Mengungkap 4 Strategi Marketing Ala Coca-Cola, Brand Yang Terkenal Karena Gimmick Uniknya

Mengungkap 4 Strategi Marketing Ala Coca-Cola, Brand Yang Terkenal Karena Gimmick Uniknya

15 min to read

Sep-12-2023

Hani Subakti

Coca-Cola merupakan salah satu merek minuman terkenal di dunia, telah mempertahankan ketenarannya berkat berbagai strategi pemasaran yang unik dan inovatif. Dalam artikel ini, kita akan membahas empat strategi pemasaran yang telah membantu mereka menciptakan citra merek yang ikonik dan dikenal di seluruh dunia. Dari kampanye iklan yang kreatif hingga kemitraan yang strategis, Coca-Cola telah menjadi contoh sukses dalam dunia pemasaran.

Sejarah Singkat Coca-Cola

Pada tahun 1886, minuman ini lahir berkat upaya seorang apoteker bernama John Stith Pemberton. Awalnya, minuman ini dikembangkan sebagai sirup segar untuk mengatasi berbagai penyakit. Berbagai sumber mencatat bahwa komposisi awal minuman ini mengandung ekstrak daun koka, yang merupakan bahan baku untuk kokain, dan kafein dari kacang kola. Karena dua bahan ini, minuman ini diberi nama Coca-Cola.

Namun, pada tahun 1903, ekstrak daun kola dihilangkan dari formula minuman ini. Coca-Cola selalu menyangkal mengandung ekstrak daun koka, baik di masa lalu maupun saat ini. John Pemberton mulai menjual minuman sirup soda ini di pasar. Minuman ini terjual sangat baik, terutama saat cuaca panas. Tahun 1891, perusahaan ini beralih ke tangan Griggs Candler, seorang pengusaha yang juga seorang apoteker. Candler membeli bisnis ini dari Pemberton dan mendirikan perusahaan baru yang diberi nama Coca-Cola Company. Di bawah kepemimpinan Candler, penjualan Coca-Cola terus melonjak, dari 9.000 galon pada tahun 1890 menjadi 370.877 galon pada tahun 1900.

Karena semakin populer mereka mendirikan pabrik-pabrik di berbagai kota seperti Dallas, Los Angeles, dan Philadelphia. Produk ini juga sangat sukses di Kanada. Pada tahun 1899, Coca-Cola Company menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan produsen dan distributor botol. Perusahaan lain ini diberi hak lisensi untuk membeli sirup, memproduksi botol, dan mendistribusikan minuman dengan merek dari Coca-Cola Company. Perjanjian lisensi ini menjadi dasar bagi sistem distribusi unik yang menjadi ciri khas Coca-Cola hingga saat ini.

Ketika Coca-Cola didirikan pada tahun 1892, nilai perusahaan ini hanya sekitar $100.000. Namun, nilai perusahaan ini melonjak pesat menjadi $25 juta pada tahun 1919, ketika perusahaan ini dijual kepada sekelompok investor yang dipimpin oleh pengusaha asal Atlanta, Ernest Woodruff. Putranya, Robert Winship Woodruff, kemudian memimpin perusahaan sebagai CEO Coca-Cola Company selama lebih dari tiga dekade, dari tahun 1923 hingga 1955.

Setelah Perang Dunia II, brand ini memasuki era keemasannya. Produk perusahaan ini mulai dijual di banyak negara. Pada tahun 1946, perusahaan ini bahkan membeli hak merek minuman ringan Fanta, yang sebelumnya dikembangkan di Jerman. Coca-Cola juga memperkenalkan botol kaca pada tahun 1960, yang kemudian menjadi ikonik. Pada tahun 1961, perusahaan ini meluncurkan minuman rasa lemon bernama Sprite, dan pada tahun 1963, mereka memperkenalkan minuman bebas gula bernama Tab.

Coca-Cola juga memutuskan untuk tidak mendirikan perusahaan pengolahan jeruk sendiri, melainkan membeli perusahaan lain yang bernama Minute Maid Corporation. Pada tahun 1978, Coca-Cola menjadi satu-satunya perusahaan yang diizinkan menjual minuman kemasan dingin di China.

