Bedah 4 Kegagalan Campaign Bottlegate Milik Brand Dove yang Berakhir dengan Hujatan

Bedah 4 Kegagalan Campaign Bottlegate Milik Brand Dove yang Berakhir dengan Hujatan

9 min to read

Jul-15-2023

Admin

Kampanye pemasaran adalah salah satu alat yang kuat bagi merek untuk mempromosikan produk dan membangun hubungan dengan konsumen. Namun, tidak semua kampanye berjalan sesuai rencana, dan terkadang merek harus menghadapi kegagalan yang mengecewakan. Salah satu contoh kampanye yang mengalami kegagalan yang mencolok adalah kampanye “Bottlegate” yang dilakukan oleh merek Dove.

Dove, merek kosmetik ternama yang dikenal dengan fokusnya pada kecantikan alami dan penerimaan diri, menghadapi sorotan negatif yang signifikan setelah meluncurkan kampanye “Bottlegate”. Kampanye ini dimaksudkan untuk mempromosikan keberagaman tubuh dan mendorong penerimaan diri dengan memperkenalkan berbagai bentuk botol sabun mandi Dove yang mewakili berbagai tipe tubuh wanita.

Namun, apa yang seharusnya menjadi kampanye yang menginspirasi dan membangkitkan kepercayaan diri malah berakhir dengan hujatan. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam kampanye Bottlegate milik Dove yang berakhir dengan hujatan. Jadi, jika Anda ingin tahu lanjut mengenai campaign Bottlegate milik Brand Dove tersebut, mari simak pembahasannya berikut ini.

Sejarah Singkat Brand Dove

Bedah 4 Kegagalan Campaign Bottlegate Milik Brand Dove yang Berakhir dengan Hujatan

Sejarah merek Dove dimulai pada tahun 1957 ketika Lever Brothers, perusahaan yang kemudian bergabung dengan Margarine Unie dan membentuk Unilever, meluncurkan sabun baru yang diberi nama “Dove”. Pada awalnya, Dove dikenal sebagai “sabun kecantikan yang mengandung moisturizer” yang dirancang khusus untuk membuat kulit lebih lembut dan lembap setelah mandi.

Selama beberapa dekade, Dove berkembang menjadi merek yang dikenal secara global dengan berbagai produk perawatan pribadi seperti sabun, sampo, kondisioner, deodoran, dan produk perawatan tubuh lainnya. Salah satu hal yang membedakan Dove dari merek-merek lain adalah fokusnya yang konsisten pada penerimaan diri, keberagaman, dan kecantikan alami.

Pada tahun 2004, Dove meluncurkan kampanye yang mengubah pandangan orang terhadap iklan kecantikan. Kampanye berjudul “Campaign for Real Beauty” (Kampanye untuk Kecantikan Asli) mengusung pesan bahwa semua wanita indah dengan segala bentuk, ukuran, usia, dan warna kulit mereka. Dove menggunakan model yang mewakili beragam tipe tubuh, termasuk yang tidak sesuai dengan standar kecantikan konvensional, dan menggambarkannya dalam iklan dan kampanye media lainnya.

Kampanye ini mendapat sambutan positif secara luas dan menginspirasi perbincangan yang mendalam tentang definisi kecantikan dan norma kecantikan yang ada. Dove berhasil menciptakan narasi yang berbeda dalam industri kecantikan dengan mempromosikan pesan penerimaan diri dan menghadirkan kecantikan alami yang beragam. Merek ini juga terkenal dengan kampanye “Real Beauty Sketches” pada tahun 2013 yang menggambarkan perbedaan persepsi kecantikan diri di antara wanita dan menyoroti kekurangannya.

Seiring berjalannya waktu, Dove terus berinovasi dan menghadirkan produk-produk yang memperhatikan kebutuhan dan preferensi konsumennya. Merek ini juga terlibat dalam berbagai inisiatif sosial dan dukungan terhadap isu-isu seperti penghargaan terhadap perempuan inspiratif, penghapusan stereotip tubuh, serta pemberdayaan perempuan dan remaja melalui program-program pendidikan.

