Tips Membangun Hubungan Baik dengan Stakeholder, Manager Brand Harus Paham
Dalam menjalankan bisnis, memahami siapa saja yang termasuk stakeholders sangatlah penting. Mereka memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan bisnis Anda. Untuk itulah, menjaga hubungan baik dengan stakeholder harus menjadi prioritas bagi setiap manager brand. Dalam artikel ini kami telah menyediakan beberapa tips yang dapat Anda terapkan untuk membangun hubungan baik dengan stakeholder.
Apa Itu Stakeholders?
Stakeholders adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan atau keterlibatan dalam sebuah perusahaan atau proyek. Mereka dapat berasal dari berbagai latar belakang, baik dari dalam perusahaan seperti karyawan dan pemegang saham, maupun dari luar seperti pelanggan, pemasok, komunitas, atau bahkan pemerintah. Setiap stakeholders memiliki pengaruh tertentu terhadap keputusan yang dibuat oleh perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, karena mereka bisa terlibat dalam berbagai aspek operasional dan strategis.
Peran stakeholders dalam bisnis sangat penting karena mereka memiliki kepentingan yang berbeda-beda terhadap keberhasilan perusahaan. Misalnya, karyawan berharap perusahaan dapat memberikan lingkungan kerja yang baik dan stabilitas pekerjaan, sementara pelanggan menginginkan produk atau layanan yang berkualitas. Di sisi lain, pemegang saham mengharapkan keuntungan dari investasi mereka, sedangkan pemerintah dan masyarakat berharap perusahaan mematuhi regulasi dan bertanggung jawab secara sosial.
Oleh karena itu, penting bagi sebuah perusahaan untuk menjaga hubungan yang baik dengan stakeholders. Dengan memahami kebutuhan dan harapan mereka, perusahaan dapat menyusun strategi yang tepat untuk mencapai keseimbangan antara kepentingan internal dan eksternal. Hal ini tidak hanya membantu dalam menjaga reputasi perusahaan tetapi juga meningkatkan kepercayaan, yang pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan dan kesuksesan bisnis dalam jangka panjang.
Fungsi Stakeholder untuk Bisnis
Beberapa fungsi stakeholder untuk bisnis sendiri ada beberapa, diantaranya adalah:
1. Mendukung Pengambilan Keputusan
Fungsi pertama stakeholders untuk bisnis adalah mendukung pengambilan keputusan. Stakeholders memiliki peran penting dalam memberikan masukan yang berharga bagi perusahaan. Mereka dapat menawarkan perspektif yang berbeda karena memiliki latar belakang dan kepentingan yang beragam. Dengan mendengarkan masukan dari stakeholders, perusahaan bisa mendapatkan wawasan yang lebih mendalam dan komprehensif tentang kondisi pasar, kebutuhan pelanggan, serta potensi risiko atau peluang yang mungkin terlewatkan.
Selain itu, melibatkan stakeholders dalam proses pengambilan keputusan juga dapat meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat. Mereka memiliki pengalaman dan pengetahuan yang relevan terkait dengan aspek bisnis tertentu. Misalnya, pelanggan sebagai stakeholders eksternal dapat memberikan feedback mengenai produk yang akan diluncurkan, sedangkan karyawan sebagai stakeholders internal dapat berbagi pandangan mengenai efisiensi operasional. Ini membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih matang dan sesuai dengan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan.
Lebih jauh lagi, ketika stakeholders dilibatkan dalam pengambilan keputusan, mereka cenderung merasa lebih dihargai dan memiliki rasa memiliki terhadap keputusan tersebut. Ini akan memperkuat dukungan mereka terhadap pelaksanaan strategi yang diputuskan. Dengan mendapatkan dukungan dari para stakeholders, perusahaan akan lebih mudah menjalankan rencana bisnisnya karena semua pihak merasa terlibat dan berkomitmen terhadap hasil akhirnya.
2. Meningkatkan Reputasi Perusahaan
Fungsi kedua stakeholders untuk bisnis adalah meningkatkan reputasi perusahaan. Stakeholders, baik internal maupun eksternal, memainkan peran penting dalam membentuk citra perusahaan di mata publik. Ketika perusahaan berhasil memenuhi harapan stakeholders, seperti menyediakan produk berkualitas bagi pelanggan atau menciptakan lingkungan kerja yang baik bagi karyawan, reputasi perusahaan akan meningkat secara signifikan. Stakeholders yang puas akan menjadi duta yang mempromosikan perusahaan secara positif, baik melalui word of mouth maupun ulasan di media sosial.
