Bongkar 5 Strategi Yang Dilakukan Giant Hingga Mengalami Kegagalan

Bongkar 5 Strategi Yang Dilakukan Giant Hingga Mengalami Kegagalan

Aug-2-2023

Hani Subakti

Siapa yang tak kenal dengan Giant, salah satu supermarket terkemuka di Indonesia? Bahkan kalian pasti pernah dong belanja di supermartket yang satu ini. Namun, di balik kesuksesan yang mereka raih saat itu, tersembunyi cerita menarik tentang berbagai strategi yang pernah dijalankan Giant, hingga berakhir dengan kegagalan. Mengapa hal tersebut terjadi? Mari kita bongkar bersama lima strategi yang pernah diupayakan Giant, yang akhirnya mengajarkan kita bahwa dalam dunia bisnis, tidak selalu ada jaminan keberhasilan. Yuk, simak artikel ini lebih lanjut untuk mengetahui dunia bisnis atau suatu brand yang belum pernah kamu ketahui! Tapi sebelum itu yuk kita kenalan lebih dalam dulu dengan Giant!

Sejarah Singkat Giant

Giant, sebuah merek ritel yang berasal dari Malaysia, telah menorehkan sejarah panjang dalam dunia bisnis sejak tahun 1944. Semuanya dimulai ketika toko pertama milik keluarga Teng Meng Chun didirikan di Sentul Pasar, Malaysia. Kemudian, pada tahun 1974, keluarga ini membuka Pusat Minimarket Teng di Bangsar, yang kemudian berkembang menjadi Giant.

Eksistensi Giant tidak hanya terbatas di Malaysia, namun juga telah merambah ke Singapura dan Indonesia. Di Indonesia, Giant dikelola oleh perusahaan Hero Group. Pada awalnya, bisnis ini berfokus pada minimarket. Namun, seiring perkembangan waktu, Hero Supermarket mengalami perluasan dan berubah menjadi Giant, khususnya untuk segmen hypermarket. Pada tahun 2002, Giant Hypermarket pertama di Indonesia dibuka di Villa Melati Tangerang.

Giant menghadirkan segmen ritel dengan fokus pada pelanggan yang menginginkan pengalaman belanja dengan harga yang ekonomis, sehingga tidak mengganggu jalannya Hero Supermarket. Dengan lebih dari 13.700 karyawan dan 558 gerai yang melayani pelanggan, perusahaan ini telah mencatatkan keberhasilan dengan mengoperasikan 43 gerai Giant Hypermarket, 130 gerai Hero & Giant supermarket, 241 gerai Guardian kesehatan dan kecantikan, dan 144 gerai Starmart hingga 30 Juni 2012.

Pada tahun 2013, Giant mengalami perubahan identitas dengan mengadopsi konsep baru. Giant Hypermarket menjadi Giant Extra, yang menawarkan harga murah dan produk lengkap untuk memenuhi kebutuhan bulanan konsumen. Sementara itu, Giant Supermarket menjadi Giant Express, yang menjadi pilihan utama bagi pelanggan yang menginginkan harga murah dengan pelayanan cepat untuk kebutuhan mingguan.

Dengan strategi segmentasi yang tepat, Giant berhasil menjadi pemimpin pasar dalam menyediakan produk dengan harga terjangkau dan pilihan yang lengkap, serta menawarkan pengalaman belanja yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen. Perkembangan dan penyesuaian konsep inilah yang telah membantu Giant untuk tetap relevan dan berkembang di pasar ritel Indonesia.

Keunggulan Yang Dimiliki Giant

Giant memiliki beberapa keunggulan yang membedakannya dari supermarket lainnya:

  1. Harga yang kompetitif: Giant dikenal dengan penawaran harga yang sangat kompetitif. Mereka berkomitmen untuk menyediakan produk dengan harga terjangkau, membuatnya menjadi pilihan utama bagi pelanggan yang ingin berbelanja hemat.
  2. Pilihan produk yang lengkap: Meskipun menawarkan harga yang murah, Giant tetap menyediakan pilihan produk yang lengkap dan beragam. Pelanggan dapat menemukan berbagai jenis produk dari berbagai kategori, memudahkan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam satu tempat.
  3. Penawaran promosi dan diskon: Giant sering memberikan promosi dan diskon menarik bagi pelanggan, seperti potongan harga, beli satu gratis satu, atau harga spesial untuk produk tertentu. Ini membuat berbelanja di Giant menjadi lebih menarik dan menguntungkan.
  4. Program loyalitas pelanggan: Giant memiliki program loyalitas pelanggan yang memberikan berbagai keuntungan, seperti poin reward atau cashback, untuk pelanggan yang berbelanja secara rutin. Program ini memberikan insentif bagi pelanggan untuk tetap setia berbelanja di Giant.
  5. Kualitas produk yang terjaga: Meskipun menawarkan harga yang ekonomis, Giant tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas produk yang mereka tawarkan. Pelanggan dapat merasa yakin bahwa produk yang dibeli dari Giant memiliki standar kualitas yang baik.
  6. Penempatan gerai yang strategis: Giant strategis menempatkan gerai-gerainya di lokasi yang mudah diakses oleh pelanggan, seperti pusat perbelanjaan atau daerah ramai. Hal ini membuat Giant menjadi pilihan yang praktis dan nyaman bagi pelanggan untuk berbelanja.

Dengan keunggulan-keunggulan di atas, Giant berhasil membangun reputasi sebagai salah satu supermarket terkemuka di Indonesia. Kombinasi dari harga yang kompetitif, pilihan produk yang lengkap, promosi menarik, program loyalitas, kualitas produk yang terjaga, dan lokasi gerai yang strategis, menjadikan Giant sebagai tujuan belanja yang populer dan disukai oleh banyak konsumen.

Strategi Yang Digunakan Oleh Giant

1. Keunggulan Biaya Menyeluruh

Strategi Keunggulan Biaya Menyeluruh (Cost Leadership) telah menjadi pilar utama dalam perjalanan Giant, salah satu supermarket terbesar di Indonesia. Dengan moto yang berbunyi “Banyak Pilihan Harga Lebih Murah,” Giant berkomitmen untuk menyediakan beragam produk berkualitas dengan harga yang terjangkau. Dengan lebih dari 35.000-50.000 item dalam gudangnya, 90% di antaranya berasal dari produk lokal dan etnik, Giant telah memperkuat reputasinya sebagai tempat belanja yang menjawab kebutuhan dan selera konsumen lokal.

Operational philosophy mereka yang dikenal dengan “Garansi Harga Murah Setiap Hari” memperlihatkan komitmen Giant dalam memberikan nilai lebih dari harga yang dibayarkan oleh pelanggan. Brand ini berusaha tampil sebagai toko yang ramah di kantong, sehingga setiap orang dapat merasakan manfaat berbelanja di sini. Dengan strategi ini, Giant ingin menghadirkan pengalaman berbelanja yang memuaskan dan membangun kepercayaan pelanggan terhadap kualitas produk yang mereka beli.

Tak berhenti di situ, pada tahun 2003 Giant menghadirkan terobosan baru dengan meluncurkan Produk Private Label. Langkah ini merespon kebutuhan konsumen yang sensitif terhadap harga dan kualitas produk. Dengan menawarkan produk private label, Giant memberikan pilihan ekonomis bagi pelanggan yang mengutamakan nilai uang yang mereka keluarkan. Harga produk private label Giant lebih terjangkau dibandingkan produk merek nasional, namun tetap mempertahankan standar kualitas yang dapat diandalkan. Inovasi ini memberikan pengalaman berbelanja yang lebih lengkap dan menyenangkan, sehingga konsumen dapat merasa puas dengan setiap pembelian yang mereka lakukan.

Melalui strategi Keunggulan Biaya Menyeluruh dan produk private label, Giant telah membangun reputasi sebagai supermarket yang dapat diandalkan, terjangkau, dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dalam pasar yang kompetitif, Giant terus berinovasi untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih baik dan lebih terjangkau, memastikan bahwa setiap langkah yang mereka ambil adalah langkah menuju keberhasilan.