Sejak awal, Dove telah membangun reputasi sebagai merek yang berkomitmen untuk meningkatkan citra tubuh, kepercayaan diri, dan mempromosikan kecantikan dalam segala bentuknya. Meskipun merek ini menghadapi tantangan dan kontroversi seperti kampanye Bottlegate yang gagal, Dove terus berusaha untuk mengambil pelajaran dari pengalaman tersebut dan berkembang dalam upaya memperkuat pesan inklusifnya serta memperjuangkan kecantikan yang realistis dan membangun kepercayaan diri.

Campaign Bottlegate Brand Dove

Campaign Bottlegate - Brand Dove

Campaign Bottlegate adalah kampanye pemasaran yang dilakukan oleh merek Dove yang mendapat sorotan negatif dan kritik tajam dari masyarakat. Kampanye ini dijuluki “Bottlegate” karena berpusat pada perubahan bentuk botol sabun mandi Dove yang diklaim mewakili berbagai tipe tubuh wanita.

Pada tahun 2017, Dove meluncurkan serangkaian botol sabun yang berbeda bentuk dan ukurannya, mulai dari yang sangat kurus hingga yang berisi. Ide di balik kampanye ini adalah untuk mendorong penerimaan diri dan merayakan keberagaman tubuh. Dove ingin menyampaikan pesan bahwa semua bentuk tubuh wanita indah dan patut dihormati.

Namun, reaksi publik terhadap kampanye Bottlegate sangat negatif. Banyak konsumen dan pengamat merasa bahwa kampanye ini justru memperkuat stereotip tubuh dan menciptakan eksklusi lebih lanjut. Mereka berpendapat bahwa penggunaan bentuk botol sebagai representasi tubuh wanita justru memperkuat pandangan sempit tentang kecantikan dan mempersempit cakupan definisi keindahan.

Lebih lanjut lagi, banyak orang merasa bahwa kampanye ini hanya sekadar pemasaran kosmetik yang dangkal, tanpa memberikan kontribusi yang nyata terhadap isu-isu penting yang dihadapi oleh wanita sehari-hari, seperti penghargaan terhadap tubuh dan penerimaan diri.

Kampanye Bottlegate mengundang sorotan media sosial yang luas, dengan banyak pengguna media sosial yang mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap Dove. Kampanye ini menjadi viral dengan cemoohan dan kritik pedas yang ditujukan kepada merek Dove.

Bottlegate menjadi contoh penting tentang bagaimana kampanye pemasaran yang dimaksudkan untuk mempromosikan keberagaman dan penerimaan diri dapat berbalik menjadi kontroversial dan mendapatkan hujatan publik. Kampanye ini menunjukkan pentingnya menyusun kampanye dengan hati-hati, mempertimbangkan pandangan dan reaksi konsumen potensial, serta memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu yang relevan dengan merek dan target pasar yang dituju.

Penyebab Campaign Bottlegate Brand Dove

Ada beberapa penyebab yang dapat diidentifikasi sebagai faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan campaign Bottlegate milik brand Dove:

1. Kurangnya Pemahaman Tentang Persepsi Konsumen

Penyebab utama kegagalan campaign Bottlegate milik brand Dove adalah kurangnya pemahaman yang tepat tentang persepsi konsumen. Dove gagal sepenuhnya memahami bagaimana konsumen akan menanggapi kampanye ini. Meskipun niat awal kampanye adalah untuk mendorong penerimaan diri dan merayakan keberagaman tubuh, penggunaan botol sabun sebagai representasi bentuk tubuh wanita dianggap oleh banyak orang sebagai tindakan yang tidak peka dan dangkal.

Dove tidak memperhitungkan dengan baik bahwa kampanye ini dapat memperkuat stereotip tubuh yang sudah ada dan mengabaikan kompleksitas isu-isu kecantikan dan penerimaan diri yang lebih dalam. Konsumen merasa bahwa penggunaan beberapa bentuk botol sebagai representasi tubuh wanita tidak mencerminkan keberagaman yang sebenarnya dalam masyarakat. Persepsi ini berkontribusi pada reaksi negatif yang luas terhadap kampanye tersebut.