Selain itu, reputasi perusahaan yang baik juga akan meningkatkan kepercayaan dari masyarakat luas dan calon pelanggan. Misalnya, jika stakeholders seperti pemasok atau mitra bisnis merasa bahwa perusahaan selalu menjalankan kerja sama dengan transparansi dan integritas, mereka akan lebih mungkin merekomendasikan bisnis Anda kepada pihak lain. Dengan kepercayaan yang tinggi, perusahaan juga akan lebih mudah menarik pelanggan baru, menjaga loyalitas pelanggan lama, serta memperluas jaringan bisnisnya.
Lebih jauh lagi, reputasi yang baik membantu perusahaan dalam menghadapi situasi krisis. Dalam situasi yang sulit, stakeholders yang sudah memiliki hubungan baik dengan perusahaan akan lebih cenderung memberi dukungan. Misalnya, jika terjadi kesalahan dalam produk atau layanan, pelanggan yang puas sebelumnya mungkin lebih memahami dan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk memperbaiki masalah tersebut.
3. Memberikan Sumber Daya
Fungsi ketiga stakeholders untuk bisnis adalah memberikan sumber daya yang krusial bagi keberlangsungan dan pertumbuhan perusahaan. Sumber daya ini bisa berupa modal finansial, tenaga kerja, hingga akses ke jaringan atau teknologi. Misalnya, pemegang saham atau investor sebagai stakeholders eksternal seringkali menjadi sumber pendanaan yang memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya, meluncurkan produk baru, atau memperluas operasional. Tanpa dukungan finansial ini, banyak perusahaan akan kesulitan untuk tumbuh atau bahkan bertahan.
Selain modal finansial, stakeholders internal seperti karyawan juga berkontribusi dengan sumber daya tenaga kerja dan keahlian. Karyawan adalah aset utama yang memastikan operasional perusahaan berjalan lancar. Mereka menyediakan keterampilan, pengetahuan, dan inovasi yang dibutuhkan perusahaan untuk berkembang dan berinovasi. Dengan mengelola hubungan yang baik dengan karyawan, perusahaan dapat mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas dan berpengalaman, yang merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan bisnis.
Tidak hanya itu, beberapa stakeholders juga menyediakan akses ke sumber daya lain seperti teknologi, bahan baku, atau jaringan bisnis. Misalnya, pemasok yang dapat diandalkan membantu perusahaan mendapatkan bahan baku berkualitas tinggi, sementara mitra bisnis mungkin memberikan akses ke teknologi atau pasar baru.
4. Mendorong Inovasi
Fungsi keempat stakeholders untuk bisnis adalah mendorong inovasi. Stakeholders, terutama pelanggan dan mitra bisnis, sering kali menjadi sumber ide dan inspirasi bagi perusahaan untuk berinovasi. Melalui umpan balik dan interaksi langsung dengan pelanggan, perusahaan dapat memahami kebutuhan pasar yang terus berubah dan menyesuaikan produk atau layanan yang mereka tawarkan. Ide-ide inovatif bisa muncul dari keinginan stakeholders untuk mendapatkan solusi yang lebih baik atau produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.
Selain itu, dengan melibatkan stakeholders dalam proses inovasi, perusahaan dapat mempercepat pengembangan produk baru. Misalnya, pemasok atau mitra bisnis mungkin memiliki teknologi atau metode baru yang bisa diterapkan dalam proses produksi atau distribusi. Kerja sama dengan stakeholders ini tidak hanya mempercepat inovasi, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk mengadopsi teknologi dan praktik terbaik yang mungkin belum ada di dalam perusahaan. Hal ini membantu perusahaan tetap relevan dan kompetitif di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.
Lebih jauh lagi, inovasi yang didorong oleh stakeholders juga membantu perusahaan beradaptasi dengan perubahan pasar atau regulasi yang baru. Stakeholders eksternal seperti pemerintah atau regulator dapat memberikan informasi tentang peraturan baru yang perlu dipatuhi, sehingga perusahaan dapat merespons dengan inovasi yang mematuhi standar tersebut. Dengan demikian, hubungan yang baik dengan stakeholders tidak hanya membantu perusahaan berinovasi, tetapi juga menjaga keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.
