Bedah 5 Strategi Rahasia GoPro, Bagaimana Mereka Mencapai Kesuksesan!

Bedah 5 Strategi Rahasia GoPro, Bagaimana Mereka Mencapai Kesuksesan!

15 min to read

Aug-21-2023

Hani Subakti

Siapa yang tidak kenal dengan brand yang satu ini? Merek kamera aksi yang telah mengubah cara kita merekam petualangan dan momen berharga. Tetapi apakah kamu pernah bertanya-tanya apa rahasia di balik kesuksesan GoPro? Bagaimana mereka mampu mendominasi pasar dan membangun komunitas penggemar yang begitu kuat? Di balik kamera-kamera mereka yang tangguh, ada lima strategi rahasia yang telah membantu GoPro mencapai puncak kesuksesan. Dalam artikel ini, kami akan membongkar satu per satu strategi ini dan mengungkap bagaimana GoPro memanfaatkannya untuk meraih posisi terdepan dalam industri kamera aksi. Bersiaplah untuk mendapatkan wawasan yang akan mengubah cara kamu melihat GoPro!

Sejarah Singkat Go Pro

Sejarah GoPro adalah perjalanan yang menakjubkan dari awal yang sederhana menjadi salah satu merek terkemuka dalam industri aksi kamera dan pemotretan. Semua dimulai dengan seorang pemuda bernama Nick Woodman yang memiliki tekad dan visi yang kuat. Pada saat meluncurkan GoPro, Nick mendapatkan inspirasi dari sebuah kejadian selama acara olahraga yang intens. Ide untuk mengabadikan momen aksi dan kecepatan tinggi adalah titik awal yang mendorongnya untuk menciptakan solusi yang unik dan inovatif.

Pada awalnya Nick Woodman melihat peluang dalam menciptakan kamera aksi yang dapat diandalkan dan mudah digunakan untuk merekam pengalaman petualangan. Dengan meminjam uang dari orang tuanya dan sumber lainnya, dia mengambil langkah pertama dalam mewujudkan visinya. Dia berkolaborasi dengan produsen di China untuk menghasilkan kamera tahan air yang ringkas dan terjangkau. Dengan harga yang terjangkau dan fokus pada kualitas, kamera-kamera ini mulai dipasarkan kepada para peselancar dan pencinta aksi.

Strategi penjualan langsung Nick membawa kesuksesan awal. Dia menjual kamera-kamera GoPro dari dalam van VW-nya, mengunjungi peselancar dan toko-toko secara langsung. Pada tahun pertama, dia berhasil mengumpulkan pendapatan yang cukup signifikan. Tetapi peluang sejati datang pada tahun 2005 ketika Nick berpartisipasi dalam QVC. Dalam waktu singkat, dia berhasil menjual ribuan unit kamera GoPro dalam waktu 10 menit saja. Ini membuka pintu untuk pertumbuhan lebih lanjut.

Meskipun brand ini awalnya hanya dapat mengambil gambar, tidak merekam video, perusahaan ini terus berevolusi. Pada tahun 2006, GoPro meluncurkan produk pertamanya yang dapat merekam video, GoPro Digital Hero. Namun, baru pada tahun 2007, dengan peluncuran GoPro Hero 3, kamera ini benar-benar meroket. Kemampuan merekam video yang lebih baik dan konstruksi tahan air hingga 100 kaki di bawah air menjadikan GoPro pilihan utama bagi pecinta petualangan dan olahraga ekstrem.

Tantangan datang pada tahun 2009 dengan munculnya saingan seperti iPhone 3gs dan kamera flip. Namun, brand ini berhasil untuk tetap berfokus pada kekuatannya sebagai kamera aksi terbaik di pasaran. Pada tahun 2010, perusahaan meluncurkan GoPro HD Hero yang mampu merekam video 1080p, mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam industri ini. Bahkan, pada tahun 2011, pesaing utama GoPro yaitu Flip telah menghentikan bisnisnya, meninggalkan GoPro sebagai pemain utama dalam bidang ini.