Tahun 1982 adalah tahun penting karena perusahaan ini membeli saham di Columbia Pictures Industries Inc, sebuah perusahaan pembuat film terkenal di Amerika Serikat. Tahun 1990-an adalah masa di mana Coca-Cola semakin memperluas pasar mereka di Asia dan Eropa. Selama tahun-tahun ini, Coca-Cola mulai mengadopsi botol plastik dan terus mengembangkan merek-merek baru untuk mendampingi minuman Coca-Cola. Beberapa merek tersebut termasuk Powerade, Qoo, Maaza, Inka Kola, dan Thums Up.

Terakhir, pada tahun 2005, brand ini meluncurkan produk Coca-Cola Zero, yang diklaim sebagai minuman tanpa kalori tetapi dengan rasa asli.

Seiring dengan perkembangan waktu, brand terus menyesuaikan strategi pemasaran dan produknya untuk tetap menjadi pemimpin dalam industri minuman ringan. Dengan keberanian untuk berinovasi, ekspansi global yang cerdas, dan kemitraan yang strategis brand ini terus menjadi merek yang mendunia dan dikenal oleh jutaan orang di seluruh dunia. Meskipun perusahaan ini telah mengalami berbagai perubahan selama lebih dari satu abad tetap menjadi simbol kesegaran dan kenikmatan bagi banyak orang.

Target Audiens Coca-Cola

Target audiennya sangat luas dan beragam, mencakup berbagai kelompok demografis, psikografis, dan geografis. Perusahaan ini telah berhasil menjangkau dan memikat berbagai segmen pasar yang berbeda dengan berbagai produk dan kampanye pemasaran yang ditargetkan.

Pertama-tama, brand ini menargetkan segmen pasar generasi muda, terutama kaum milenial dan Generasi Z. Kelompok ini sering menjadi konsumen yang setia terhadap merek-merek minuman ringan dan memiliki pengaruh besar dalam tren konsumsi. Sering menghadirkan kampanye yang mencerminkan gaya hidup aktif, sosial, dan bersemangat yang menjadi karakteristik generasi ini. Mereka juga sering menjalin kemitraan dengan selebriti dan influencer muda yang populer di media sosial untuk meningkatkan daya tarik mereka di kalangan generasi ini.

Selain generasi muda juga menargetkan kelompok usia dewasa yang mencari minuman penyegar dengan rasa yang khas dan kenangan positif. Mereka menggunakan pesan-pesan nostalgia untuk menarik kelompok ini, sering kali mengingatkan mereka akan kenangan indah dari masa kecil atau momen bersama teman dan keluarga yang berharga.

Coca-Cola juga menargetkan segmen pasar keluarga, terutama ibu rumah tangga yang membeli minuman untuk seluruh anggota keluarga. Mereka menekankan kualitas, keamanan, dan kelezatan produk mereka dalam upaya menarik perhatian ibu-ibu yang berperan sebagai pengambil keputusan pembelian dalam keluarga.

Dalam hal geografis brand ini adalah merek global yang menjangkau hampir seluruh negara di dunia. Mereka telah mengadaptasi produk dan kampanye pemasaran mereka untuk sesuai dengan budaya dan preferensi lokal di berbagai pasar. Mereka juga sering menjadi sponsor dalam berbagai acara dan olahraga populer di seluruh dunia, seperti Piala Dunia FIFA dan Olimpiade, untuk memperluas cakupan mereka dan menarik audiens global.

Selain konsumen individu, mereka juga menargetkan pelanggan bisnis, seperti restoran, kafe, bioskop, dan lainnya. Mereka menawarkan berbagai produk minuman dalam kemasan berbeda-beda yang dirancang khusus untuk digunakan di tempat-tempat seperti itu. Strategi ini membantu Coca-Cola mempertahankan kehadiran mereka di berbagai tempat konsumsi dan meningkatkan penjualan mereka secara keseluruhan.

Pentingnya kemitraan dan strategi distribusi juga menjadi faktor penting dalam mencapai target audiens Coca-Cola. Mereka menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan makanan dan minuman lainnya, untuk memastikan produk mereka tersedia di berbagai tempat, dari restoran cepat saji hingga supermarket.

Dengan cara-cara ini mereka berhasil menjalankan strategi pemasaran yang efektif dan menjangkau berbagai segmen pasar yang berbeda. Mereka mengerti bahwa masing-masing segmen memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda, dan mereka berusaha untuk memenuhi semua itu dengan berbagai produk dan kampanye yang relevan. Seiring dengan perubahan tren dan perkembangan pasar, Coca-Cola terus beradaptasi untuk tetap menjadi merek yang dicintai dan diakui oleh berbagai kelompok konsumen di seluruh dunia.

