7 Manfaat Stakeholder Bagi Bisnis, Brand Manager Pasti Tahu

7 Manfaat Stakeholder Bagi Bisnis, Brand Manager Pasti Tahu

Sep-21-2024

Admin

Dalam dunia bisnis, stakeholder memegang peranan penting untuk kelangsungan dan perkembangan sebuah perusahaan. Stakeholder mencakup berbagai pihak yang memiliki kepentingan dalam bisnis, baik itu internal seperti karyawan, maupun eksternal seperti pelanggan, investor, atau komunitas. Memahami peran dan manfaat stakeholder dapat membantu brand manager mengelola bisnis dengan lebih efektif. Untuk tahu lebih lanjut soal manfaat stakeholder mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Digital Agency Marketing

Apa Itu Stakeholders

Stakeholder adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan terhadap keberlangsungan dan kesuksesan suatu organisasi atau bisnis. Mereka bisa berasal dari lingkungan internal maupun eksternal perusahaan, seperti karyawan, pelanggan, pemegang saham, pemasok, pemerintah, dan komunitas lokal. Setiap stakeholder memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap bagaimana perusahaan beroperasi, serta keputusan-keputusan strategis yang diambil.

Peran stakeholder dalam sebuah bisnis sangat beragam, tergantung pada hubungan mereka dengan perusahaan. Karyawan, misalnya, berperan dalam menjalankan operasional sehari-hari, sementara pemegang saham lebih fokus pada hasil keuangan dan pertumbuhan jangka panjang. Pelanggan, di sisi lain, menilai kualitas produk atau layanan yang ditawarkan, sedangkan pemerintah mungkin berperan dalam regulasi atau perizinan yang mempengaruhi bisnis.

Memahami kebutuhan dan harapan stakeholder sangat penting bagi keberhasilan sebuah bisnis. Dengan menjaga komunikasi yang baik dan transparan, perusahaan dapat membangun hubungan yang saling menguntungkan. Dalam jangka panjang, keterlibatan stakeholder dapat membantu perusahaan mengurangi risiko, mendorong inovasi, dan memperkuat reputasi di pasar.

Manfaat Stakeholder untuk Bisnis

Berikut beberapa manfaat dari stakeholder untuk bisnis yang sudah kami rangkum untuk Anda:

Digital Agency Marketing

1. Meningkatkan Reputasi

Manfaat pertama dari stakeholder bagi bisnis adalah kemampuannya untuk meningkatkan reputasi perusahaan. Stakeholder eksternal seperti media, pemerintah, dan komunitas memiliki peran penting dalam membentuk persepsi publik terhadap bisnis. Ketika hubungan dengan mereka dijaga dengan baik, bisnis akan mendapatkan dukungan dan eksposur positif yang dapat meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat. Reputasi yang baik sangat penting, karena itu merupakan salah satu aset tak terlihat yang dapat mempengaruhi kesuksesan jangka panjang.

Selain itu, stakeholder internal seperti karyawan juga memainkan peran besar dalam reputasi bisnis. Karyawan yang puas dengan lingkungan kerja dan terlibat dalam budaya perusahaan akan cenderung menyebarkan hal-hal positif tentang tempat mereka bekerja. Mereka bisa menjadi duta merek yang secara tidak langsung membantu meningkatkan citra perusahaan. Reputasi internal yang baik akan membuat perusahaan lebih menarik bagi talenta baru dan memperkuat loyalitas karyawan yang ada.

Ketika reputasi perusahaan meningkat, dampaknya tidak hanya terbatas pada persepsi publik, tetapi juga pada hubungan bisnis lainnya, seperti dengan mitra dan investor. Stakeholder yang merasa percaya dan yakin dengan integritas serta kredibilitas perusahaan lebih cenderung menjalin kerja sama jangka panjang. Dengan begitu, reputasi yang baik tidak hanya membantu memperkuat posisi bisnis di pasar, tetapi juga membuka peluang-peluang baru untuk pertumbuhan.