5. Mengurangi Risiko
Fungsi kelima stakeholders untuk bisnis adalah mengurangi risiko. Stakeholders, terutama yang memiliki pengalaman atau keterlibatan dalam industri yang sama, sering kali mampu memberikan wawasan berharga tentang potensi risiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan. Misalnya, pemegang saham atau investor dapat memberikan analisis mengenai tren pasar yang sedang berkembang, sementara pelanggan dapat memberikan umpan balik awal mengenai potensi masalah dengan produk atau layanan. Dengan memahami pandangan dan kekhawatiran dari berbagai stakeholders, perusahaan dapat mengidentifikasi risiko lebih dini dan mengambil langkah-langkah pencegahan.
Selain itu, hubungan yang baik dengan stakeholders dapat membantu perusahaan meminimalkan risiko dalam berbagai aspek operasional. Misalnya, jika perusahaan menjaga hubungan yang solid dengan pemasok, risiko keterlambatan pasokan atau penurunan kualitas bahan baku dapat diminimalkan. Di sisi lain, karyawan yang puas dengan kondisi kerja akan lebih loyal dan produktif, sehingga mengurangi risiko pergantian tenaga kerja yang tinggi atau penurunan produktivitas. Dengan melibatkan stakeholders dalam proses pengambilan keputusan dan operasional, perusahaan dapat menjaga stabilitas yang lebih baik.
Dalam situasi krisis, dukungan dari stakeholders juga dapat sangat membantu dalam mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul. Misalnya, jika terjadi krisis reputasi, dukungan dari pelanggan yang setia dan mitra bisnis yang terpercaya dapat membantu memitigasi kerugian dan memulihkan citra perusahaan lebih cepat. Hal ini menunjukkan bahwa dengan membina hubungan yang baik dan transparan dengan stakeholders, perusahaan tidak hanya mengurangi risiko yang mungkin dihadapi, tetapi juga memperkuat fondasi bisnis untuk bertahan dalam situasi sulit.
6. Meningkatkan Kepatuhan
Fungsi keenam stakeholders untuk bisnis adalah meningkatkan kepatuhan. Kepatuhan terhadap peraturan, standar industri, dan kebijakan internal sangat penting bagi kelangsungan bisnis. Stakeholders, terutama regulator, pemerintah, dan pemangku kebijakan, memainkan peran utama dalam memastikan bahwa perusahaan mematuhi semua aturan yang berlaku. Dengan menjaga hubungan baik dengan stakeholders ini, perusahaan dapat lebih mudah memahami perubahan regulasi dan menyesuaikan operasionalnya sesuai dengan hukum yang berlaku, sehingga menghindari sanksi atau denda yang dapat merugikan bisnis.
Selain itu, stakeholders internal seperti karyawan juga berperan dalam meningkatkan kepatuhan di dalam perusahaan. Karyawan yang terlibat dan memiliki pemahaman yang baik tentang kebijakan dan prosedur internal akan lebih cenderung mematuhi standar operasional yang ditetapkan. Dengan memberikan pelatihan yang memadai dan mendorong keterlibatan aktif karyawan dalam proses kepatuhan, perusahaan dapat menciptakan budaya kepatuhan yang kuat, yang membantu menjaga integritas dan transparansi dalam menjalankan bisnis.
Lebih jauh lagi, stakeholders eksternal seperti pelanggan dan mitra bisnis juga dapat berkontribusi dalam mendorong perusahaan untuk mematuhi standar etika dan tanggung jawab sosial. Pelanggan yang peduli dengan praktik bisnis yang etis akan lebih memilih perusahaan yang mematuhi standar lingkungan atau tanggung jawab sosial.
Tips Membangun Hubungan Baik dengan Stakeholder
Setelah tahu fungsi dari stakeholder kini saatnya Anda mengetahui tips membangun hubungan baik dengan stakeholder. Berikut beberapa tips yang sudah kami rangkum:
1. Lakukan Komunikasi Terbuka
Tips pertama untuk membangun hubungan baik dengan stakeholders adalah lakukan komunikasi terbuka. Komunikasi yang transparan dan jujur merupakan fondasi utama dalam membangun kepercayaan dengan stakeholders. Dengan menyampaikan informasi yang jelas, tepat waktu, dan relevan, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap pihak yang berkepentingan memahami tujuan, tantangan, serta perkembangan yang sedang terjadi. Hal ini membantu mencegah terjadinya miskomunikasi yang dapat menimbulkan ketegangan atau masalah di kemudian hari.