Keunggulan Yang Dimiliki Coca-Cola


Coca-Cola adalah salah satu merek minuman terkenal di seluruh dunia dan memiliki sejumlah keunggulan yang membedakannya dari brand-brand sejenis. Keunggulan ini telah membuat Coca-Cola tetap menjadi pemimpin dalam industri minuman ringan selama beberapa dekade. Berikut adalah beberapa keunggulan kunci yang dimiliki Coca-Cola dibandingkan dengan brand sejenisnya:

  1. Merek Ikonik dan Citra Merek yang Kuat: Salah satu keunggulan utama adalah mereknya yang ikonik dan citra merek yang kuat. Logo dan desain kemasan yang khas dengan warna merah dan putih telah menjadi simbol yang dikenal di seluruh dunia. Ini memungkinkan untuk dengan mudah dikenali dan diidentifikasi oleh konsumen di mana pun mereka berada.
  2. Sejarah dan Warisan: Memiliki sejarah panjang yang mencakup lebih dari satu abad. Keberhasilan dan ketahanan merek ini selama bertahun-tahun telah memperkuat warisan dan memberikannya keunggulan dalam hal kepercayaan konsumen. Konsumen merasa yakin akan kualitas produk karena merek ini telah ada begitu lama dan telah melewati berbagai perubahan dan tantangan.
  3. Rasa Khas yang Tak Tertandingi: Rasa yang khas, dengan perpaduan rasa manis dan segar dengan sentuhan kafein, sulit untuk disaingi oleh merek minuman ringan lainnya. Ini adalah salah satu faktor yang membuat Coca-Cola tetap populer di seluruh dunia. Rasa yang konsisten dari waktu ke waktu adalah salah satu daya tarik utama bagi konsumen yang mencari pengalaman yang akrab dan memuaskan.
  4. Portofolio Produk yang Diversifikasi: Selain produk utama seperti Coca-Cola Classic memiliki portofolio produk yang sangat diversifikasi. Merek ini telah mengembangkan berbagai varian seperti Diet Coke, Coca-Cola Zero Sugar, dan berbagai minuman ringan non-karbonasi seperti Sprite, Fanta, dan Minute Maid. Diversifikasi ini memungkinkan untuk memenuhi berbagai preferensi konsumen dan mencapai berbagai segmen pasar.
  5. Komitmen pada Inovasi: Coca-Cola terus berkomitmen pada inovasi produk dan pengembangan baru. Mereka secara teratur meluncurkan varian rasa baru dan produk inovatif untuk menjaga minat konsumen. Contohnya adalah peluncuran Coca-Cola Coffee Plus dan berbagai produk baru dalam upaya untuk memperluas portofolio mereka dan tetap relevan di pasar yang berubah.
  6. Kemitraan dan Promosi yang Sukses: Memiliki sejarah sukses dalam menjalin kemitraan dan promosi yang kuat. Mereka sering menjadi sponsor berbagai acara besar seperti Olimpiade dan Piala Dunia FIFA. Ini memberikan merek eksposur yang luas dan memungkinkan mereka untuk terus terlihat oleh audiens global. Selain itu, kemitraan dengan selebriti dan influencer terkenal juga telah membantu brand dalam membangun hubungan dengan konsumen yang lebih muda.
  7. Distribusi yang Luas: Memiliki saluran distribusi yang sangat luas di seluruh dunia. Mereka memiliki kemampuan untuk mengirimkan produk mereka ke berbagai lokasi, dari toko kelontong ke restoran cepat saji, hingga mesin penjual otomatis. Distribusi yang efisien ini memastikan bahwa produk Coca-Cola selalu mudah diakses oleh konsumen di berbagai tempat.
  8. Komitmen Lingkungan: Telah berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasinya. Mereka telah mengambil langkah-langkah untuk mendaur ulang kemasan mereka dan mengurangi jejak karbon. Ini adalah keunggulan penting dalam era di mana konsumen semakin peduli tentang dampak lingkungan produk yang mereka beli.

Dengan kombinasi keunggulan ini brand terus mendominasi pasar minuman ringan global. Mereka telah membangun merek yang kuat, diversifikasi produk yang luas, dan komitmen pada inovasi yang membuat mereka tetap relevan di pasar yang terus berubah. Coca-Cola adalah contoh klasik tentang bagaimana merek dapat mempertahankan posisi unggulnya dalam industri yang penuh persaingan.