2. Mendorong Inovasi

Manfaat kedua dari stakeholder bagi bisnis adalah mendorong inovasi. Stakeholder, terutama pelanggan dan karyawan, sering kali memberikan masukan berharga yang dapat menginspirasi perubahan dan perbaikan dalam produk atau layanan. Pelanggan yang aktif memberikan umpan balik memungkinkan perusahaan untuk lebih memahami kebutuhan pasar dan merespons tren dengan cepat. Inovasi yang didorong oleh masukan pelanggan ini membantu bisnis tetap relevan dan kompetitif di tengah persaingan yang ketat.

Karyawan sebagai stakeholder internal juga berperan penting dalam mendorong inovasi. Mereka yang berada di garis depan operasional sering kali memiliki wawasan mendalam tentang proses bisnis dan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau efisiensi. Dengan memberikan ruang bagi karyawan untuk berpartisipasi dalam pengembangan ide dan solusi, perusahaan dapat memanfaatkan kreativitas internal untuk menghasilkan inovasi yang mendukung pertumbuhan.

Selain itu, stakeholder seperti pemasok atau mitra bisnis dapat berkontribusi dalam memperkenalkan teknologi baru atau pendekatan bisnis yang lebih efisien. Kolaborasi dengan berbagai pihak eksternal ini memungkinkan perusahaan untuk mengeksplorasi peluang inovasi di luar kapabilitas internal. Hasilnya, bisnis tidak hanya mampu meningkatkan kualitas produk dan layanan, tetapi juga mempercepat proses inovasi yang berdampak positif pada keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis jangka panjang.

3. Mengurangi Risiko Bisnis

Manfaat ketiga dari stakeholder bagi bisnis adalah mengurangi risiko bisnis. Stakeholder seperti pemerintah, regulator, dan lembaga hukum memiliki peran penting dalam membantu perusahaan memahami dan mematuhi peraturan yang berlaku. Dengan menjaga komunikasi yang baik dengan pihak-pihak ini, perusahaan dapat mengantisipasi perubahan kebijakan atau regulasi yang dapat memengaruhi operasional bisnis. Kepatuhan terhadap aturan ini mengurangi risiko hukuman, denda, atau penutupan usaha yang bisa terjadi akibat pelanggaran hukum.

Selain itu, stakeholder internal seperti karyawan juga membantu mengurangi risiko operasional. Karyawan yang terlibat dan memahami proses bisnis dapat membantu mendeteksi potensi masalah lebih awal, seperti kesalahan produksi atau penurunan kualitas layanan. Ketika karyawan memiliki akses terhadap pelatihan yang tepat dan didorong untuk berkomunikasi secara terbuka, perusahaan dapat segera memperbaiki masalah sebelum menjadi krisis besar yang berdampak pada reputasi dan kinerja bisnis.

Stakeholder eksternal lainnya, seperti investor dan mitra bisnis, juga memainkan peran dalam mengurangi risiko finansial. Dengan memastikan transparansi dan kepercayaan dalam hubungan ini, perusahaan dapat mengamankan sumber pendanaan yang stabil dan dukungan finansial dalam situasi yang tidak terduga. Selain itu, mitra bisnis yang solid juga membantu mengurangi risiko rantai pasok atau gangguan operasional yang bisa merugikan perusahaan dalam jangka panjang.

4. Memperkuat Loyalitas Pelanggan

Manfaat keempat dari stakeholder bagi bisnis adalah memperkuat loyalitas pelanggan. Pelanggan sebagai stakeholder utama memiliki peran besar dalam menentukan kesuksesan perusahaan. Dengan melibatkan pelanggan dalam proses pengambilan keputusan, seperti melalui survei kepuasan atau pengumpulan umpan balik, perusahaan dapat lebih memahami kebutuhan dan harapan mereka. Ketika pelanggan merasa didengarkan dan dihargai, mereka akan merasa lebih terhubung dengan merek, yang pada akhirnya memperkuat loyalitas mereka terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.

