika pengguna merancang dan membuat sepatu kustom mereka, mereka merasa menjadi bagian dari proses kreatif yang biasanya terkait dengan desainer profesional. Dengan membagikan hasil karya mereka di media sosial dengan tagar khusus yang ditentukan oleh Vans, pengguna secara efektif membantu memperluas jangkauan kampanye dan memperkuat kehadiran merek di berbagai platform.

Tidak hanya itu, kampanye ini juga menciptakan sebuah komunitas online yang berpusat pada budaya Vans. Pengguna merasa terhubung satu sama lain melalui pengalaman berbagi kreativitas mereka dalam merancang sepatu. Merek tidak hanya berperan sebagai penyedia produk, tetapi juga sebagai fasilitator dalam menghubungkan orang-orang dengan minat serupa. Hal ini memperkuat loyalitas merek dan menginspirasi partisipasi lebih lanjut dari komunitas penggemar.

Selain kampanye “Budaya Kustom Vans,” juga berhasil memanfaatkan media sosial untuk mengumumkan peluncuran produk baru. Mereka menggunakan platform seperti Instagram untuk memberikan preview eksklusif kepada penggemar tentang koleksi terbaru mereka. Dengan strategi ini, Vans berhasil menciptakan kegembiraan sebelum produk benar-benar diluncurkan dan menciptakan buzz di kalangan penggemar setianya.

Secara keseluruhan, pemanfaatan media sosial oleh Vans telah membantu merek ini untuk tetap relevan dan terhubung dengan audiensnya. Melalui kampanye-kampanye kreatif yang mengajak partisipasi pengguna, Vans berhasil membangun komunitas yang kuat di sekitar merek mereka. Ini tidak hanya meningkatkan eksposur merek di platform media sosial, tetapi juga memperkuat loyalitas pelanggan dan interaksi yang berarti.

Dalam dunia pemasaran yang semakin didominasi oleh digital, strategi Vans dalam memanfaatkan media sosial merupakan contoh inspiratif bagi merek-merek lain untuk menjalin keterlibatan yang lebih dalam dengan konsumen. Dengan merangkul kreativitas pengguna, mengajak partisipasi dalam tantangan kreatif, dan menciptakan komunitas berbasis budaya, Vans telah membuktikan bahwa media sosial bukan hanya tentang mempromosikan produk, tetapi juga tentang membentuk hubungan yang bermakna dengan audiensnya.

3. Citra Merek Yang Otentik

Vans telah membedakan dirinya dalam dunia pemasaran dengan mengadopsi strategi citra merek yang otentik dan kuat. Merek ini telah berhasil mengkomunikasikan kisah uniknya secara efektif melalui penceritaan yang menarik, mengaitkan warisan merek dengan skateboard, serta mendorong dukungan terhadap individualitas dan ekspresi diri. Salah satu kampanye yang mencerminkan pendekatan ini adalah “This Is Off The Wall.”

Kesuksesan dalam mengartikulasikan citra otentiknya dimulai dengan mengambil akar dari warisan dan budaya merek itu sendiri. Sejak didirikan pada tahun 1966 di California, Vans telah menjadi simbol gaya hidup yang terhubung dengan budaya skateboard dan olahraga ekstrem. Dengan fokus pada kreativitas, kebebasan, dan semangat petualangan, merek ini telah berhasil menarik perhatian kelompok konsumen yang menghargai individualitas dan sikap nonkonformis.

Kunci dari strategi citra merek adalah penggunaan penceritaan yang kuat dan mendalam. Merek ini tidak hanya mempromosikan produknya, tetapi juga menggambarkan cerita-cerita nyata individu yang memiliki semangat dan tekad untuk mengejar hasrat mereka, bahkan jika hal itu melibatkan tantangan dan risiko. Kampanye “This Is Off The Wall” adalah contoh yang jelas dari pendekatan ini. Dalam kampanye ini, Vans mengambil pendekatan naratif yang mendalam dengan menghadirkan kisah-kisah inspiratif dari individu-individu yang menentang norma, mengejar impian mereka, dan meraih keberhasilan dalam bidang masing-masing.