Strategi Yang Digunakan Oleh Coca-Cola

1. Word-Of-Mouth Marketing

Coca-Cola, sebuah merek minuman yang ikonik dan dikenal di seluruh dunia, telah membangun reputasi dan kesuksesannya melalui berbagai strategi pemasaran yang cerdas dan inovatif. Salah satu strategi kunci yang telah digunakan Coca-Cola sejak awal adalah Word of Mouth Marketing (WOMM), atau pemasaran dari mulut ke mulut. Strategi ini menjadi landasan bagi kesuksesan global yang luar biasa yang kita saksikan hari ini.

Coca-Cola lahir pada tahun 1886 di Atlanta, Georgia, ketika seorang apoteker bernama John Stith Pemberton menciptakan sirup yang ia sebut “Pemberton’s French Wine Coca.” Sirup ini diklaim memiliki berbagai manfaat kesehatan dan bisa mengatasi berbagai penyakit. Sirup ini dicampur dengan air berkarbonasi dan menjadi minuman segar yang kemudian kita kenal sebagai Coca-Cola.

Namun, perubahan besar terjadi ketika Asa Candler membeli hak untuk Coca-Cola pada tahun 1887. Candler, seorang pengusaha yang cerdas, memutuskan untuk mengambil pendekatan yang berbeda dalam memasarkan Coca-Cola. Dia melihat potensi besar dalam memanfaatkan orang-orang biasa sebagai agen pemasaran alami.

Asa Candler mengambil langkah yang revolusioner pada masanya. Ia memberikan kuon (tiket tukar) kepada konsumen yang dapat mereka tukarkan dengan satu gelas Coca-Cola gratis di toko apotek setempat. Langkah ini sederhana namun cerdas, karena ia mengundang pelanggan untuk mencoba produknya dan, lebih penting lagi, berbicara tentangnya kepada orang lain.

Taktik ini menjadi awal dari apa yang sekarang kita kenal sebagai Word of Mouth Marketing (WOMM). Candler tidak hanya memberikan minuman gratis, tetapi juga mempromosikan ide bahwa Coca-Cola adalah minuman yang bisa dinikmati bersama teman dan keluarga. Ia bahkan mengadakan kontes desain botol yang akhirnya menghasilkan desain botol Coca-Cola yang ikonik.

Langkah-langkah cerdas ini berhasil memicu percakapan di antara konsumen, dan minuman ini mulai menjadi pembicaraan di seluruh kota Atlanta. Orang-orang mulai merekomendasikan Coca-Cola kepada teman-teman dan keluarga mereka, menciptakan efek domino dalam penyebaran merek ini. Ini adalah awal dari fenomena WOMM yang telah membantu Coca-Cola menjadi salah satu merek paling dikenal dan sukses di dunia.

Seiring dengan pertumbuhan Coca-Cola, Asa Candler juga memperkenalkan strategi pemasaran lainnya yang mengukuhkan brand Coca-Cola. Dia memberikan hak lisensi kepada beberapa perusahaan untuk memproduksi dan mendistribusikan minuman ini. Ini adalah awal dari sistem distribusi unik Coca-Cola yang telah menjadi ciri khas merek ini hingga saat ini.

Selain itu, Candler juga menghadirkan berbagai kampanye promosi, seperti kalender berisi gambar-gambar Coca-Cola yang menjadi kolektor. Ini bukan hanya promosi produk, tetapi juga membangun hubungan emosional antara merek dan konsumen. Orang-orang mulai merasa bahwa Coca-Cola adalah bagian dari kehidupan mereka sehari-hari.

Tentu saja, perjalanan tidak selalu mulus. Mereka menghadapi berbagai tantangan selama bertahun-tahun, termasuk Perang Dunia, resesi ekonomi, dan perubahan dalam preferensi konsumen. Namun, Coca-Cola terus beradaptasi dan menggunakan WOMM sebagai salah satu alat utama untuk tetap relevan.

Pada tahun 1985 menghadapi salah satu tantangan terbesarnya ketika mereka memutuskan untuk mengganti resep Coca-Cola Classic dengan produk baru yang mereka sebut “New Coke.” Keputusan ini mengejutkan banyak orang dan memicu reaksi keras dari penggemar yang setia. Setelah hanya beberapa bulan mengumumkan bahwa mereka akan mengembalikan Coca-Cola Classic ke pasaran. Keputusan ini didorong oleh desakan dan protes konsumen yang tidak puas dengan perubahan tersebut.