Loyalitas pelanggan yang kuat memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan. Pelanggan yang loyal cenderung melakukan pembelian berulang dan lebih sedikit terpengaruh oleh penawaran dari pesaing. Mereka juga sering kali menjadi promotor alami bagi bisnis, merekomendasikan produk atau layanan kepada teman, keluarga, atau rekan kerja. Word of mouth yang positif dari pelanggan setia ini merupakan bentuk pemasaran yang sangat berharga dan efektif, yang dapat menarik pelanggan baru tanpa biaya tambahan.

Selain itu, perusahaan yang berhasil membangun loyalitas pelanggan juga mampu bertahan lebih baik di tengah kondisi pasar yang sulit. Ketika hubungan dengan pelanggan didasarkan pada kepercayaan dan pengalaman positif, mereka akan lebih toleran terhadap perubahan kecil, seperti penyesuaian harga atau pengenalan produk baru. Dengan demikian, menjaga komunikasi yang baik dan berkelanjutan dengan pelanggan sebagai stakeholder utama adalah langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan bisnis dan menciptakan pertumbuhan jangka panjang.

5. Meningkatkan Kinerja Keuangan

Manfaat kelima dari stakeholder bagi bisnis adalah meningkatkan kinerja keuangan. Stakeholder seperti investor dan pemegang saham berperan langsung dalam mendukung pertumbuhan keuangan perusahaan. Melalui dukungan modal dan pendanaan, bisnis dapat menjalankan strategi ekspansi, mengembangkan produk baru, atau memperbaiki infrastruktur. Dengan melibatkan stakeholder keuangan ini dalam proses pengambilan keputusan dan memberikan laporan keuangan yang transparan, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan mereka, yang berdampak positif pada keberlanjutan investasi.

Selain itu, stakeholder lain seperti pelanggan dan pemasok juga dapat memengaruhi kinerja keuangan. Pelanggan yang puas akan lebih cenderung melakukan pembelian berulang, yang meningkatkan pendapatan perusahaan. Di sisi lain, hubungan yang baik dengan pemasok dapat membantu perusahaan mendapatkan harga yang lebih kompetitif atau kondisi pembayaran yang lebih fleksibel. Efisiensi dalam rantai pasok dan manajemen biaya akan berkontribusi pada profitabilitas yang lebih tinggi.

Kinerja keuangan yang positif juga tercermin dari loyalitas stakeholder internal, seperti karyawan. Karyawan yang merasa dihargai dan termotivasi cenderung lebih produktif dan berkontribusi terhadap peningkatan efisiensi operasional. Peningkatan produktivitas ini akan berpengaruh pada penurunan biaya produksi dan peningkatan output, yang pada akhirnya memperkuat posisi keuangan perusahaan. Dengan melibatkan berbagai stakeholder secara aktif, bisnis dapat menciptakan sinergi yang mendukung pertumbuhan dan stabilitas keuangan jangka panjang.

6. Mendukung Keberlanjutan

Manfaat keenam dari stakeholder bagi bisnis adalah mendukung keberlanjutan. Stakeholder seperti komunitas lokal, pemerintah, dan organisasi lingkungan memiliki kepentingan langsung dalam memastikan bahwa bisnis beroperasi secara bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Ketika perusahaan melibatkan stakeholder ini dalam perumusan kebijakan keberlanjutan, mereka dapat memastikan bahwa praktik bisnis yang diterapkan selaras dengan standar lingkungan dan sosial. Hal ini tidak hanya menjaga hubungan baik dengan masyarakat, tetapi juga memperkuat citra perusahaan sebagai entitas yang peduli terhadap keberlanjutan.

