Viral Marketing Gagal? Inilah Kesalahan Brand yang Sering Dilakukan

Viral Marketing Gagal? Inilah Kesalahan Brand yang Sering Dilakukan

Oct-22-2024

Admin

Viral marketing sering menjadi strategi yang diandalkan banyak brand untuk menarik perhatian luas dalam waktu singkat. Namun, tidak semua kampanye viral berhasil, dan ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan brand. Jika Anda merasa kampanye viral marketing Anda tidak berjalan sesuai harapan, mungkin salah satu kesalahan berikut sedang dilakukan oleh brand Anda.

Digital Agency Marketing

Kesalahan Brand dalam Membuat Viral Marketing

Berikut kesalahan brand dalam membuat viral marketing yang telah kami rangkumkan untuk Anda:

1. Tidak Mengenali Target Audiens dengan Baik

Kesalahan pertama yang sering dilakukan brand dalam membuat viral marketing adalah tidak mengenali target audiens dengan baik. Hal ini terjadi ketika brand tidak memahami siapa yang akan menjadi penerima pesan dari kampanye yang mereka buat. Akibatnya, konten yang disebarkan tidak relevan atau menarik bagi audiens yang ditargetkan, sehingga sulit untuk menciptakan keterlibatan dan dampak yang diinginkan.

Setiap kampanye viral membutuhkan riset mendalam mengenai demografi, minat, dan perilaku audiens. Tanpa pemahaman yang jelas tentang hal ini, brand mungkin akan menyampaikan pesan yang salah atau menggunakan pendekatan yang tidak sesuai dengan preferensi audiens. Ini bisa membuat konten tidak dilihat atau bahkan diabaikan oleh target, karena tidak ada hubungan yang terjalin antara brand dan audiens.

Mengenali audiens dengan baik juga membantu brand menyusun strategi komunikasi yang tepat. Dengan menyesuaikan gaya bahasa, visual, dan topik yang sesuai dengan target audiens, kemungkinan konten untuk diterima dan dibagikan akan jauh lebih besar. Brand yang memahami audiensnya akan lebih mudah menciptakan kampanye yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga menumbuhkan loyalitas.

2. Konten Terlalu Fokus pada Produk, Bukan Pengalaman

Kesalahan kedua yang sering dilakukan brand dalam viral marketing adalah terlalu fokus pada produk, bukan pengalaman. Banyak brand yang menganggap kampanye viral sebagai sarana untuk mempromosikan produk secara langsung, sehingga mereka hanya menonjolkan fitur atau keunggulan produk. Namun, audiens sering kali tidak tertarik dengan promosi yang terlalu terang-terangan, terutama jika kontennya terasa seperti iklan biasa.

Dalam viral marketing, yang lebih penting adalah bagaimana brand dapat menciptakan pengalaman yang menyentuh emosi atau memberikan nilai tambah bagi audiens. Kampanye yang sukses biasanya menceritakan sebuah kisah atau situasi yang bisa membuat audiens terlibat secara emosional, membuat mereka merasa terhubung dengan brand. Konten yang fokus pada pengalaman sering kali lebih mudah dibagikan karena audiens merasa ada sesuatu yang relevan dengan kehidupan mereka.

Dengan menonjolkan pengalaman, brand bisa membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiens. Ketika audiens merasakan manfaat atau emosi dari pengalaman tersebut, mereka lebih mungkin mengingat dan membicarakan brand Anda. Fokus pada pengalaman membantu membuat kampanye viral lebih efektif, karena audiens akan lebih terdorong untuk membagikan konten secara sukarela.

Digital Agency Marketing

3. Terlalu Bergantung pada Tren Sesaat

Kesalahan ketiga yang sering dilakukan brand dalam viral marketing adalah terlalu bergantung pada tren sesaat. Mengikuti tren memang bisa membuat konten cepat viral, tetapi jika hanya fokus pada tren tanpa memberikan nilai lebih, hasilnya sering kali tidak bertahan lama. Tren datang dan pergi dengan cepat, sehingga konten yang hanya mengandalkan tren bisa kehilangan relevansi dalam waktu singkat.

Tren sesaat mungkin membantu menarik perhatian awal, tetapi brand harus memastikan bahwa konten mereka tetap memberikan pesan yang kuat dan relevan bagi audiens dalam jangka panjang. Jika tidak, kampanye hanya akan menarik perhatian sementara dan tidak memberikan dampak yang berkelanjutan. Brand yang terlalu sering mengikuti tren tanpa memahami konteks atau relevansinya dengan identitas mereka berisiko terlihat tidak konsisten atau tidak autentik di mata audiens.

Untuk menghindari hal ini, brand sebaiknya menggabungkan elemen tren dengan pesan atau nilai yang lebih dalam dan sesuai dengan tujuan jangka panjang mereka. Dengan cara ini, brand tetap bisa memanfaatkan momen viral tanpa kehilangan identitas atau arah yang jelas. Konten yang menyatukan tren dengan relevansi yang kuat akan lebih efektif dalam menciptakan kesan yang bertahan di benak audiens.

4. Tidak Memiliki Pesan yang Jelas

Kesalahan keempat yang sering terjadi dalam viral marketing adalah tidak memiliki pesan yang jelas. Dalam kampanye viral, pesan yang disampaikan harus sederhana dan mudah dipahami oleh audiens. Brand yang terlalu banyak memasukkan informasi atau mencoba menyampaikan terlalu banyak hal dalam satu konten justru membuat audiens bingung. Pesan yang terlalu rumit atau ambigu membuat audiens kehilangan fokus dan tidak memahami tujuan utama dari kampanye tersebut.