Ketika Coca-Cola Classic kembali, konsumen bersukacita, dan perusahaan tersebut menjalankan kampanye pemasaran yang menekankan nilai dan kenangan dari Coca-Cola Classic yang akrab. Peluncuran kembali Coca-Cola Classic ini juga menjadi contoh bagaimana WOMM dapat digunakan untuk mengubah opini publik dan memperkuat kembali merek yang telah ada selama bertahun-tahun.

Saat ini, Coca-Cola terus menggunakan WOMM dalam strategi pemasarannya. Mereka aktif di media sosial dan sering menghadirkan kampanye yang mengundang partisipasi konsumen, seperti kampanye “Share a Coke,” di mana nama-nama konsumen dicetak di botol Coca-Cola. Ini mendorong konsumen untuk berbagi pengalaman mereka dengan produknya di platform media sosial, menciptakan buzz yang positif.

Coca-Cola juga terus menjadi bagian dari budaya pop dan peristiwa global. Mereka sering menjadi sponsor dalam acara besar seperti Olimpiade, Piala Dunia FIFA, dan acara musik terkemuka. Ini membantu mereka tetap relevan dan mendapatkan eksposur yang luas di seluruh dunia.

Strategi Word of Mouth Marketing (WOMM) yang digunakan sejak awal adalah salah satu faktor kunci dalam kesuksesan global merek ini. Dengan memberikan produk gratis kepada pelanggan dan mendorong mereka untuk berbicara tentangnya menciptakan fenomena di mana konsumen menjadi duta merek tanpa disuruh.

Dalam perjalanan merek yang panjang dan berliku, Coca-Cola terus menggunakan WOMM sebagai salah satu pilar strategi pemasarannya. Mereka telah membangun hubungan emosional dengan konsumen, menghadapi tantangan dengan kebijakan yang bijaksana, dan tetap relevan dalam budaya pop dunia.

Dengan menggunakan WOMM secara efektif telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu merek terkuat dan paling dikenal di seluruh dunia. Keberhasilan mereka adalah pelajaran berharga tentang bagaimana mengandalkan kekuatan rekomendasi mulut ke mulut untuk membangun dan mempertahankan merek yang kuat.

2. Menggukan “Coca-Cola Happiness Machine”

Coca-Cola sebagai salah satu merek minuman terkenal di seluruh dunia, telah memainkan peran yang signifikan dalam dunia pemasaran kreatif. Salah satu inovasi terbesarnya adalah “Coca-Cola Happiness Machine” atau Mesin Kebahagiaan Coca-Cola. Kampanye ini menggabungkan teknologi modern dengan ide kreatif untuk memberikan pengalaman yang unik dan menyenangkan kepada konsumen, sambil tetap mempromosikan pesan positif dan kebahagiaan.

“Coca-Cola Happiness Machine” pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010 di salah satu kampus universitas di Amerika Serikat. Ide di balik mesin ini adalah sederhana: memberikan pengalaman tak terlupakan kepada konsumen yang membeli minuman Coca-Cola. Mesin ini dirancang untuk mengeluarkan minuman secara otomatis, tetapi dengan sentuhan kreatif yang membuatnya menjadi pengalaman yang menggembirakan.

Salah satu momen paling menarik dari mesin ini adalah ketika minuman Coca-Cola mulai keluar. Sebagai gantinya, mesin ini memompa banyak botol sekaligus, seolah-olah mesin tersebut mengalami “kerusakan.” Botol-botel Coca-Cola terus muncul, dan konsumen di sekitarnya terkejut dan senang dengan berkah minuman Coca-Cola yang berlimpah.

Namun, kejutan tidak berhenti di situ. Ternyata, semua ini diatur dengan sengaja. Mesin ini dirancang untuk mengundang konsumen untuk berbagi minuman mereka dengan orang lain. Ketika satu orang mengambil botol, mereka segera menyadari bahwa mereka memiliki lebih banyak daripada yang mereka butuhkan. Inilah saatnya berbagi kebahagiaan dengan teman-teman atau orang asing yang mungkin baru dikenal.

Kreativitas brand dalam menghadirkan kampanye “Coca-Cola Happiness Machine” adalah kunci kesuksesannya. Kampanye ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya berfokus pada penjualan produk, tetapi juga pada pengalaman yang unik dan positif bagi konsumen.