Selain itu, pelanggan dan konsumen modern semakin memperhatikan aspek keberlanjutan dalam produk atau layanan yang mereka gunakan. Dengan melibatkan pelanggan sebagai stakeholder penting dalam membangun inisiatif keberlanjutan, perusahaan dapat menyesuaikan produk dan operasional mereka agar lebih ramah lingkungan. Pelanggan yang mendukung bisnis yang bertanggung jawab sosial dan lingkungan akan lebih setia, yang pada akhirnya membantu perusahaan menjaga pertumbuhan jangka panjang tanpa merusak lingkungan.

Karyawan juga berperan besar dalam mendukung keberlanjutan bisnis. Dengan memberikan pelatihan tentang praktik kerja yang ramah lingkungan dan mendorong partisipasi dalam program keberlanjutan, karyawan dapat menjadi agen perubahan yang membantu perusahaan mencapai target keberlanjutannya. Dukungan dari seluruh stakeholder internal dan eksternal ini menciptakan dasar yang kuat bagi bisnis untuk terus berkembang dengan tetap menjaga keseimbangan antara keuntungan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan kelestarian lingkungan.

7. Meningkatkan Keputusan Manajerial

Manfaat ketujuh dari stakeholder bagi bisnis adalah meningkatkan keputusan manajerial. Stakeholder seperti pelanggan, karyawan, mitra bisnis, dan pemegang saham memiliki pandangan dan wawasan yang beragam, yang bisa membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang lebih tepat dan strategis. Misalnya, umpan balik pelanggan memberikan wawasan langsung tentang preferensi pasar, sehingga manajer dapat menyesuaikan produk atau layanan agar lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen. Wawasan ini sangat berharga dalam mengurangi risiko kegagalan produk di pasar.

Selain itu, karyawan sebagai stakeholder internal sering kali memiliki pengetahuan mendalam tentang operasional bisnis sehari-hari. Dengan melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan, manajemen dapat memperoleh perspektif yang lebih luas tentang apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Masukan dari karyawan memungkinkan manajer untuk membuat keputusan yang lebih realistis dan praktis, yang dapat meningkatkan efisiensi serta produktivitas operasional.

Pihak lain seperti pemegang saham dan mitra bisnis juga berperan dalam meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Pemegang saham, yang fokus pada pertumbuhan jangka panjang, sering kali menawarkan pandangan strategis tentang arah bisnis. Sementara itu, mitra bisnis dapat memberikan masukan tentang tren industri atau inovasi teknologi terbaru. Dengan mempertimbangkan berbagai masukan dari stakeholder, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih komprehensif, akurat, dan sesuai dengan kebutuhan bisnis serta pasar.

Strategi Berkomunikasi dengan Stakeholder

Bagi Anda brand manager yang akan berkomunikasi dengan stakeholder alangkah lebih baik Anda menggunakan beberapa strategi komunikasi khusus, diantaranya:

1. Identifikasi Stakeholder

Strategi pertama dalam berkomunikasi dengan stakeholder adalah identifikasi stakeholder. Langkah ini penting karena tidak semua stakeholder memiliki kepentingan yang sama terhadap bisnis. Dengan mengidentifikasi siapa saja yang menjadi stakeholder, baik internal seperti karyawan maupun eksternal seperti pelanggan dan pemerintah, perusahaan dapat memahami peran dan pengaruh masing-masing pihak terhadap operasional dan keputusan bisnis. Proses identifikasi ini mencakup analisis mendalam tentang siapa saja yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan bisnis.

Setelah stakeholder teridentifikasi, perusahaan dapat memprioritaskan mereka berdasarkan tingkat pengaruh dan kepentingan mereka terhadap perusahaan. Misalnya, investor dan pemegang saham mungkin memiliki kepentingan finansial yang signifikan, sementara pelanggan berpengaruh pada keberlanjutan bisnis melalui tingkat kepuasan dan loyalitas mereka. Dengan memetakan prioritas ini, perusahaan dapat menentukan strategi komunikasi yang tepat untuk setiap kelompok stakeholder, memastikan bahwa informasi yang diberikan sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan mereka.