Nick Woodman sendiri menyadari pentingnya beradaptasi dengan perubahan dan berinovasi terus-menerus. Ketika ditanya tentang kegagalan kamera Flip, dia mengatakan, “Evolve or Die”. Ungkapan ini mencerminkan semangat perusahaan dalam terus berinovasi dan menghadapi perubahan pasar dengan kepala tegak. Dengan waktu, GoPro terus berkembang dengan fitur-fitur yang semakin canggih, menjadikannya alat pilihan bagi orang-orang yang ingin merekam dan berbagi momen aksi mereka dengan dunia. Sejarah brand ini memberikan gambaran bagaimana tekad, inovasi, dan kreativitas dapat mengubah ide sederhana menjadi sukses besar di dunia bisnis dan teknologi.

Target Audiens GoPro

Target audiens dari GoPro adalah mereka yang aktif dalam berbagai aktivitas petualangan, olahraga ekstrem, dan gaya hidup yang aktif. Berikut adalah beberapa segmen target audiens yang menjadi fokus utama GoPro:

  1. Pencinta Olahraga Ekstrem: Orang-orang yang terlibat dalam olahraga ekstrem seperti selancar, ski, snowboarding, paralayang, skydiving, dan lainnya. Merekam momen aksi dan kecepatan tinggi adalah penting bagi mereka, dan brand ini telah menawarkan solusi yang ideal.
  2. Pecinta Petualangan: Individu yang senang menjelajahi alam bebas, mendaki gunung, menjelajahi hutan, dan melakukan perjalanan petualangan lainnya. Mereka ingin mengabadikan momen indah selama petualangan mereka.
  3. Atlet Profesional dan Amatir: Atlet yang ingin merekam latihan, kompetisi, dan pencapaian mereka untuk analisis atau dokumentasi pribadi. Brand ini menjadi alat yang berguna untuk mengamati dan mempelajari permainan mereka.
  4. Pemuda dan Generasi Milenial: Generasi muda yang aktif di media sosial dan suka berbagi momen mereka. GoPro memungkinkan mereka untuk membuat konten menarik yang dapat dibagikan dengan teman dan pengikut mereka.
  5. Vlogger dan Kreator Konten: Orang yang menciptakan konten video untuk platform seperti YouTube dan Instagram. Menawarkan kemampuan merekam dan menghasilkan video berkualitas tinggi untuk konten kreatif mereka.
  6. Fotografer Hobi: Mereka yang mengejar fotografi sebagai hobi dan ingin merekam momen-momen unik dan menarik dalam format video.
  7. Traveler dan Backpacker: Orang-orang yang sering melakukan perjalanan dan ingin mengabadikan pengalaman perjalanan mereka dengan cara yang dinamis dan interaktif.
  8. Penggemar Aktivitas Air dan Pantai: Orang-orang yang menikmati berenang, menyelam, snorkeling, dan aktivitas air lainnya. GoPro’s tahan air dan daya rekam yang berkualitas membuatnya cocok untuk digunakan di bawah air.
  9. Penggemar Motorsport: Mereka yang suka balapan, motocross, atau berkendara dengan kecepatan tinggi. Dapat ditempatkan di kendaraan mereka untuk merekam aksi dan adrenalin.
  10. Penggemar Aksi Sosial: Individu yang menyukai tantangan atau kampanye sosial yang melibatkan aktivitas fisik atau petualangan. Merekam momen-momen tersebut dengan GoPro dapat meningkatkan kesadaran dan dukungan untuk tujuan mereka.

Dengan begitu brand ini secara efektif menargetkan audiens yang memiliki minat dan gaya hidup yang aktif, yang ingin merekam dan berbagi momen aksi mereka dalam bentuk video yang menarik. Dengan menghadirkan produk-produk yang tahan banting dan dapat diandalkan, serta fokus pada fitur-fitur yang mendukung aksi dan petualangan, GoPro berhasil menarik perhatian segmen ini.