Pesan yang jelas membantu audiens dengan cepat menangkap inti dari kampanye dan lebih mudah membagikannya. Ketika pesan tidak jelas, audiens cenderung tidak tertarik untuk berinteraksi atau membagikan konten tersebut karena mereka tidak tahu apa yang seharusnya mereka ambil dari kampanye tersebut. Inilah sebabnya mengapa konten viral yang sukses selalu menyampaikan satu pesan utama yang kuat dan mudah diingat.

Selain itu, pesan yang tidak jelas juga berisiko membuat kampanye viral tidak sesuai dengan tujuan brand. Brand bisa kehilangan kesempatan untuk menciptakan keterikatan yang kuat dengan audiens jika pesan yang disampaikan tidak relevan atau tidak sejalan dengan nilai brand. Oleh karena itu, penting bagi setiap kampanye viral untuk fokus pada satu pesan yang jelas, ringkas, dan dapat menggerakkan audiens.

5. Kurangnya Keterlibatan dengan Audiens

Kesalahan kelima yang sering dilakukan brand dalam viral marketing adalah kurangnya keterlibatan dengan audiens. Banyak brand berpikir bahwa setelah kampanye viral diluncurkan, tugas mereka selesai. Padahal, viral marketing yang efektif bukan hanya soal menyebarkan konten, tapi juga melibatkan audiens dalam percakapan. Jika brand tidak aktif merespons komentar, pertanyaan, atau reaksi dari audiens, mereka melewatkan kesempatan untuk membangun hubungan yang lebih dekat.

Keterlibatan aktif dengan audiens menunjukkan bahwa brand peduli dengan pendapat mereka. Dengan berinteraksi langsung, brand dapat memperkuat loyalitas audiens dan membuat mereka merasa dihargai. Selain itu, keterlibatan yang cepat dan tepat waktu juga bisa menjaga momentum viral dari kampanye, karena audiens lebih mungkin untuk terus berbagi dan membicarakan konten tersebut jika mereka merasa dilibatkan.

Kurangnya keterlibatan juga bisa memberikan kesan bahwa brand tidak responsif atau kurang perhatian, yang akhirnya bisa menurunkan minat audiens. Oleh karena itu, penting bagi brand untuk tidak hanya fokus pada pembuatan konten yang menarik, tetapi juga memastikan bahwa mereka siap untuk berinteraksi dan merespons audiens selama kampanye berlangsung. Keterlibatan yang konsisten akan membantu menjaga dampak positif kampanye dalam jangka panjang.

6. Tidak Mempertimbangkan Potensi Risiko Negatif

Kesalahan terakhir yang sering terjadi dalam viral marketing adalah tidak mempertimbangkan potensi risiko negatif. Konten viral menyebar dengan cepat, dan jika tidak dipersiapkan dengan hati-hati, bisa menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan. Brand yang tidak memikirkan dampak negatif dari kampanye mereka dapat berisiko menciptakan kontroversi atau kesalahpahaman yang merusak citra mereka. Oleh karena itu, penting untuk memikirkan segala kemungkinan sebelum meluncurkan konten.

Potensi risiko negatif bisa muncul dari berbagai hal, seperti penggunaan humor yang tidak tepat, topik sensitif, atau pesan yang mudah disalahartikan. Ketika brand gagal memperhitungkan reaksi audiens yang berbeda-beda, kampanye yang niatnya positif bisa berubah menjadi bumerang. Hal ini bisa membuat kampanye viral bukan hanya gagal, tetapi juga menciptakan krisis reputasi yang sulit diperbaiki.

Untuk menghindari risiko ini, brand perlu melakukan pengecekan berlapis sebelum meluncurkan kampanye viral. Evaluasi dari berbagai sudut pandang, termasuk budaya, sosial, dan etika, sangat penting untuk memastikan bahwa konten tidak menyinggung atau menimbulkan dampak buruk.

Jika Anda kesulitan dalam merancang kampanye viral marketing yang efektif, Bithour Production hadir sebagai solusi tepat. Dengan pengalaman yang luas dalam dunia digital marketing, Bithour Production siap membantu brand Anda menciptakan strategi yang menarik dan relevan untuk audiens.

Tim ahli dari Bithour Production akan memastikan kampanye viral marketing Anda berjalan lancar dengan pendekatan yang tepat dan riset mendalam. Jangan ragu untuk menghubungi kami sekarang disini untuk mempercayakan kebutuhan marketing Anda kepada kami.

Selain itu, Anda juga bisa temukan rahasia sukses strategi marketing dari brand ternama di Instagram FBTV. Klik untuk Mulai Cari Tahu!

Digital Agency Marketing
What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
By Admin

Saya seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi yang sedang mendalami bidang digital marketing, serta memiliki keahlian dalam menulis berbagai berbagai jenis konten di berbagai media sosial

Give us your Reaction!

book

BRAND'S IN 2024 (How to Ride the HottesT Trend)

Bikin campaign sampai burn out? Kelas ini jawaban buat lo! Speaker yang expert as BM dengan pengalaman 7 tahun di 3 idustri berbeda. Dapatkan diskon 50% yang akan kita kirim ke email lo (Free 3 pdf marketing hacks)