Selain mesin yang “rusak” yang mengeluarkan minuman dalam jumlah yang melimpah, ada juga variasi lain dari “Coca-Cola Happiness Machine.” Salah satunya adalah mesin yang mengharuskan konsumen untuk memeluknya agar mesin tersebut mengeluarkan minuman. Ide di balik mesin ini adalah menghadirkan momen keintiman dan hubungan positif dengan merek Coca-Cola. Ini adalah cara yang inovatif untuk menciptakan ikatan emosional antara konsumen dan merek.

Kampanye “Coca-Cola Happiness Machine” mendapat respon yang sangat positif dari konsumen di seluruh dunia. Video-videonya yang diunggah di platform daring seperti YouTube menjadi viral dan mendapatkan jutaan tayangan. Ini membantu brand untuk tetap relevan di era digital dan menciptakan buzz positif di sekitar merek mereka.

Salah satu aspek penting dari kampanye ini adalah pesan kebahagiaan yang diusungnya. Coca-Cola tidak hanya mencoba menjual minuman, tetapi juga menekankan pentingnya berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Kampanye ini memberikan pesan bahwa kebahagiaan dapat ditemukan dalam momen sederhana seperti berbagi minuman dengan teman atau bahkan orang asing. Hal ini memancarkan kesan positif tentang merek Coca-Cola dan menciptakan ikatan emosional dengan konsumen.

“Coca-Cola Happiness Machine” adalah contoh nyata bagaimana sebuah perusahaan bisa menggunakan kreativitas dan teknologi untuk menciptakan kampanye pemasaran yang efektif. Dengan menghadirkan pengalaman yang unik dan menyenangkan bagi konsumen, Coca-Cola berhasil memperkuat merek mereka dan meningkatkan ikatan emosional dengan pelanggan mereka.

Kampanye ini juga mengingatkan kita akan pentingnya pesan positif dalam pemasaran. Coca-Cola tidak hanya menjual minuman, tetapi juga mengajak konsumen untuk merayakan kebahagiaan dan berbagi momen berharga dengan orang lain. Inilah yang membuat “Coca-Cola Happiness Machine” menjadi salah satu kampanye pemasaran yang paling diingat dan dihargai dalam sejarah periklanan.

3. Kampanye “Share A Coke”

Coca-Cola, sebagai salah satu merek minuman terkenal di seluruh dunia, telah menghadirkan berbagai kampanye pemasaran kreatif untuk mempertahankan posisinya di pasar yang semakin kompetitif. Salah satu strategi terobosan yang berhasil adalah kampanye “Share A Coke.” Kampanye ini pertama kali diperkenalkan di Australia pada tahun 2011 dan dengan cepat menjadi fenomena global yang sukses.

Tujuannya adalah memberikan sentuhan personal kepada konsumen dan mendorong mereka untuk berbagi minuman dengan teman-teman atau keluarga yang memiliki nama yang sama dengan yang tertera di label botol.

Kampanye ini pertama kali diperkenalkan di Australia pada tahun 2011 dengan kesuksesan luar biasa. Botol-botol Coca-Cola dengan nama-nama ini segera menjadi buruan, dan orang-orang berbondong-bondong mencari botol dengan nama mereka sendiri atau nama orang yang mereka kenal. Ini menciptakan buzz besar di sekitar merek dan meningkatkan penjualan secara signifikan.

Berdasarkan keberhasilan besar di Australia, memutuskan untuk menggulirkan kampanye “Share A Coke” ke seluruh dunia. Kampanye ini segera menjadi fenomena global, dengan banyak negara mengadopsi ide ini dan menyesuaikannya dengan budaya dan bahasa mereka sendiri.

Di Indonesia, kampanye “Share A Coke” pertama kali diperkenalkan pada tahun 2015. Salah satu keunikan kampanye ini adalah penggunaan nama-nama yang populer di Indonesia. Botol-botolnya kini memiliki label dengan nama-nama seperti “Budi,” “Siti,” “Rahmat,” dan banyak lagi. Hal ini menciptakan ikatan personal dengan konsumen Indonesia dan membuat mereka merasa diakui oleh merek tersebut.

Salah satu dampak positif dari kampanye ini adalah interaksi yang aktif di media sosial. Konsumen yang menemukan botol dengan nama mereka atau nama orang terdekat mereka cenderung membagikannya di platform media sosial mereka. Mereka memposting foto-foto botol tersebut dengan hashtag seperti #ShareACokeID, sehingga kampanye ini menjadi viral di dunia maya. Ini tidak hanya menciptakan buzz positif di sekitar merek Coca-Cola, tetapi juga meningkatkan brand awareness dan keterlibatan konsumen.