Keunggulan GoPro

GoPro memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya menjadi merek terkemuka dalam industri kamera aksi dan merekam petualangan. Berikut adalah beberapa keunggulan utama dari GoPro:

  1. Daya Tahan dan Tahan Air: Salah satu keunggulan utama brand ini yaitu adalah desainnya yang tahan banting dan tahan air. Ini memungkinkan kamera GoPro untuk digunakan dalam berbagai aktivitas ekstrem dan lingkungan yang keras, termasuk selam, ski, hiking, dan lain-lain.
  2. Ukuran Kompak dan Portabilitas: Brand ini dirancang dengan ukuran yang kompak dan ringan, memungkinkan pengguna untuk dengan mudah membawanya ke mana saja. Hal ini memudahkan pengguna untuk merekam momen spontan dan petualangan tanpa membawa peralatan yang berat.
  3. Kualitas Rekaman yang Tinggi: Meskipun ukurannya kecil, GoPro memiliki kemampuan merekam video dengan kualitas yang sangat baik. Ini termasuk resolusi tinggi, frame rate yang tinggi, dan pengaturan pencahayaan yang baik, sehingga menghasilkan hasil yang tajam dan jelas.
  4. Stabilisasi Video yang Canggih: Beberapa model GoPro dilengkapi dengan teknologi stabilisasi video canggih, seperti HyperSmooth atau HyperSmooth 3.0. Ini memungkinkan pengguna untuk merekam video yang halus dan stabil bahkan dalam kondisi gerakan atau getaran yang kuat.
  5. Kemampuan Merekam dalam Berbagai Sudut: Brand ini telah dilengkapi dengan berbagai aksesori dan mount yang memungkinkan pengguna untuk memasang kamera di berbagai posisi dan sudut. Ini memungkinkan mereka untuk merekam dari perspektif yang unik dan menarik.
  6. Fitur-Fitur Khusus: GoPro menawarkan berbagai fitur khusus yang dirancang untuk merekam aksi dan petualangan. Ini termasuk fitur seperti TimeWarp, Slow Motion, Night Lapse, dan banyak lagi, yang memberikan fleksibilitas kreatif kepada pengguna untuk menciptakan video yang menarik.
  7. Kompatibilitas dengan Aplikasi dan Perangkat Lunak: GoPro memiliki aplikasi pendukung yang memungkinkan pengguna untuk mengedit dan berbagi video mereka dengan mudah. Aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk mengendalikan kamera dari jarak jauh melalui perangkat seluler.
  8. Dukungan Aksesori dan Ekosistem: Memiliki ekosistem aksesori yang luas dan bekualitas termasuk mount, casing, dan perangkat tambahan lainnya. Ini memungkinkan pengguna untuk mempersonalisasi pengalaman merekam mereka dan mengoptimalkan penggunaan kamera dalam berbagai situasi.
  9. Merek yang Dikenal dan Dipercaya: Brand ini telah menjadi merek yang dikenal dan dipercaya dalam dunia aksi dan petualangan. Kualitas dan inovasi produk mereka telah memenangkan kepercayaan banyak pengguna di seluruh dunia.
  10. Pembaruan Produk Teratur: Brand ini erus memperbarui dan memperkenalkan produk-produk baru dengan fitur-fitur terbaru. Ini memastikan bahwa merek tetap relevan dan memenuhi kebutuhan pengguna yang terus berkembang.

Dengan kombinasi faktor-faktor di atas brand ini telah berhasil membedakan dirinya dalam pasar kamera aksi dan merekam petualangan, menjadikannya pilihan utama bagi mereka yang ingin merekam momen-momen aksi dan petualangan mereka dengan kualitas dan kreativitas tinggi.

Strategi Yang Digunakan Go Pro

1. Penggunaan UGC Yang Berkualitas Tinggi

Strategi Konten Buatan Pengguna (User-Generated Content / UGC) telah menjadi alat yang kuat dalam pemasaran modern, dan GoPro adalah contoh sempurna bagaimana merek telah mengambil manfaat dari kekuatan ini untuk membangun dan memperluas basis penggemar mereka. Dengan meningkatnya penggunaan platform digital dan sosial media, UGC telah membuktikan diri sebagai alat yang efektif dalam membangun interaksi merek dengan audiens dan memperkuat keterlibatan konsumen.

Dalam duni, brand ini dimulai pada tahun 2015, penghargaan brand ijni telah menjadi salah satu langkah paling berhasil yang diambil oleh merek tersebut dalam memanfaatkan UGC. Penghargaan GoPro adalah kampanye yang mengundang pengguna untuk berkontribusi dengan konten petualangan mereka sendiri, seperti foto atau video yang diambil menggunakan kamera GoPro. Dengan imbalan uang tunai, perlengkapan, dan eksposur global, GoPro telah menciptakan insentif yang kuat bagi pengguna untuk berpartisipasi dan berbagi momen petualangan mereka.