2. Giant Tutup Merupakan Strategi Perusahaan

Pada 2021, PT Hero Supermarket Tbk, pemilik Giant, memutuskan untuk melakukan strategi restrukturisasi bisnis dengan menutup sejumlah gerai Giant. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk fokus pada bisnis ritel lainnya dan menghadapi perubahan tren konsumen di industri ritel modern yang semakin kompetitif.

Strategi penutupan gerai Giant ini juga dilakukan untuk mengoptimalkan sumber daya perusahaan, mengurangi biaya operasional, dan mengalokasikan kembali sumber daya ke segmen bisnis yang dianggap lebih potensial untuk pertumbuhan. PT Hero Supermarket Tbk berkomitmen untuk tetap menjadi pemain utama di industri ritel dengan fokus pada toko-toko ritel lainnya, seperti Hero Supermarket dan Guardian Health and Beauty.

Meskipun sejumlah gerai Giant ditutup, perusahaan tetap berupaya untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan dengan mempertahankan operasional gerai-gerai yang dianggap strategis dan memiliki performa yang baik. Selain itu, PT Hero Supermarket Tbk juga terus berinovasi dan menghadirkan inisiatif bisnis baru guna mengantisipasi perubahan pasar dan tetap relevan di tengah persaingan yang ketat dalam industri ritel.

Strategi restrukturisasi ini merupakan langkah strategis yang diambil oleh PT Hero Supermarket Tbk sebagai bagian dari upaya mereka untuk memastikan pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis dalam menghadapi tantangan dan peluang di pasar ritel yang terus berkembang. Dengan melakukan fokus pada bisnis ritel lainnya, perusahaan berharap dapat terus memberikan nilai tambah kepada pelanggan dan memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain terkemuka di industri ritel di Indonesia.

3. Komunikasi Pemasaran Terpadu

Giant menerapkan strategi komunikasi pemasaran terpadu yang berfokus pada koordinasi dan integrasi semua elemen komunikasi untuk mencapai tujuan pemasaran yang efektif. Dalam strategi ini, Giant menyusun berbagai aktivitas komunikasi, seperti periklanan, promosi penjualan, public relations, pemasaran langsung, dan pemasaran digital, menjadi satu kesatuan yang saling mendukung dan menguatkan pesan yang ingin disampaikan kepada pelanggan.

Salah satu aspek penting dari strategi komunikasi pemasaran terpadu Giant adalah konsistensi pesan dan identitas merek di berbagai platform dan saluran komunikasi. Pesan yang disampaikan oleh Giant selalu berfokus pada tagline perusahaan, yaitu “Banyak Pilihan Harga Lebih Murah,” yang menggarisbawahi komitmen Giant untuk menyediakan produk dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik kepada pelanggan.

Dalam periklanan, Giant seringkali menggunakan iklan yang menggambarkan keberagaman produk yang tersedia di gerainya, serta penawaran harga spesial dan diskon yang menarik. Giant juga aktif dalam mengadakan berbagai promosi penjualan, seperti diskon besar-besaran, program loyalitas pelanggan, dan hadiah menarik untuk menarik perhatian konsumen.

Selain itu, Giant juga melakukan upaya komunikasi melalui saluran pemasaran digital, seperti media sosial dan website resmi. Melalui platform digital ini, Giant berinteraksi dengan pelanggan, memberikan informasi terkini tentang penawaran dan promosi, serta menjalin hubungan yang lebih dekat dengan konsumen.

Selain aktivitas komunikasi yang diarahkan kepada pelanggan, Giant juga berupaya untuk membangun citra merek yang kuat melalui kegiatan public relations dan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan. Giant seringkali terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial dan lingkungan yang dapat meningkatkan reputasinya sebagai merek yang peduli dan bertanggung jawab.

Secara keseluruhan, strategi komunikasi pemasaran terpadu yang diterapkan oleh Giant membantu perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran, membangun kesadaran merek, dan memperkuat hubungan dengan pelanggan. Dengan mengintegrasikan berbagai elemen komunikasi, Giant berhasil menciptakan pesan yang konsisten, kuat, dan menarik bagi konsumen, sehingga dapat mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri ritel di Indonesia.