Langkah identifikasi stakeholder juga membantu perusahaan dalam mengelola ekspektasi dan menghindari potensi konflik. Dengan mengetahui siapa yang terlibat, perusahaan dapat menyesuaikan cara mereka berinteraksi, apakah itu melalui laporan resmi, dialog terbuka, atau survei umpan balik. Proses identifikasi ini menjadi dasar penting dalam membangun hubungan yang kuat dan saling menguntungkan dengan stakeholder, yang pada akhirnya mendukung kesuksesan jangka panjang bisnis.

2. Pahami Kebutuhan dan Harapan

Strategi kedua dalam berkomunikasi dengan stakeholder adalah pahami kebutuhan dan harapan. Setiap kelompok stakeholder memiliki ekspektasi yang berbeda terkait hubungan mereka dengan perusahaan. Misalnya, pelanggan mengharapkan produk berkualitas tinggi dan layanan pelanggan yang responsif, sedangkan investor lebih fokus pada kinerja finansial dan pengembalian investasi. Dengan memahami kebutuhan dan harapan masing-masing stakeholder, perusahaan dapat merancang komunikasi yang lebih relevan dan efektif, sehingga menciptakan hubungan yang lebih kuat.

Pentingnya memahami kebutuhan dan harapan juga tercermin dalam cara perusahaan merespons umpan balik dari stakeholder. Ketika stakeholder merasa bahwa suara mereka didengarkan dan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, mereka akan lebih cenderung memiliki rasa percaya dan loyalitas terhadap perusahaan. Misalnya, jika perusahaan menerima kritik mengenai kualitas produk, dan kemudian mengambil tindakan perbaikan, pelanggan akan merasa dihargai. Respons positif ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga membangun reputasi perusahaan sebagai entitas yang peduli terhadap kebutuhan konsumen.

Selain itu, memahami kebutuhan dan harapan stakeholder juga membantu perusahaan dalam mengantisipasi potensi masalah atau konflik di masa depan. Dengan menjaga komunikasi yang terbuka dan terus menerus, perusahaan dapat mengidentifikasi isu-isu yang mungkin muncul sebelum menjadi masalah besar. Melalui dialog yang berkelanjutan, perusahaan dapat menyesuaikan strategi dan kebijakan mereka sesuai dengan perubahan harapan stakeholder, sehingga menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dalam jangka panjang.

3. Transparansi Informasi

Strategi ketiga dalam berkomunikasi dengan stakeholder adalah transparansi informasi. Transparansi memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan antara perusahaan dan stakeholder. Dengan menyediakan informasi yang jelas, akurat, dan tepat waktu, perusahaan dapat mengurangi spekulasi dan ketidakpastian di kalangan stakeholder. Misalnya, dalam situasi krisis, komunikasi yang terbuka mengenai langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi masalah dapat membantu meredakan kekhawatiran dan mempertahankan dukungan dari pelanggan, investor, dan mitra bisnis.

Selain itu, transparansi juga mencakup pengungkapan informasi tentang kinerja keuangan, kebijakan perusahaan, serta dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan bisnis. Stakeholder, terutama investor, sangat menghargai akses terhadap informasi yang dapat memengaruhi keputusan mereka. Dengan memberikan laporan keuangan yang terperinci dan informasi tentang inisiatif keberlanjutan, perusahaan tidak hanya memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga menunjukkan komitmen untuk bertindak dengan integritas. Hal ini membantu memperkuat citra positif perusahaan di mata publik dan meningkatkan loyalitas stakeholder.