Sistem penghargaan ini merangkul semangat kompetisi dengan tantangan kreatif yang berbeda-beda. Tantangan seperti “Photo of the Day Challenge” atau “Be a HERO Challenge” mendorong pengguna untuk berkreasi dan berbagi konten yang sesuai dengan tema atau tugas yang ditentukan. Dalam setiap tantangan, para pengguna berlomba untuk menunjukkan kreativitas mereka dan merebut gelar pemenang, serta hadiah menarik yang diberikan oleh GoPro. Dengan menghadirkan elemen persaingan, kampanye ini mendorong partisipasi yang aktif dan berkelanjutan dari komunitas pengguna GoPro.

Salah satu keunggulan strategi ini adalah bahwa konten yang dihasilkan oleh pengguna seringkali berupa momen petualangan yang menantang batas, mengesankan, dan unik. Beberapa konten mungkin menampilkan aktivitas yang menantang kematian, seperti olahraga ekstrem atau eksplorasi alam liar. Ini bukan hanya menghasilkan konten yang menarik dan menarik perhatian, tetapi juga memperkuat citra merek GoPro sebagai alat yang tangguh dan handal untuk merekam momen aksi dan petualangan.

Salah satu efek positif dari strategi UGC ini adalah kemampuan GoPro untuk mempertahankan biaya pemasaran yang rendah. Dengan mengandalkan pengguna untuk menghasilkan konten yang menampilkan produk mereka dapat membantu dalam mengurangi biaya produksi konten in-house atau iklan yang mahal. Selain itu, strategi UGC ini memungkinkan merek untuk lebih autentik dan lebih dekat dengan audiens mereka. Konten yang dibagikan oleh pengguna memiliki rasa keaslian yang sulit dicapai oleh konten merek secara langsung.

Selain itu, UGC juga membantu dalam membangun komunitas yang kuat di sekitar merek. Pengguna yang berpartisipasi dalam penghargaan GoPro dan tantangan serupa merasa terlibat dan memiliki peran dalam ekosistem merek. Mereka merasa diakui dan dihargai oleh merek, yang pada gilirannya mengarah pada loyalitas dan dukungan yang lebih besar.

Secara keseluruhan, strategi Konten Buatan Pengguna telah membantu GoPro membangun keterlibatan dan kesetiaan pelanggan yang kuat, sambil memperkenalkan produk mereka kepada khalayak yang lebih luas. Dengan memanfaatkan kreativitas dan dedikasi komunitas pengguna mereka, GoPro telah berhasil menghasilkan konten yang luar biasa, membangun merek yang kuat, dan menghubungkan dengan audiens mereka dengan cara yang bermakna.

2. Membuat Slogan Yang Ikonik

Strategi pemasaran yang sukses sering kali mencakup penciptaan sebuah slogan yang ikonik, yang mampu merangkum esensi merek dan menginspirasi audiens dengan pesan yang kuat. GoPro, sebagai salah satu merek yang telah berhasil membangun dirinya sebagai pemimpin dalam industri kamera aksi, juga mengadopsi pendekatan ini dengan slogan mereka yang terkenal: “Be a Hero.”

Slogan “Be a Hero” dari brand ini merupakan sebuah pernyataan yang sederhana namun kuat, yang mengandung daya tarik emosional dan pesan inspirasional bagi konsumen. Pilihan kata-kata yang tepat dalam slogan ini menciptakan perasaan keterlibatan dan aspirasi dalam diri orang-orang yang melihatnya. Slogan ini mengundang audiens untuk tidak hanya menjadi saksi dalam hidup mereka, tetapi juga untuk mengambil peran aktif sebagai pahlawan dalam petualangan dan momen-momen berharga mereka sendiri.