Kampanye “Share A Coke” telah membuktikan bahwa personalisasi dapat menjadi strategi yang sangat efektif dalam pemasaran. Dengan menggantikan label botol dengan nama-nama menciptakan pengalaman yang lebih intim dan relevan bagi konsumen. Orang-orang merasa bahwa produk ini dirancang khusus untuk mereka, bahkan jika hanya sebatas nama di label.

Dalam hal penjualan, kampanye ini memiliki dampak positif yang signifikan. Botol-botol Coca-Cola dengan nama-nama menjadi barang koleksi yang diminati oleh banyak orang. Mereka mencari-cari botol dengan nama mereka sendiri atau nama orang yang mereka kenal. Ini mendorong peningkatan penjualan karena orang-orang ingin mengoleksi botol dengan nama-nama tersebut.

Selain itu, kampanye ini juga meningkatkan brand awareness Coca-Cola. Nama merek tersebut tetap terlihat di setiap botol, tetapi sekarang dikaitkan dengan pengalaman personal yang menyenangkan. Ini membantu untuk tetap relevan di tengah pesaing-pesaingnya dan menciptakan ikatan emosional dengan konsumen.

Kampanye “Share A Coke” adalah contoh yang menarik tentang bagaimana merek besar dapat menggunakan personalisasi untuk menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen. Dengan menggantikan label botol dengan nama-nama, brand ini berhasil menciptakan buzz di seluruh dunia, meningkatkan penjualan, dan memperkuat ikatan dengan konsumen.

Kampanye ini adalah bukti bahwa terkadang ide sederhana namun kreatif dapat memiliki dampak besar dalam dunia pemasaran. Personalisasi menjadi kunci, dan telah mengambil langkah yang tepat dengan kampanye “Share A Coke” ini.

4. Menjadi Sponsor Acara Olahraga

Salah satu merek minuman terkenal di seluruh dunia, telah lama berupaya untuk memperbaiki citra mereknya dan membuktikan bahwa minumannya dapat menjadi bagian dari gaya hidup yang sehat dan aktif. Salah satu strategi yang digunakan oleh Coca-Cola dalam mencapai tujuan ini adalah dengan menjadi sponsor berbagai acara olahraga, termasuk yang paling mencolok adalah sponsor resmi FIFA World Cup. Selain itu, mereka juga menggandeng atlet-atlet terkenal sebagai duta merek dan melakukan kampanye marketing yang berfokus pada kebahagiaan, kekeluargaan, dan pertemanan di berbagai negara. Semua upaya ini bertujuan untuk mengubah persepsi negatif yang telah lama melekat pada merek Coca-Cola.

Salah satu strategi pemasaran yang telah lama digunakan oleh Coca-Cola adalah menjadi sponsor berbagai acara olahraga. Mereka telah terlibat dalam berbagai event olahraga besar seperti Olimpiade, Piala Dunia FIFA, dan banyak lagi. Keputusan ini sangat strategis karena memungkinkan Coca-Cola untuk memposisikan minuman mereka sebagai bagian integral dari pengalaman olahraga yang menyegar

Piala Dunia FIFA adalah salah satu contoh paling mencolok. Sebagai sponsor resmi turnamen sepak bola terbesar di dunia, Coca-Cola memiliki eksposur global yang luar biasa. Logo dan merek Coca-Cola muncul di seluruh stadion, merchandise resmi, dan dalam iklan yang ditayangkan selama pertandingan. Hal ini menciptakan hubungan yang erat antara Coca-Cola dan sepak bola, yang dikenal sebagai olahraga yang sehat dan aktif.

Namun, kehadiran Coca-Cola di dunia olahraga juga memiliki tujuan lebih besar, yaitu mengubah persepsi negatif tentang minuman manis mereka. Sebagian orang mungkin menganggap sebagai minuman yang tidak sehat karena tingginya kandungan gula dan kalorinya. Dengan menjadi sponsor acara-acara olahraga berharap dapat mengubah pandangan ini dan menunjukkan bahwa minuman mereka dapat dinikmati sebagai bagian dari gaya hidup yang sehat dan aktif.

Selain menjadi sponsor olahraga juga menggandeng atlet-atlet terkenal sebagai duta merek. Mereka memilih atlet yang memiliki pengaruh besar dalam dunia olahraga dan memiliki citra yang positif. Atlet-atlet ini tidak hanya menjadi wajah merek, tetapi juga menjadi simbol gaya hidup sehat dan aktif.