Selain itu, komunikasi terbuka juga menciptakan ruang bagi dialog dua arah. Bukan hanya perusahaan yang berbicara, tetapi stakeholders juga harus diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangan, kekhawatiran, dan ide mereka. Dengan mendengarkan masukan dari stakeholders, perusahaan dapat lebih responsif terhadap kebutuhan dan harapan mereka. Ini memperkuat hubungan karena stakeholders merasa dihargai dan diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan atau pengembangan bisnis.
Lebih jauh lagi, komunikasi terbuka membantu membangun transparansi yang lebih besar dalam hubungan bisnis. Stakeholders yang merasa bahwa mereka mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap akan lebih cenderung memberikan dukungan dan komitmen jangka panjang. Dengan menjadikan komunikasi sebagai prioritas, perusahaan dapat memperkuat loyalitas stakeholders, mengurangi potensi konflik, dan menciptakan hubungan yang lebih harmonis serta produktif.
2. Dengarkan Kebutuhan Mereka
Tips kedua untuk membangun hubungan baik dengan stakeholders adalah dengarkan kebutuhan mereka. Setiap stakeholders memiliki kepentingan dan kebutuhan yang berbeda-beda, mulai dari pelanggan, karyawan, hingga mitra bisnis. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mendengarkan secara aktif apa yang mereka butuhkan atau harapkan. Dengan memahami keinginan dan kekhawatiran stakeholders, perusahaan dapat menyesuaikan strategi dan pendekatannya agar sesuai dengan ekspektasi mereka. Hal ini akan menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan saling menguntungkan.
Selain itu, mendengarkan stakeholders juga membuka peluang bagi perusahaan untuk mendapatkan insight yang berharga. Misalnya, pelanggan dapat memberikan umpan balik mengenai produk atau layanan yang mereka gunakan, sementara karyawan bisa menyampaikan ide-ide untuk meningkatkan efisiensi operasional. Dengan menghargai masukan dari stakeholders, perusahaan dapat lebih cepat beradaptasi terhadap perubahan pasar atau kebutuhan industri. Ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga meningkatkan rasa percaya dari stakeholders karena mereka merasa pendapatnya didengar dan dianggap penting.
Lebih jauh lagi, ketika perusahaan menunjukkan komitmen untuk mendengarkan kebutuhan stakeholders, hal ini akan memperkuat loyalitas mereka. Stakeholders yang merasa dipedulikan akan lebih mungkin mendukung perusahaan dalam jangka panjang. Mereka juga akan lebih toleran jika terjadi masalah atau tantangan, karena mereka tahu perusahaan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka.
3. Libatkan Mereka dalam Pengambilan Keputusan
Tips ketiga untuk membangun hubungan baik dengan stakeholders adalah libatkan mereka dalam pengambilan keputusan. Dengan mengikutsertakan stakeholders dalam proses pengambilan keputusan, perusahaan menunjukkan bahwa mereka menghargai masukan dan perspektif dari berbagai pihak yang berkepentingan. Hal ini tidak hanya meningkatkan rasa memiliki di kalangan stakeholders, tetapi juga dapat menghasilkan keputusan yang lebih tepat dan matang, karena sudut pandang yang berbeda turut dipertimbangkan. Inklusi ini membantu menciptakan keselarasan antara tujuan perusahaan dan kepentingan stakeholders.
Selain itu, melibatkan stakeholders dalam pengambilan keputusan juga dapat meningkatkan transparansi dan kepercayaan. Ketika stakeholders diberikan kesempatan untuk berkontribusi, mereka akan merasa lebih terbuka terhadap keputusan yang diambil, bahkan jika hasil akhirnya tidak selalu sesuai dengan harapan mereka. Keikutsertaan mereka dalam proses ini memungkinkan mereka memahami alasan di balik keputusan tersebut, sehingga mengurangi potensi konflik atau ketidakpuasan. Ini membantu memperkuat hubungan yang didasarkan pada kepercayaan dan keterbukaan.
Lebih jauh lagi, melibatkan stakeholders dalam pengambilan keputusan dapat membawa inovasi dan solusi kreatif. Stakeholders yang memiliki pemahaman mendalam tentang industri, pasar, atau kebutuhan pelanggan dapat memberikan wawasan berharga yang mungkin terlewatkan oleh perusahaan.