Dengan cerdik menggunakan kata “Hero” dalam slogan mereka, yang merujuk pada karakter pahlawan yang kuat, berani, dan inspirasional. Ini menciptakan hubungan langsung dengan pengguna, memberi mereka perasaan memiliki potensi untuk melakukan hal besar, merekam momen berharga, dan menjalani kehidupan yang menantang. Slogan ini tidak hanya menggambarkan kamera GoPro sebagai alat teknologi, tetapi juga sebagai katalisator yang mendorong pengguna untuk menghadapi tantangan, mengambil risiko, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan.

Lebih dari sekadar kata-kata, slogan “Be a Hero” memiliki daya dorong yang kuat dalam membentuk identitas merek GoPro. Slogan ini mampu memperjelas positioning merek sebagai kamera aksi yang dapat merekam momen-momen pahlawanik dan petualangan yang tak terlupakan. Setiap kali seseorang melihat atau mendengar slogan ini, mereka secara otomatis mengaitkannya dengan merek GoPro dan nilai-nilai yang merek ini usung.

Slogan ini juga memainkan peran penting dalam membentuk komunitas pengguna GoPro. Konsep “menjadi pahlawan” memiliki daya tarik universal, yang memungkinkan GoPro untuk menciptakan ikatan emosional dengan pengguna yang berasal dari berbagai latar belakang dan minat. Mereka semua berbagi semangat dan tekad untuk menciptakan momen-momen berharga dan petualangan yang luar biasa, dan slogan ini menyatukan mereka di bawah payung merek GoPro.

Dalam hal efektivitas, slogan “Be a Hero” telah membantu brand dalam membedakan diri dari pesaing dan menciptakan citra merek yang kuat di benak konsumen. Slogan ini mengingatkan mereka tentang potensi diri mereka sendiri dan membuat kamera GoPro menjadi lebih dari sekadar perangkat elektronik; ia menjadi mitra dalam petualangan hidup. Dengan demikian, slogan ini tidak hanya menjadi sekumpulan kata-kata, tetapi menjadi semacam mantra yang terus memotivasi dan menginspirasi pengguna GoPro untuk terus menjalani hidup sebagai pahlawan dalam petualangan mereka sendiri.

3. Menggunakan Grooss Marketing

GoPro telah menunjukkan kepiawaiannya dalam menerapkan strategi pemasaran grassroot di Asia Tenggara, seperti yang dilakukan di wilayah lainnya. Strategi ini melibatkan pendekatan dari bawah ke atas yang fokus pada interaksi langsung dengan konsumen, komunitas lokal, dan peristiwa-peristiwa di tingkat lokal. Dalam konteks Asia Tenggara, GoPro berhasil memanfaatkan potensi wilayah ini dengan cara yang cerdik, menciptakan hubungan yang kuat dengan audiens melalui tindakan-tindakan yang otentik dan mendalam.

Salah satu komponen penting dari strategi grassroot di Asia Tenggara adalah melalui sponsor acara-acara lokal yang relevan dan populer. Dengan berkolaborasi dengan acara-acara olahraga ekstrem, festival musik, kompetisi petualangan, dan acara seni budaya, GoPro berhasil memasukkan merek mereka ke dalam percakapan lokal yang berkaitan dengan gaya hidup aktif dan petualangan. Sponsorship ini memberikan eksposur merek yang signifikan di kalangan audiens yang terlibat dalam acara tersebut, membantu GoPro membangun hubungan yang lebih dalam dan emosional dengan komunitas lokal.

Selain itu, kolaborasi dengan influencer dan artis lokal merupakan pilar penting dalam strategi grassroot brand ini di Asia Tenggara. GoPro memahami kekuatan influencer dalam memengaruhi audiens dan membawa dampak positif bagi merek. Dengan bekerja sama dengan selebriti, atlet olahraga ekstrem, petualang, dan content creator lokal brand ini telah berhasil menghubungkan merek mereka dengan cerita-cerita nyata yang menginspirasi dan menghibur. Konten yang dihasilkan dari kolaborasi ini, seperti video aksi dan cerita di balik layar, memberikan konteks personal kepada produk GoPro, menciptakan ikatan yang lebih dalam dengan audiens dan memotivasi mereka untuk menjalani gaya hidup aktif yang dipromosikan oleh merek.