Melalui kolaborasi dengan atlet-atlet terkenal, brand berusaha membangun kepercayaan konsumen. Mereka ingin menunjukkan bahwa minuman mereka tidak hanya dapat dinikmati, tetapi juga cocok untuk orang yang menjalani gaya hidup aktif dan berolahraga secara teratur. Pesan ini disampaikan melalui iklan-iklan yang menampilkan atlet-atlet tersebut dalam aksi mereka di lapangan, sambil menikmati Coca-Cola.

Salah satu contoh kolaborasi yang sukses adalah dengan atlet tenis terkenal, Serena Williams. Serena Williams adalah salah satu pemain tenis terbaik sepanjang masa dan memiliki pengaruh besar dalam dunia olahraga. Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan citra sebagai minuman yang sesuai dengan gaya hidup aktif, tetapi juga memperkuat hubungan merek dengan penggemar tenis di seluruh dunia.

Selain melalui sponsorship olahraga dan kolaborasi dengan atlet terkenal juga telah meluncurkan berbagai kampanye global yang berfokus pada tema kekeluargaan, pertemanan, dan kebahagiaan. Tujuan utama dari kampanye-kampanye ini adalah untuk menghubungkan merek Coca-Cola dengan momen-momen positif dalam kehidupan sehari-hari konsumen.

Salah satu kampanye yang terkenal adalah “Taste the Feeling.” Kampanye ini menyoroti berbagai momen kebahagiaan dan kesenangan yang bisa dirasakan saat menikmati Coca-Cola. Iklan-iklan dalam kampanye ini menggambarkan situasi-situasi di mana orang berbagi dengan teman-teman atau keluarga, menciptakan ikatan emosional yang kuat.

Selain itu, Coca-Cola juga telah melakukan kampanye “Share A Coke” yang telah kita bahas sebelumnya. Kampanye ini menggantikan label botol dengan nama-nama orang, menciptakan pengalaman personal yang unik. Ini tidak hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga menciptakan ikatan emosional antara konsumen dan merek.

Coca-Cola telah berhasil membangun citra positif untuk mereknya melalui berbagai strategi pemasaran yang terfokus. Dengan menjadi sponsor olahraga, menggandeng atlet terkenal, dan meluncurkan kampanye global yang berfokus pada kebahagiaan dan kekeluargaan telah berhasil mengubah persepsi negatif yang mungkin ada tentang minuman mereka. Mereka terus berkomitmen untuk menunjukkan bahwa Coca-Cola dapat menjadi bagian dari gaya hidup yang sehat dan aktif, sambil tetap menghadirkan kebahagiaan dan kesenangan dalam kehidupan sehari-hari konsumen mereka.

Kesimpulan

Dalam artikel ini kami membahas mengenai strategi-strategi yang digunakan oleh brand tersebut. Maka dari itu mereka berhasil memiliki target segmen yang spesifik hingga bisa menjadi brand pilihan atau top of mind masyarakat meskipun di tengah persaingan yang ketat dan banyaknya produk asing yang saat ini menjadi kompetitor produk ini. Kalian bisa banget pake strategi atau belajar dari strategi yang digunakan oleh brand ini. Namun, buat kalian yang masih bingung dengan strategi marketing atau lainnya kamu juga bisa menggunakan jasa agency advertising profesional seperti Bithour Production.

Kami memiliki tim ahli yang siap membantu kamu dalam meningkatkan kinerja strategi pemasaran brand kamu dengan lebih efektif menggunakan strategi pemasaran terbaru. Selain itu, tim ahli kami juga dapat memberikan feedback atau masukan yang dapat kamu terapkan pada strategi marketing brand kamu. Untuk itu, jika kamu tertarik untuk menggunakan jasa kami, segera hubungi kami sekarang melalui link yang ada disini, atau kamu juga dapat mengunjungi website resmi di bithourproduction.com kami untuk dapat mengetahui lebih lanjut informasi mengenai layanan kami.

Sumber Gambar:

  1. Coca-Cola United
What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
1
Branding MArketing marketing mix strategi marketing strategi pemasaran
By Hani Subakti

Give us your Reaction!

book

BRAND'S IN 2024 (How to Ride the HottesT Trend)

Bikin campaign sampai burn out? Kelas ini jawaban buat lo! Speaker yang expert as BM dengan pengalaman 7 tahun di 3 idustri berbeda. Dapatkan diskon 50% yang akan kita kirim ke email lo (Free 3 pdf marketing hacks)