4. Berikan Transparansi
Tips keempat untuk membangun hubungan baik dengan stakeholders adalah berikan transparansi. Transparansi adalah kunci untuk membangun kepercayaan, terutama dalam hubungan bisnis. Dengan memberikan informasi yang jelas, jujur, dan tepat waktu kepada stakeholders, perusahaan dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap keterbukaan. Hal ini penting agar stakeholders memahami situasi bisnis, baik dalam hal kesuksesan maupun tantangan yang sedang dihadapi, sehingga tidak ada keraguan atau kecurigaan yang muncul. Kepercayaan yang dibangun melalui transparansi akan memperkuat hubungan jangka panjang dengan stakeholders.
Selain itu, transparansi juga dapat meminimalkan potensi konflik dan salah paham. Ketika perusahaan secara terbuka membagikan informasi mengenai proses pengambilan keputusan, kinerja bisnis, atau perubahan strategis, stakeholders lebih mungkin untuk memahami dan mendukung langkah-langkah yang diambil. Transparansi ini menciptakan rasa keterlibatan dan keterbukaan, di mana stakeholders merasa bahwa mereka adalah bagian dari perkembangan perusahaan. Ini akan mendorong mereka untuk tetap mendukung dan bekerja sama dengan perusahaan, bahkan dalam situasi sulit.
Lebih jauh lagi, transparansi menunjukkan tanggung jawab perusahaan terhadap etika bisnis. Stakeholders, seperti investor, pelanggan, atau mitra, cenderung lebih loyal kepada perusahaan yang beroperasi dengan cara yang terbuka dan bertanggung jawab. Dengan menjaga transparansi dalam segala aspek, mulai dari keuangan hingga operasional, perusahaan dapat menjaga reputasi positif dan mendorong dukungan yang lebih besar dari para stakeholders. Transparansi tidak hanya memperkuat hubungan, tetapi juga menjadi landasan bagi keberhasilan bisnis jangka panjang.
5. Tetapkan Harapan yang Jelas
Tips kelima untuk membangun hubungan baik dengan stakeholders adalah tetapkan harapan yang jelas. Dalam setiap hubungan bisnis, baik dengan investor, pelanggan, karyawan, maupun mitra, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang sama mengenai tujuan, peran, dan tanggung jawab. Dengan menetapkan harapan yang jelas di awal, perusahaan dapat memastikan bahwa semua pihak tahu apa yang diharapkan dari mereka dan apa yang bisa mereka harapkan dari perusahaan. Hal ini mencegah munculnya kebingungan atau kesalahpahaman yang dapat merusak hubungan.
Selain itu, menetapkan harapan yang jelas juga membantu memudahkan evaluasi kinerja dan pencapaian. Ketika setiap pihak mengetahui standar yang harus dipenuhi, baik dari segi kualitas produk, layanan, atau kerjasama, proses penilaian terhadap kinerja menjadi lebih objektif dan adil. Jika terjadi ketidaksesuaian atau masalah, perusahaan dan stakeholders dapat dengan cepat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan menemukan solusi yang tepat. Dengan harapan yang jelas, komunikasi dan kolaborasi akan menjadi lebih efektif dan terarah.
Lebih jauh lagi, kejelasan dalam menetapkan harapan dapat memperkuat rasa kepercayaan dan loyalitas stakeholders. Ketika perusahaan secara konsisten memenuhi harapan yang telah disepakati, stakeholders akan merasa puas dan lebih percaya pada komitmen perusahaan. Ini menciptakan fondasi yang kokoh untuk hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan. Sebaliknya, ketidakjelasan dalam harapan dapat menyebabkan ketidakpuasan dan merusak reputasi perusahaan, sehingga penting untuk selalu memastikan bahwa harapan dari kedua belah pihak dikomunikasikan dengan baik dan dipenuhi secara konsisten.
Membangun hubungan yang baik dengan stakeholders memang tidak mudah. Untuk itulah, Bithour Production hadir sebagai partner marketing agency yang siap membantu brand Anda dalam mengelola komunikasi dan relasi dengan stakeholders. Dengan pengalaman dan keahlian dalam digital marketing, Bithour Production mampu menyusun strategi yang tepat untuk meningkatkan engagement dengan para stakeholders.
Bithour Production memiliki berbagai layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Dengan pendekatan yang personal dan terukur, kami siap membantu perusahaan Anda dalam membangun reputasi yang positif dan menjaga hubungan baik dengan stakeholders.
Anda tertarik? Jangan ragu untuk hubungi kami sekarang melalui link yang ada di sini. Selain itu, Anda juga bisa temukan rahasia sukses strategi marketing dari brand ternama di Instagram FBTV. Klik untuk Mulai Cari Tahu!