Selain itu, GoPro juga memanfaatkan media sosial dan platform digital sebagai sarana utama untuk mengamplifikasi strategi grassroot mereka. Mereka secara aktif membagikan konten yang dihasilkan dari acara lokal, kolaborasi dengan influencer, dan cerita petualangan pengguna di Asia Tenggara. Dengan menggunakan visual dan narasi yang menarik, mereka berhasil menciptakan komunitas online yang aktif dan berpartisipasi, memperkuat keterlibatan pengguna dan meningkatkan brand awareness.

Strategi grassroot GoPro di Asia Tenggara mencerminkan pendekatan yang otentik dan terlibat secara lokal. Dengan menghadirkan merek mereka di acara-acara yang relevan, bekerja sama dengan tokoh-tokoh lokal yang dihormati, dan memanfaatkan media sosial untuk berkomunikasi dengan audiens, GoPro berhasil menciptakan ikatan yang mendalam dengan komunitas lokal. Hal ini tidak hanya menghasilkan peningkatan brand awareness, tetapi juga membangun hubungan yang kuat dan langgeng dengan audiens di seluruh Asia Tenggara. Melalui pendekatan ini, GoPro telah membuktikan bahwa mendekati audiens dengan cara yang pribadi dan otentik adalah kunci untuk meraih kesuksesan di pasar yang beragam dan dinamis seperti Asia Tenggara.

4. Menggunakan Strategi Direct To Consumer

GoPro, perusahaan terkemuka dalam produksi kamera aksi (action camera), telah mengambil langkah strategis baru sebagai respons terhadap dampak pandemi Covid-19. Dalam laporan keuangan kuartal 1/2020, pendapatan GoPro mencapai US$119 juta, yang mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan angka pada kuartal 1/2019 yang mencapai US$243 juta. Dalam situasi ini, perusahaan mengakui perlunya mengadaptasi strategi bisnisnya untuk menghadapi tantangan yang dihadapi.

Strategi baru ini, yang diprakarsai oleh pendiri dan CEO GoPro, Nicholas Woodman, adalah menjual produk langsung ke konsumen (direct to consumer). Strategi ini membawa sejumlah manfaat, di antaranya mengurangi pengeluaran operasional perusahaan dan meningkatkan margin keuntungan. Keputusan ini menunjukkan komitmen GoPro untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan memastikan kelangsungan bisnisnya di tengah tantangan global yang dihadapi.

Langkah ini juga dibarengi dengan perekrutan Aimee Lapic, mantan Chief Marketing Officer dari perusahaan seperti Pandora dan Banana Republic, sebagai Chief Digital Officer. Lapic ditugaskan untuk memimpin strategi baru GoPro yang lebih berfokus pada penjualan langsung ke konsumen. Selama pandemi, meskipun bisnis mengalami perlambatan, konsumen tetap membeli kamera GoPro dalam jumlah besar. Hal ini mencerminkan daya tarik yang kuat dari produk-produk GoPro yang menyasar berbagai kalangan konsumen.

Tren positif dalam penjualan mulai terlihat sejak awal April, terutama melalui platform penjualan langsung digital GoPro.com. Pada kuartal 1/2020, pendapatan dari penjualan langsung secara digital melalui situs tersebut mencapai 17%, mengalami peningkatan 11% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penjualan kamera dengan harga eceran di atas US$300 mendominasi pendapatan kuartal pertama, mencapai hampir 90% dari total pendapatan. Hal ini mencerminkan tren konsumen yang cenderung beralih ke kamera kelas atas dari GoPro.

Strategi penjualan langsung ke konsumen ini memberikan kontrol lebih besar kepada GoPro atas pengalaman pelanggan, memungkinkan mereka untuk berinteraksi secara langsung dengan konsumen dan mengumpulkan informasi yang berharga. Dengan pendekatan ini, GoPro berusaha memperkuat ikatan dengan audiensnya dan memastikan kelangsungan bisnis di tengah perubahan dinamika pasar. Kesuksesan penerapan strategi ini membuktikan kemampuan adaptasi dan inovasi GoPro dalam menghadapi tantangan dan menjaga posisinya sebagai pemain utama dalam industri kamera aksi.