Kurangnya pemahaman tentang persepsi konsumen juga berarti Dove tidak memprediksi dengan tepat bagaimana pesan kampanye ini akan diterima oleh masyarakat. Dove mungkin telah mengasumsikan bahwa kampanye ini akan diterima dengan baik sebagai langkah yang positif dalam mempromosikan keberagaman dan penerimaan diri. Namun, dalam kenyataannya, banyak orang merasa bahwa kampanye ini hanya menggarisbawahi pandangan sempit tentang kecantikan dan tidak menyentuh isu-isu yang lebih mendalam.

Kurangnya pemahaman tentang persepsi konsumen mengungkapkan kelemahan dalam riset dan pemahaman target pasar yang cermat sebelum meluncurkan kampanye. Dove tidak memadai dalam memperkirakan reaksi konsumen terhadap penggunaan botol sabun sebagai simbol tubuh wanita. Kurangnya pemahaman ini berdampak pada kegagalan kampanye dalam menyampaikan pesan yang dimaksudkan dan menciptakan kesalahpahaman serta kontroversi yang merugikan bagi merek Dove.

Keberhasilan kampanye pemasaran sangat bergantung pada pemahaman yang baik tentang persepsi dan harapan konsumen. Dalam kasus Bottlegate, kurangnya pemahaman yang tepat tentang persepsi konsumen menghambat kesuksesan kampanye dan menyebabkan dampak negatif terhadap citra merek Dove.

2. Ketidakterkaitan dengan Nilai Inti Merek


Penyebab kedua kegagalan campaign Bottlegate milik brand Dove adalah ketidakterkaitan kampanye dengan nilai inti merek. Dove telah lama dikenal dengan kampanye-kampanye yang mempromosikan kecantikan alami, penerimaan diri, dan keberagaman. Namun, Bottlegate tidak sepenuhnya terkait dengan pesan inti merek dan nilai-nilai yang telah dibangun oleh Dove selama bertahun-tahun.

Merek Dove telah membangun reputasi sebagai pendukung kecantikan alami, dengan menghargai berbagai tipe tubuh dan menghadirkan pesan penerimaan diri yang kuat. Namun, kampanye Bottlegate justru memperkenalkan botol-botol sabun sebagai representasi bentuk tubuh wanita. Hal ini mengarah pada ketidakselarasan dengan pesan dan nilai-nilai inti merek Dove.

Dalam konteks kampanye Bottlegate, fokus pada bentuk fisik botol sabun bukanlah representasi yang akurat atau relevan dengan pesan penerimaan diri dan keberagaman yang telah diusung oleh Dove sebelumnya. Kegagalan kampanye untuk mengaitkan dirinya dengan nilai-nilai inti merek Dove membuat konsumen bingung dan tidak merasa terhubung dengan pesan kampanye tersebut.

Ketidakterkaitan dengan nilai inti merek juga dapat mengakibatkan penurunan kepercayaan konsumen terhadap Dove sebagai merek yang konsisten dengan pesan dan nilai-nilai yang diperjuangkan. Konsumen dapat merasa bahwa kampanye Bottlegate adalah upaya yang tidak konsisten atau bahkan mencoba untuk memanfaatkan isu-isu kecantikan dan penerimaan diri tanpa komitmen yang nyata.

Ketika sebuah kampanye tidak memiliki keterkaitan yang kuat dengan nilai inti merek, hal ini dapat mengaburkan identitas merek dan mengurangi kepercayaan konsumen. Dove harus berhati-hati dalam memastikan bahwa setiap kampanye yang dilakukan selaras dengan nilai-nilai inti merek dan menyampaikan pesan yang konsisten dengan visi merek tersebut. Ketidakterkaitan Bottlegate dengan nilai inti merek Dove menjadi salah satu penyebab utama kegagalan kampanye ini.

3. Kurangnya Perspektif yang Inklusif

Penyebab lain dari kegagalan campaign Bottlegate milik brand Dove adalah kurangnya perspektif yang inklusif. Meskipun kampanye ini bermaksud untuk mewakili keberagaman tubuh wanita, banyak orang merasa bahwa Dove gagal menyampaikan pesan inklusif secara efektif.

Pertama-tama, penggunaan hanya beberapa bentuk botol sebagai representasi tipe tubuh wanita tidak mencerminkan keberagaman yang sebenarnya dalam masyarakat. Dove tidak memperhitungkan bahwa tubuh wanita memiliki berbagai bentuk, ukuran, warna kulit, dan ciri fisik lainnya yang jauh lebih beragam daripada yang ditampilkan dalam kampanye. Keterbatasan ini mengurangi keautentikan pesan merek dan mengecilkan signifikansi keberagaman tubuh yang seharusnya dihargai dan dirayakan.