4. Melakukan Promosi Melalui Iklan

Giant menerapkan strategi promosi “murah habis” dengan memanfaatkan media radio dan koran sebagai sarana utama untuk menyampaikan pesan tersebut kepada pelanggan. Strategi ini bertujuan untuk menarik perhatian konsumen dengan menawarkan produk-produk berkualitas dengan harga yang sangat terjangkau dan menggoda.

Penggunaan media radio sebagai salah satu sarana promosi memungkinkan Giant untuk mencapai audiens yang lebih luas secara efektif. Iklan radio dapat disiarkan di berbagai stasiun radio yang memiliki cakupan regional maupun nasional, sehingga pesan “murah habis” dapat sampai ke beragam wilayah dengan lebih efisien. Giant dapat menyampaikan informasi mengenai berbagai penawaran diskon, harga spesial, atau produk-produk tertentu yang dijual dengan harga murah.

Selain itu, media koran juga menjadi pilihan strategis bagi Giant untuk mempromosikan “murah habis.” Iklan di koran seringkali menarik perhatian pembaca yang aktif mencari informasi mengenai penawaran dan promosi terbaru. Dengan memasang iklan di koran, Giant dapat menyajikan daftar produk yang dijual dengan harga murah, diskon besar-besaran, atau program promosi khusus lainnya. Penggunaan gambar produk dan penjelasan singkat di iklan koran juga membantu meningkatkan daya tarik dan memperjelas pesan “murah habis” yang ingin disampaikan.

Selain radio dan koran, Giant juga dapat memanfaatkan media sosial sebagai tambahan dalam strategi promosi “murah habis.” Dengan memiliki kehadiran aktif di platform digital, Giant dapat secara konsisten membagikan informasi mengenai penawaran harga terjangkau kepada pengikutnya. Giant dapat menggunakan foto-foto menarik, video, dan konten kreatif lainnya untuk menarik perhatian konsumen dan mendorong mereka untuk mengunjungi gerai Giant dan memanfaatkan penawaran “murah habis” yang sedang berlangsung.

Secara keseluruhan, strategi promosi “murah habis” melalui radio dan koran merupakan pendekatan yang efektif bagi Giant untuk menjangkau konsumen dengan pesan harga terjangkau dan menarik. Melalui penggunaan media ini, Giant dapat menciptakan kesadaran dan minat yang tinggi dari konsumen, sehingga meningkatkan kunjungan pelanggan ke gerai Giant dan menghasilkan peningkatan penjualan untuk perusahaan.

5. Pengembangan Pasar

Strategi pengembangan pasar yang diterapkan oleh Giant adalah upaya untuk memperluas pangsa pasar dengan cara menargetkan segmen konsumen baru atau wilayah geografis yang sebelumnya belum terjangkau. Dengan strategi ini, Giant berusaha untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang lebih besar dan mendiversifikasi basis pelanggan.

Salah satu bentuk pengembangan pasar yang dilakukan oleh Giant adalah dengan membuka gerai-gerai baru di lokasi-lokasi yang strategis dan potensial. Giant memilih tempat-tempat seperti pusat perbelanjaan, area perkantoran, atau daerah yang sedang berkembang sebagai lokasi untuk mendirikan gerai-gerai barunya. Dengan demikian, Giant dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan meningkatkan aksesibilitas produk-produknya.

Selain itu, Giant juga melakukan segmentasi pasar dengan menciptakan penawaran khusus untuk kelompok konsumen tertentu. Misalnya, Giant dapat menawarkan produk-produk dengan harga lebih terjangkau atau paket promosi khusus untuk keluarga, mahasiswa, atau anggota klub keanggotaan tertentu. Dengan segmentasi pasar yang tepat, Giant dapat menarik minat segmen konsumen yang berbeda dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Selain upaya untuk memperluas pangsa pasar secara geografis dan segmentasi, Giant juga menghadirkan inovasi produk. Strategi ini berfokus pada pengembangan produk-produk baru atau varian produk yang belum ada di pasar sebelumnya. Dengan menghadirkan produk inovatif, Giant dapat menarik minat konsumen yang mencari pengalaman baru dan berbeda dalam berbelanja.