Melalui video pendek yang menampilkan individu-individu seperti atlet skateboard, seniman, musisi, dan aktivis, kampanye “This Is Off The Wall” memperlihatkan perjalanan mereka yang unik dan mengilhami. Dari kisah atlet skateboard Steve Van Doren hingga seniman Kristy Brieva, setiap cerita menggambarkan dedikasi dan semangat untuk menghadapi rintangan serta mengejar apa yang mereka percayai. Vans dengan sangat cerdas mengaitkan pesan mereknya dengan kisah-kisah ini, memperlihatkan bahwa mereka lebih dari sekadar merek pakaian dan sepatu, tetapi juga pendukung komunitas kreatif dan individu yang berani mengekspresikan diri.

Kampanye ini juga menyampaikan pesan kuat tentang individualitas dan ekspresi diri. Vans mempromosikan keberanian untuk menjadi diri sendiri, tidak peduli apa yang mungkin dipersepsikan oleh masyarakat atau norma yang ada. Ini sesuai dengan nilai-nilai yang telah menjadi inti budaya skateboard dan identitas merek Vans selama bertahun-tahun. Pesan ini meresap dalam setiap elemen kampanye, dari narasi hingga pemilihan individu yang menjadi bintang video.

Akibatnya, kampanye “This Is Off The Wall” berhasil menciptakan hubungan emosional yang kuat antara merek Vans dan audiensnya. Penonton dapat merasa terinspirasi dan terhubung dengan kisah-kisah individu yang ditampilkan dalam kampanye. Merek ini tidak hanya menjual produk, tetapi juga menjual nilai-nilai dan inspirasi yang dapat merangsang keinginan konsumen untuk mengenakan produk Vans sebagai simbol dari sikap dan semangat yang tergambar dalam kampanye.

Dengan strategi citra merek yang otentik dan kisah-kisah yang menginspirasi berhasil mengukuhkan posisinya sebagai merek yang lebih dari sekadar pakaian dan sepatu. Mereka telah mampu menarik konsumen yang menghargai individualitas, semangat petualangan, dan kreativitas. Kampanye “This Is Off The Wall” merupakan contoh nyata bagaimana merek dapat menggunakan penceritaan kuat untuk membawa merek mereka lebih dekat ke hati konsumen dan membangun ikatan yang berarti.

4. Pengalaman Yang Disediakan di Toko Ritel

Toko ritel Vans telah berhasil menghadirkan pengalaman mendalam kepada konsumennya yang melebihi sekadar pengalaman berbelanja biasa. Mereka telah menciptakan lingkungan yang dinamis, interaktif, dan beragam, yang mencerminkan gaya hidup merek dan membangun ikatan emosional yang kuat dengan konsumen. Melalui elemen interaktif, taman skate, dan acara di dalam toko, serta melalui inisiatif seperti The House of Vans, Vans telah menjadikan toko ritel mereka sebagai tempat destinasi yang menggabungkan budaya, kreativitas, dan gaya hidup merek.

Elemen interaktif yang dihadirkan di toko-toko ritel Vans menciptakan pengalaman yang lebih mendalam bagi konsumen. Mereka tidak hanya datang untuk berbelanja, tetapi juga untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang terkait dengan merek. Toko-toko seringkali memiliki ruang pameran yang menampilkan sejarah merek, koleksi unik, serta peralatan dan artefak skateboard. Ini memberikan peluang bagi pengunjung untuk memahami warisan dan budaya merek secara lebih mendalam.

Taman skate di dalam toko-toko Vans menjadi ciri khas yang membedakan merek ini dari toko-toko ritel lainnya. Taman skate ini menciptakan lingkungan yang unik di mana penggemar olahraga ekstrem dapat berlatih dan bersosialisasi. Tidak hanya itu, taman skate juga menarik perhatian dan minat dari masyarakat umum yang mungkin belum terlibat dalam olahraga skateboard sebelumnya. Hal ini membantu memperluas dampak merek dan memperkenalkan gaya hidup Vans kepada lebih banyak orang.