Selain itu, dalam kampanye Bottlegate, Dove tidak memasukkan perspektif yang mencakup berbagai pengalaman dan latar belakang wanita. Kampanye ini gagal mempertimbangkan berbagai faktor seperti usia, kecacatan, latar belakang etnis, orientasi seksual, dan aspek kehidupan lainnya yang mempengaruhi persepsi dan pengalaman tubuh wanita. Hal ini menyebabkan banyak orang merasa bahwa kampanye ini tidak benar-benar inklusif dan hanya menggarisbawahi pandangan sempit tentang kecantikan.

Kurangnya perspektif yang inklusif dalam kampanye ini juga menimbulkan kesan bahwa Dove mungkin hanya mencoba memanfaatkan tren atau isu-isu penting saat ini tanpa memiliki komitmen yang sejati terhadap penerimaan diri dan keberagaman. Orang-orang merasa bahwa merek tersebut tidak sepenuhnya memahami isu-isu yang terlibat atau memberikan kontribusi yang nyata untuk menciptakan perubahan positif.

Dalam sebuah kampanye yang berusaha merayakan keberagaman, sangat penting untuk memasukkan perspektif yang inklusif dan mewakili keragaman yang ada dalam masyarakat. Kurangnya perspektif ini adalah faktor kunci yang menyebabkan kegagalan kampanye Bottlegate dan menunjukkan betapa pentingnya memahami konsumen dengan cermat serta mempertimbangkan semua dimensi keberagaman dalam rangkaian pemasaran.

4. Ketidakpekaan Terhadap Isu yang Lebih Mendalam

Dove dianggap oleh sebagian masyarakat hanya mencoba mengambil keuntungan dari isu-isu kecantikan dan penerimaan diri tanpa memberikan kontribusi yang nyata terhadap permasalahan tersebut. Banyak orang berpendapat bahwa kampanye Bottlegate hanya merupakan upaya pemasaran yang dangkal dan tidak menyentuh isu-isu yang lebih mendalam atau memberikan solusi yang substansial.

Menggabungkan faktor-faktor di atas, Bottlegate menjadi contoh penting tentang pentingnya riset yang mendalam, pemahaman yang baik tentang nilai inti merek, perspektif inklusif, serta pemantauan dan respons yang efektif terhadap reaksi publik dalam merancang kampanye pemasaran yang sukses.

Jasa Agency Marketing Campaign

Jika Anda tertarik untuk membuat campaign pemasaran yang kreatif untuk brand bisnis Anda, jangan ragu untuk menggunakan jasa agency marketing Bithour Production. Kami adalah mitra yang dapat membantu mengembangkan strategi brand yang tepat, memanfaatkan potensi media sosial, dan menciptakan kolaborasi yang menguntungkan dengan tokoh dan merek ternama.

Jika Anda tertarik, segera hubungi kami melalui link yang ada disini dan kami akan segera membantu Anda menciptakan campaign pemasaran terbaik untuk memperkenalkan dan juga mempromosikan brand bisnis Anda secara luas dan efektif.

Referensi:

  1. https://www.instagram.com/p/CuI5SW7y0nL/?igshid=MmU2YjMzNjRlOQ==

Sumber Gambar:

  1. https://www.theguardian.com/fashion/2017/may/15/beauty-giant-dove-body-shaped-bottles-repair-damage
  2. https://blog.mapleholistics.com/blog/dove-company-history-and-review-real-beauty-real-soap/
What’s your Reaction?
+1
178
+1
199
+1
151
+1
175
+1
142
+1
131
+1
119
Brand Dove Campaign Bottlegate Campaign Dove Dove marketing dove strategi marketing dove
By Admin

Give us your Reaction!

book

BRAND'S IN 2024 (How to Ride the HottesT Trend)

Bikin campaign sampai burn out? Kelas ini jawaban buat lo! Speaker yang expert as BM dengan pengalaman 7 tahun di 3 idustri berbeda. Dapatkan diskon 50% yang akan kita kirim ke email lo (Free 3 pdf marketing hacks)