Giant juga melakukan kerjasama dengan pihak-pihak eksternal seperti mitra bisnis atau pemasok untuk meningkatkan distribusi produknya. Dengan mengoptimalkan rantai pasokan, Giant dapat memperluas jangkauan produk dan mencapai pasar yang lebih luas.

Secara keseluruhan, strategi pengembangan pasar yang diterapkan oleh Giant memperlihatkan komitmen perusahaan untuk terus tumbuh dan berinovasi. Dengan upaya memperluas pangsa pasar, menghadirkan inovasi produk, melakukan segmentasi yang tepat, dan menjalin kerjasama strategis, Giant berhasil mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menghadirkan nilai tambah bagi pelanggan.

Manfaat Yang Didapatkan Giant Dari Strateginya

Melalui strategi pengembangan pasar yang diterapkan, Giant memperoleh berbagai manfaat yang mendukung pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat yang didapatkan oleh Giant dari strategi pengembangan pasar:

  1. Pertumbuhan Bisnis: Strategi pengembangan pasar memungkinkan Giant untuk memperluas pangsa pasar dan mencapai lebih banyak konsumen. Dengan membuka gerai-gerai baru di lokasi strategis dan menargetkan segmen konsumen yang berbeda, Giant dapat meningkatkan omset penjualan dan pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.
  2. Diversifikasi Pendapatan: Melalui segmentasi pasar dan inovasi produk, Giant dapat menciptakan beragam penawaran dan menghadirkan produk-produk baru. Diversifikasi pendapatan ini membantu mengurangi risiko bisnis dan membuat perusahaan lebih tangguh dalam menghadapi fluktuasi pasar.
  3. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan: Dengan menawarkan penawaran khusus dan produk inovatif, Giant dapat menarik minat konsumen dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Konsumen merasa diberikan nilai lebih dan pengalaman berbelanja yang menyenangkan, sehingga cenderung kembali berbelanja di gerai-gerai Giant.
  4. Peningkatan Efisiensi Distribusi: Kerjasama dengan mitra bisnis dan pemasok membantu Giant meningkatkan efisiensi dalam rantai pasokan. Distribusi produk menjadi lebih lancar, sehingga Giant dapat menghadirkan produk dengan cepat dan tepat kepada konsumen.
  5. Penguatan Citra Merek: Melalui strategi pengembangan pasar, Giant menegaskan citra merek sebagai pilihan yang terjangkau dan berkualitas. Hal ini membantu membedakan Giant dari pesaing dan menciptakan kesan positif di mata konsumen.
  6. Menjangkau Wilayah Baru: Dengan membuka gerai di wilayah baru, Giant dapat menjangkau konsumen yang sebelumnya belum terlayani. Strategi ini membuka kesempatan untuk mengeksplorasi pasar baru dan mengoptimalkan potensi pertumbuhan di wilayah tersebut.

Secara keseluruhan, strategi pengembangan pasar yang diterapkan oleh Giant membawa manfaat signifikan bagi perusahaan. Dari pertumbuhan bisnis hingga penguatan citra merek, strategi ini membantu Giant memperkuat posisinya di pasar dan meraih keberhasilan dalam industri ritel.

Alasan Giant Ditutup

September 2021, PT Hero Supermarket Tbk, pemilik Giant, telah mengumumkan rencana penutupan semua gerai Giant di Indonesia. Penutupan ini dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi bisnis yang lebih besar, di mana perusahaan berencana untuk fokus pada bisnis ritel yang lebih menguntungkan, seperti gerai Hero Supermarket dan Guardian.

Penutupan gerai Giant di Indonesia merupakan keputusan strategis yang diambil perusahaan dalam menghadapi tantangan persaingan yang semakin ketat dan perubahan perilaku konsumen. Faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi pada keputusan ini adalah fluktuasi pasar, peningkatan biaya operasional, dan dampak pandemi COVID-19 yang mengubah pola belanja konsumen.

Perusahaan berupaya untuk mencapai efisiensi dan mengoptimalkan portofolio bisnisnya dengan mengalokasikan sumber daya dan fokus pada segmen pasar yang lebih menguntungkan. Meskipun gerai Giant ditutup, PT Hero Supermarket Tbk tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen melalui gerai-gerai Hero Supermarket dan Guardian yang masih beroperasi.