Transparansi informasi juga mendorong budaya komunikasi yang terbuka di dalam perusahaan. Ketika perusahaan mengadopsi prinsip transparansi, karyawan merasa lebih nyaman untuk berbagi ide, umpan balik, atau kekhawatiran mereka. Ini menciptakan lingkungan di mana inovasi dapat berkembang, dan masalah dapat diatasi sebelum menjadi krisis. Dengan demikian, transparansi informasi tidak hanya memperkuat hubungan dengan stakeholder eksternal, tetapi juga memperbaiki dinamika internal, yang berkontribusi pada kinerja keseluruhan perusahaan.

4. Gunakan Media yang Tepat

Strategi keempat dalam berkomunikasi dengan stakeholder adalah gunakan media yang tepat. Pemilihan media yang sesuai sangat penting untuk memastikan pesan yang disampaikan mencapai audiens yang diinginkan secara efektif. Berbagai jenis stakeholder, seperti pelanggan, karyawan, dan investor, memiliki preferensi berbeda dalam cara mereka menerima informasi. Misalnya, pelanggan mungkin lebih responsif terhadap komunikasi melalui media sosial atau email, sementara investor lebih suka mendapatkan informasi melalui laporan tahunan atau presentasi langsung. Dengan memahami preferensi ini, perusahaan dapat memilih media yang paling efektif untuk menjangkau masing-masing kelompok.

Selain itu, penggunaan media yang tepat juga membantu perusahaan dalam mengontrol narasi dan menjaga konsistensi pesan. Di era digital saat ini, informasi dapat dengan cepat menyebar melalui berbagai platform, dan kesalahan dalam komunikasi dapat berdampak negatif pada reputasi perusahaan. Dengan memilih media yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa pesan yang disampaikan sesuai dengan nilai dan tujuan mereka. Misalnya, menggunakan platform yang lebih formal untuk komunikasi dengan investor, sementara media yang lebih santai dapat digunakan untuk berinteraksi dengan pelanggan di media sosial.

Terakhir, penggunaan media yang tepat juga berkontribusi pada keterlibatan stakeholder. Dengan memanfaatkan berbagai platform komunikasi, seperti webinar, blog, dan forum diskusi, perusahaan dapat menciptakan saluran interaksi yang aktif dan kolaboratif. Hal ini memungkinkan stakeholder untuk berpartisipasi dalam dialog dua arah, memberikan masukan, dan bertanya langsung kepada manajemen. Dengan cara ini, perusahaan tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih mendalam dengan stakeholder mereka, yang dapat berujung pada peningkatan dukungan dan loyalitas.

Dalam dunia yang serba digital seperti sekarang, penting bagi perusahaan untuk bekerja sama dengan agensi pemasaran yang tepat. Bithour Production hadir untuk membantu bisnis Anda dalam mengelola strategi pemasaran digital yang efektif dan efisien. Dengan pengalaman yang luas di bidang marketing, Bithour Production menawarkan solusi pemasaran yang terintegrasi untuk berbagai jenis bisnis.

Sebagai agensi marketing, Bithour Production tidak hanya fokus pada peningkatan brand awareness, tetapi juga membantu Anda dalam membangun hubungan yang kuat dengan stakeholder. Dengan pendekatan yang disesuaikan, Bithour Production siap menjadi mitra terpercaya untuk mendukung kesuksesan bisnis Anda di era digital.

Anda tertarik? Jangan ragu untuk hubungi kami sekarang melalui link yang ada di sini. Selain itu, Anda juga bisa temukan rahasia sukses strategi marketing dari brand ternama di Instagram FBTV. Klik untuk Mulai Cari Tahu!

Digital Agency Marketing
What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
manfaat stakeholder Manfaat Stakeholder Bagi Bisnis pengertian stakeholder stakeholder tips membangun hubungan baik stakeholder
By Admin

Give us your Reaction!

book

BRAND'S IN 2024 (How to Ride the HottesT Trend)

Bikin campaign sampai burn out? Kelas ini jawaban buat lo! Speaker yang expert as BM dengan pengalaman 7 tahun di 3 idustri berbeda. Dapatkan diskon 50% yang akan kita kirim ke email lo (Free 3 pdf marketing hacks)