Acara di dalam toko adalah salah satu cara brand dalam mengaktifkan dan menghidupkan lingkungan ritel mereka. Dari peluncuran produk hingga konser musik kecil menghadirkan beragam acara yang memungkinkan konsumen untuk terlibat secara langsung dengan merek. Ini menciptakan atmosfer yang dinamis dan menarik di dalam toko, mengundang pelanggan untuk datang lebih dari sekadar berbelanja dan merasakan suasana yang berbeda dari toko-toko konvensional.

Namun, salah satu inisiatif yang paling menonjol dalam membangun pengalaman ritel mendalam adalah The House of Vans. Ini adalah serangkaian ruang acara yang tersebar di berbagai kota di seluruh dunia, di mana Vans mengambil langkah lebih jauh dalam menghadirkan budaya, seni, dan musik langsung kepada konsumen mereka. Di The House of Vans, konser musik live, pameran seni, lokakarya skateboard, dan berbagai acara budaya diadakan secara rutin. Inisiatif ini tidak hanya memperkuat hubungan dengan komunitas lokal, tetapi juga menciptakan platform di mana konsumen dapat merasakan dan merayakan nilai-nilai dan gaya hidup merek secara langsung.

The House of Vans juga menjadi wadah bagi Vans untuk berkolaborasi dengan seniman, musisi, atlet skateboard, dan berbagai pihak kreatif lainnya. Ini menciptakan kemungkinan-kemungkinan baru dalam hal inovasi dan kreativitas, dan pada saat yang sama menghadirkan pengalaman yang berbeda dan menarik bagi pengunjung. Melalui inisiatif seperti ini, bukan hanya sebuah merek pakaian dan sepatu, tetapi juga pilar dalam membentuk dan merayakan budaya dan kreativitas.

Secara keseluruhan, strategi yang digunakan dalam menciptakan pengalaman mendalam di toko-toko ritel mereka adalah contoh nyata bagaimana merek dapat melampaui batasan konsep tradisional toko dan menciptakan lingkungan yang berdaya tarik dan kuat. Melalui elemen interaktif, taman skate, acara di toko, dan The House of Vans telah membangun hubungan yang lebih erat dengan konsumen dan memperkuat identitas gaya hidup mereka. Dengan demikian, toko-toko ritel Vans tidak hanya tempat untuk berbelanja, tetapi juga tempat di mana konsumen dapat merayakan dan merasakan semangat merek secara langsung.

5. Menjadi Sponsor Acara

Vans telah berhasil menerapkan strategi sponsorship dengan menghadirkan mereknya dalam berbagai acara olahraga besar, festival musik, dan pameran seni yang sejalan dengan nilai-nilai dan identitas merek. Melalui kemitraan dengan acara-acara yang relevan, Vans mampu memperluas jangkauan merek, memperkuat hubungan dengan komunitas target, serta membangun pengenalan merek yang lebih luas dan positif.

Salah satu contoh yang menonjol dalam strategi sponsorship adalah Vans US Open of Surfing. Acara ini telah menjadi salah satu dari acara olahraga papan atas di dunia yang disponsori oleh merek. Vans US Open of Surfing adalah kompetisi selancar yang diadakan di Huntington Beach, California, dan menarik para peselancar terkemuka dari berbagai penjuru dunia. Acara ini bukan hanya tentang kompetisi olahraga, tetapi juga merupakan festival yang memadukan olahraga, budaya, dan gaya hidup yang sejalan dengan merek.

Melalui sponsorship Vans US Open of Surfing, merek ini berhasil menciptakan hubungan erat dengan komunitas selancar global. Merek mengambil peran sentral dalam menghadirkan acara yang menarik perhatian ribuan penggemar selancar, baik di lokasi maupun melalui siaran langsung. Vans memanfaatkan platform ini untuk memperkuat koneksi dengan komunitas selancar, dengan menyajikan merek mereka dalam konteks yang otentik dan relevan.