5. Menggunakan Media Sosial

GoPro, perusahaan terkemuka dalam produksi kamera aksi (action camera), telah mengambil langkah strategis baru sebagai respons terhadap dampak pandemi Covid-19. Dalam laporan keuangan kuartal 1/2020, pendapatan GoPro mencapai US$119 juta, yang mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan angka pada kuartal 1/2019 yang mencapai US$243 juta. Dalam situasi ini, perusahaan mengakui perlunya mengadaptasi strategi bisnisnya untuk menghadapi tantangan yang dihadapi.

Strategi baru ini, yang diprakarsai oleh pendiri dan CEO GoPro, Nicholas Woodman, adalah menjual produk langsung ke konsumen (direct to consumer). Strategi ini membawa sejumlah manfaat, di antaranya mengurangi pengeluaran operasional perusahaan dan meningkatkan margin keuntungan. Keputusan ini menunjukkan komitmen GoPro untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan memastikan kelangsungan bisnisnya di tengah tantangan global yang dihadapi.

Langkah ini juga dibarengi dengan perekrutan Aimee Lapic, mantan Chief Marketing Officer dari perusahaan seperti Pandora dan Banana Republic, sebagai Chief Digital Officer. Lapic ditugaskan untuk memimpin strategi baru GoPro yang lebih berfokus pada penjualan langsung ke konsumen. Selama pandemi, meskipun bisnis mengalami perlambatan, konsumen tetap membeli kamera GoPro dalam jumlah besar. Hal ini mencerminkan daya tarik yang kuat dari produk-produk GoPro yang menyasar berbagai kalangan konsumen.

Tren positif dalam penjualan mulai terlihat sejak awal April, terutama melalui platform penjualan langsung digital GoPro.com. Pada kuartal 1/2020, pendapatan dari penjualan langsung secara digital melalui situs tersebut mencapai 17%, mengalami peningkatan 11% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penjualan kamera dengan harga eceran di atas US$300 mendominasi pendapatan kuartal pertama, mencapai hampir 90% dari total pendapatan. Hal ini mencerminkan tren konsumen yang cenderung beralih ke kamera kelas atas dari GoPro.

Strategi penjualan langsung ke konsumen ini memberikan kontrol lebih besar kepada GoPro atas pengalaman pelanggan, memungkinkan mereka untuk berinteraksi secara langsung dengan konsumen dan mengumpulkan informasi yang berharga. Dengan pendekatan ini, GoPro berusaha memperkuat ikatan dengan audiensnya dan memastikan kelangsungan bisnis di tengah perubahan dinamika pasar. Kesuksesan penerapan strategi ini membuktikan kemampuan adaptasi dan inovasi GoPro dalam menghadapi tantangan dan menjaga posisinya sebagai pemain utama dalam industri kamera aksi.

Manfaat Yang Di Dapatkan Go Pro Dari Strateginya

GoPro telah mengambil berbagai strategi yang cerdas dan efektif dalam pemasaran dan pengembangan merek mereka, yang pada akhirnya membawa sejumlah manfaat signifikan bagi perusahaan:

  1. Brand Awareness yang Kuat: Melalui berbagai strategi, seperti penggunaan media sosial, kampanye konten pengguna, dan slogan ikonik, GoPro telah berhasil membangun brand awareness yang kuat di seluruh dunia. Merek ini menjadi sinonim dengan petualangan, aksi, dan kualitas kamera aksi.
  2. Diversifikasi Produk: Strategi perluasan dan pembaruan lini produk telah membantu GoPro menghadirkan berbagai model dan fitur yang sesuai dengan beragam kebutuhan konsumen. Ini membantu mereka menarik pangsa pasar yang lebih luas dan memberikan variasi bagi pelanggan untuk memilih.
  3. Tingkat Keterlibatan Konsumen yang Tinggi: Melalui strategi konten buatan pengguna (UGC), GoPro telah berhasil melibatkan konsumen secara aktif. Konsumen merasa terlibat dengan merek dan produk mereka dengan berbagi pengalaman pribadi mereka, yang menciptakan komunitas penggemar yang loyal.
  4. Pengurangan Biaya Pemasaran dan Peningkatan Profitabilitas: Strategi penjualan langsung ke konsumen (direct to consumer) dan pemanfaatan media sosial telah membantu brand ini mengurangi biaya pemasaran yang sebelumnya mungkin dikeluarkan untuk jalur distribusi tradisional. Ini menghasilkan peningkatan margin keuntungan bersih bagi perusahaan.
  5. Peningkatan Penjualan: Dengan mengandalkan e-commerce dan penjualan langsung melalui situs web mereka, brand ini telah mengalami peningkatan penjualan yang positif. Kehadiran yang kuat di platform online telah membantu mereka menjangkau konsumen di seluruh dunia.
  6. Kolaborasi dengan Influencer: Kolaborasi dengan atlet, petualang, dan content creator terkenal telah membantu brand ini dalam mendapatkan eksposur lebih lanjut dan memperkuat hubungan mereka dengan komunitas target. Ini juga memberikan bukti nyata tentang kualitas produk mereka dalam situasi nyata.
  7. Diversifikasi Pasar dan Segmentasi: Telah mengambil langkah-langkah untuk merambah berbagai pasar, termasuk Asia Tenggara, dan mengadopsi strategi yang sesuai untuk setiap pasar. Ini membantu mereka mengatasi tantangan lokal dan memaksimalkan potensi pertumbuhan di berbagai wilayah.
  8. Mempertahankan Daya Tarik Merek: Slogan ikonik “Be a Hero” dan strategi lainnya membantu GoPro mempertahankan daya tarik sebagai merek kamera aksi pilihan yang paling serbaguna dan andal.
  9. Komunitas yang Loyal: Strategi konten pengguna dan interaksi yang konsisten di media sosial telah membantu membangun komunitas yang kuat dan loyal. Pengguna merasa terhubung dengan merek ini dan berbagi kecintaan mereka terhadap petualangan dan dokumentasi visual.
  10. Peningkatan Inovasi: Terus mengembangkan produk-produk baru dengan inovasi yang lebih baik berdasarkan umpan balik konsumen dan tren pasar. Strategi inovasi ini membantu mereka mempertahankan posisi terdepan di pasar kamera aksi.

Secara keseluruhan, strategi yang diambil oleh GoPro membantu mereka menciptakan identitas merek yang kuat, membangun komunitas yang bersemangat, meningkatkan penjualan, dan mencapai tingkat profitabilitas yang lebih tinggi. Dengan fokus pada interaksi langsung dengan konsumen dan pemanfaatan teknologi serta media sosial, GoPro telah berhasil membentuk cerita sukses dalam pemasaran dan pertumbuhan merek.

Kesimpulan

Dalam artikel ini kami membahas mengenai strategi yang digunakan oleh GoPro. Meskipun strateginya sama seperti brand-brand pada umumnya.Tapi, brand ini berhasil dalam menggunakan strategi tersebut hingga berhasil membawanya mencapai kesuksesan hingga puncak saat ini. GoPro menjadi alat baru yang membantu para penggunanya lebih mudah dalam mengabadikan momen dalam keadaan apapun. Kalian bisa banget nih pakai, pelajari dan mencontoh strategi yang digunakan oleh brand yang satu ini. Namun, buat kalian yang masih bingung dengan strategi marketing atau lainnya kamu juga bisa menggunakan jasa agency advertising profesional seperti Bithour Production.

Kami memiliki tim ahli yang siap membantu kamu dalam meningkatkan kinerja strategi pemasaran brand kamu dengan lebih efektif menggunakan strategi pemasaran terbaru. Selain itu, tim ahli kami juga dapat memberikan feedback atau masukan yang dapat kamu terapkan pada strategi marketing brand kamu. Untuk itu, jika kamu tertarik untuk menggunakan jasa kami, segera hubungi kami sekarang melalui link yang ada disini, atau kamu juga dapat mengunjungi website resmi di bithourproduction.com kami untuk dapat mengetahui lebih lanjut informasi mengenai layanan kami.

Sumber Gambar:

  1. GoPro.com
What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
By Hani Subakti

Give us your Reaction!

book

BRAND'S IN 2024 (How to Ride the HottesT Trend)

Bikin campaign sampai burn out? Kelas ini jawaban buat lo! Speaker yang expert as BM dengan pengalaman 7 tahun di 3 idustri berbeda. Dapatkan diskon 50% yang akan kita kirim ke email lo (Free 3 pdf marketing hacks)