Selain alasan restrukturisasi bisnis dan fokus pada segmen pasar yang lebih menguntungkan, terdapat beberapa faktor lain yang juga dapat menjadi alasan Giant tutup:

  1. Perubahan Pola Belanja Konsumen: Dengan kemajuan teknologi dan perkembangan platform belanja online, pola belanja konsumen telah berubah secara signifikan. Konsumen kini lebih cenderung berbelanja secara daring, yang berdampak pada kunjungan ke gerai fisik. Hal ini dapat mengurangi jumlah pelanggan yang datang ke gerai Giant dan berdampak negatif pada pendapatan perusahaan.
  2. Persaingan Ketat dari Ritel Lain: Industri ritel di Indonesia sangat kompetitif dengan hadirnya banyak pemain besar dan kecil. Persaingan ketat dari toko swalayan, hipermarket, dan minimarket lainnya dapat menyebabkan penurunan pangsa pasar Giant dan tekanan pada profitabilitasnya.
  3. Perubahan Kebijakan Pemerintah: Adanya perubahan kebijakan pemerintah, seperti kebijakan perpajakan atau peraturan perdagangan, dapat berdampak pada operasional perusahaan dan meningkatkan beban biaya.
  4. Penurunan Daya Beli Konsumen: Dampak dari situasi ekonomi yang sulit, termasuk akibat pandemi COVID-19, dapat menyebabkan penurunan daya beli konsumen. Hal ini bisa mengakibatkan pengeluaran konsumen menjadi lebih hemat, sehingga dapat berpengaruh pada penjualan produk di Giant.
  5. Tren Konsumen yang Berubah: Selain perubahan pola belanja, tren konsumen juga dapat berubah seiring waktu. Jika Giant tidak dapat mengikuti tren atau memenuhi kebutuhan konsumen yang berkembang, hal ini dapat menyebabkan penurunan minat konsumen dan kinerja bisnis yang menurun.

Kesimpulan

Dalam artikel ini kami membahas mengenai strategi yang pernah digunakan oleh Giant untuk mengebangkan bisnisnya. Dengan strategi tersebut Giant sempat menjadi pilihan masyarakat untuk tempat berbelanja ditambah lagi dengan harga-harga barang yang terjangkau. Ga cuman itu bahkan Giant memberikan fasilitas terbaik untuk para pengunjungnya. Namun, Giant kini menutup semua gerainya karena banyaknya persaingan dengan kompetitor sejenis dengan lokasi yang lebih strategis dan lebih nyaman untuk berbelanja. PT Hero menutup Giant juga bukan tanpa alasan tapi ingin mengurangi kerugian yang lebih besar dan melihat potesnsi bisnis yang lebih besar dan menguntungkan. Strategi yang digunakan Giant tidak salah,namun seiring berjalannya waktu bisnis harus terus berinovasi ditengah persaingan yang semakin menghadang. Namun, buat kalian yang masih bingung dengan strategi marketing atau lainnya kamu juga bisa menggunakan jasa agency advertising profesional seperti Bithour Production.

Kami memiliki tim ahli yang siap membantu kamu dalam meningkatkan kinerja strategi pemasaran brand kamu dengan lebih efektif menggunakan strategi pemasaran terbaru. Selain itu, tim ahli kami juga dapat memberikan feedback atau masukan yang dapat kamu terapkan pada strategi marketing brand kamu. Untuk itu, jika kamu tertarik untuk menggunakan jasa kami, segera hubungi kami sekarang melalui link yang ada disini, atau kamu juga dapat mengunjungi website resmi di bithourproduction.com kami untuk dapat mengetahui lebih lanjut informasi mengenai layanan kami.

What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
MArketing sejarah Giant strategi Giant strategi marketing strategi pemasaran
By Hani Subakti

Give us your Reaction!

book

BRAND'S IN 2024 (How to Ride the HottesT Trend)

Bikin campaign sampai burn out? Kelas ini jawaban buat lo! Speaker yang expert as BM dengan pengalaman 7 tahun di 3 idustri berbeda. Dapatkan diskon 50% yang akan kita kirim ke email lo (Free 3 pdf marketing hacks)