Selain Vans US Open of Surfing, Vans juga terlibat dalam sponsorship berbagai festival musik yang populer. Festival-festival seperti Warped Tour dan House of Vans Summer Concert Series adalah beberapa contoh yang menunjukkan keterlibatan merek dalam dunia musik. Dengan hadir dalam acara-acara seperti ini, Vans berhasil menjangkau demografi yang berbeda dan menciptakan pengalaman yang menarik bagi para penggemar musik. Merek ini memanfaatkan panggung festival untuk memamerkan produk mereka, mengadakan aktivitas interaktif, dan membangun ikatan dengan pengunjung.

Selain itu, Vans juga menghadirkan diri dalam pameran seni yang relevan dengan budaya dan identitas merek. Mereka sering kali menjadi sponsor atau mitra dalam pameran seni alternatif, galeri kreatif, dan inisiatif seni jalanan. Dengan demikian, Vans mendukung komunitas seni yang kreatif dan eksperimental, menciptakan koneksi dengan para seniman dan para penggemar seni, serta memperkuat citra mereka sebagai merek yang mendukung ekspresi kreatif.

Selama bertahun-tahun, Vans telah membangun portofolio sponsorship yang beragam dan kohesif, yang mencerminkan nilai-nilai dan identitas merek. Strategi ini bukan hanya tentang menempatkan logo merek di berbagai acara, tetapi juga tentang menciptakan interaksi yang otentik dan relevan dengan konsumen. Dengan menjadi bagian dari acara-acara yang memiliki makna khusus bagi komunitas target, Vans telah mampu membangun koneksi emosional yang lebih dalam dan berkelanjutan dengan audiens mereka.

Selain itu, sponsorship juga memungkinkan untuk memanfaatkan platform acara tersebut untuk mempromosikan produk baru, mengadakan kontes, dan melibatkan audiens dalam cara yang berbeda dan menarik. Merek ini secara cerdik menggabungkan elemen branding dengan nilai-nilai komunitas dan pengalaman langsung, menciptakan dampak yang lebih besar dan positif bagi persepsi merek di mata konsumen.

Secara keseluruhan, strategi sponsorship Vans adalah contoh bagaimana merek dapat memperkuat hubungan dengan audiens mereka melalui keterlibatan dalam acara-acara yang signifikan dalam komunitas target. Dengan memilih acara yang sesuai dengan identitas dan nilai-nilai merek, Vans telah berhasil menjalin ikatan yang kuat dengan komunitas olahraga, musik, dan seni, serta menciptakan pengenalan merek yang positif dan berkesan.

Kesimpulan

Kalian bisa banget pake strategi yang mereka gunakan. Namun, buat kalian yang masih bingung dengan strategi marketing atau lainnya kamu juga bisa menggunakan jasa agency advertising profesional seperti Bithour Production.

Kami memiliki tim ahli yang siap membantu kamu dalam meningkatkan kinerja strategi pemasaran brand kamu dengan lebih efektif menggunakan strategi pemasaran terbaru. Selain itu, tim ahli kami juga dapat memberikan feedback atau masukan yang dapat kamu terapkan pada strategi marketing brand kamu. Untuk itu, jika kamu tertarik untuk menggunakan jasa kami, segera hubungi kami sekarang melalui link yang ada disini, atau kamu juga dapat mengunjungi website resmi di bithourproduction.com kami untuk dapat mengetahui lebih lanjut informasi mengenai layanan kami.

What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
By Hani Subakti

Give us your Reaction!

book

BRAND'S IN 2024 (How to Ride the HottesT Trend)

Bikin campaign sampai burn out? Kelas ini jawaban buat lo! Speaker yang expert as BM dengan pengalaman 7 tahun di 3 idustri berbeda. Dapatkan diskon 50% yang akan kita kirim ke email lo (Free 3 pdf marketing hacks)