
Bongkar Strategi Green Branding Lazada X Eiger, Bagaimana Mereka Sukses Menarik Mitra Dan Pembeli!
15 min to read
Dalam era kesadaran lingkungan yang semakin meningkat, strategi pemasaran yang berfokus pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial telah menjadi kunci kesuksesan bagi banyak merek. Salah satu contoh yang menonjol adalah kolaborasi Green Branding antara platform e-commerce terkemuka, Lazada, dan merek perlengkapan petualangan Eiger. Melalui kemitraan ini, mereka tidak hanya berhasil menarik mitra dan pembeli, tetapi juga berkontribusi pada gerakan pelestarian lingkungan. Mari kita telusuri bersama bagaimana strategi Green Branding ini mampu menciptakan dampak positif yang signifikan.
Sejarah Singkat Lazada

Lazada, sebuah perusahaan e-commerce yang meraih posisi terbesar di Asia Tenggara, bermarkas di Singapura dan menjalankan operasionalnya melalui cabang-cabang di berbagai negara di wilayah tersebut. Perusahaan ini bermula dari visi CEO Rocket Internet, Oliver Samwer, yang mengidentifikasi peluang potensial dalam pasar e-commerce di Asia Tenggara pada tahun 2011.
Oliver Samwer melihat kekosongan dalam pasar tersebut, dan pandangannya tentang potensi ini mengilhami lahirnya Lazada. Platform e-commerce ini lahir dengan misi yang jelas: menghadirkan solusi belanja online yang memadai dan sesuai dengan karakteristik unik masyarakat Asia Tenggara.
Pada tanggal 27 Maret 2012, Lazada resmi diluncurkan di lima negara: Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Sejak saat itu, perusahaan ini berhasil menarik perhatian berbagai investor yang melihat potensi pertumbuhan yang signifikan. Beberapa investor besar seperti Tesco, J.P. Morgan, dan Kinnevik dari Swedia berinvestasi dalam Lazada. Pada tahun 2014, perusahaan telekomunikasi terkemuka asal Singapura, Temasek Holdings, juga bergabung dengan daftar investor dengan menyuntikkan dana sebesar USD 250 juta.
Namun, titik balik yang signifikan datang pada tahun 2014 saat Alibaba Group, perusahaan teknologi terbesar di China, memutuskan untuk mengakuisisi sebagian besar saham Lazada. Akuisisi ini membawa dampak positif yang signifikan bagi Lazada, membuka peluang untuk pertumbuhan yang lebih cepat dan ekspansi ke berbagai wilayah baru di Asia Tenggara.
Dengan modal USD 1 miliar yang diinjeksikan oleh Alibaba ke Lazada, nilai valuasi perusahaan meningkat menjadi USD 1,5 miliar. Akuisisi ini juga memberikan Alibaba kontrol mayoritas atas operasional Lazada, memungkinkan sinergi antara dua raksasa e-commerce ini untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan penguatan posisi mereka di pasar regional.
Sejak menjadi bagian dari kelompok usaha Alibaba, Lazada tidak hanya terus memperluas jangkauan geografisnya, tetapi juga berfokus pada peningkatan mutu layanan yang diberikan kepada konsumen. Berbagai inovasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan unik masyarakat Asia Tenggara dan memberikan pengalaman belanja online yang lebih baik dan nyaman.
Penggabungan antara pemahaman lokal Lazada dengan keahlian teknologi dan jaringan global Alibaba telah memberikan daya dorong yang kuat dalam menghadapi persaingan dan menghadirkan solusi belanja online yang relevan. Sebagai salah satu platform e-commerce terbesar dan paling dikenal di Asia Tenggara, Lazada terus melanjutkan perjalanannya untuk memberikan pengalaman berbelanja yang unik, bermanfaat, dan terjangkau bagi masyarakat luas di wilayah ini.
Sejarah Singkat Eiger

Kisah inspiratif Eiger dimulai dari sebuah tekad yang tumbuh dalam sudut rumah kecil di Gang Thamrin, Bandung. Di tengah keterbatasan, Ronny Lukito, seorang lulusan Sekolah Teknik Mesin (STM), memutuskan untuk mengangkat usaha tas milik ayahnya. Awalnya, dia membawa merek Butterfly, sebuah tanda semangat muda yang berani terbang tinggi. Namun, di balik upaya ini, terdapat mesin jahit sederhana dan selembar mimpi besar.
Dalam perjalanannya, semangat kreativitas membawanya mengganti nama menjadi Exxon, terinspirasi dari Exxon Oil Amerika Serikat. Namun, tantangan datang dalam bentuk gugatan hak cipta merek, yang memaksa perubahan menjadi Export, singkatan dari Exxon Sport. Kendati demikian, kesulitan tersebut tak mampu memadamkan semangatnya. Ronny dengan gigih melanjutkan perjuangannya, membuktikan bahwa tekad dan semangat mampu meraih apa pun.
Pada tahun 1989, terobosan besar muncul dengan lahirnya merek Eiger. Dibuat untuk memenuhi kebutuhan para pecinta alam, Eiger menjadi jawaban atas gairah petualangan dan eksplorasi. Dengan fokus yang tajam dan kualitas yang tak diragukan, Eiger berkembang dengan pesat. Dari sebuah usaha rumahan, Ronny mampu membeli tanah seluas 6.000 meter di Kopo, Kota Bandung, untuk dijadikan pabrik Eiger. Dari sana, usaha perlengkapan outdoor ini melangkah maju dengan membuka EST Store di Jalan Sumatra dan Outlive store di Jalan Setiabudi, Bandung.
Namun, perjalanan penuh warna Eiger juga mencatat titik rendah. Ronny berinvestasi dalam bidang properti dan terjerat dalam krisis moneter 1998. Meski menghadapi tantangan besar, semangat bertahan menguatkan langkahnya. Dengan ketekunan dan kebijaksanaan, Ronny berhasil melewati masa sulit tersebut tanpa mengorbankan aset yang telah diusahakan dengan susah payah.
Perjalanan brand ini erus berlanjut dan merangkum banyak merek berkualitas tinggi, termasuk Export, Bodypack, dan Outlive. Dengan lebih dari 250 gerai yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, Eiger tidak hanya sekadar menjual produk, melainkan juga menginspirasi semangat dan ketekunan yang terpatri dalam setiap langkahnya. Kisah Eiger adalah cerita tentang bagaimana tekad, semangat, dan keberanian dapat membuka jalan menuju kesuksesan, mengatasi rintangan, dan mewujudkan mimpi.
Apa itu Green Branding?
Green branding biasanya juga dikenal sebagai ekobranding atau branding berkelanjutan, adalah pendekatan dalam pemasaran yang menekankan tanggung jawab lingkungan dan sosial sebuah merek dalam upaya untuk menciptakan kesadaran, hubungan emosional, dan preferensi konsumen berdasarkan nilai-nilai keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Konsep green branding melibatkan penggunaan strategi komunikasi, desain produk, dan praktik bisnis yang ramah lingkungan, serta mempertimbangkan dampak sosial positif untuk membangun citra merek yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Green branding berakar dalam kesadaran global tentang dampak negatif aktivitas manusia terhadap lingkungan dan masyarakat. Saat kekhawatiran akan perubahan iklim, keberlanjutan sumber daya alam, dan masalah sosial semakin meningkat, merek-merek mengakui pentingnya memainkan peran dalam solusi dan membangun koneksi yang lebih dalam dengan konsumen yang semakin peduli.
Green Branding Lazada X Eiger
Pada awal tahun ini, Lazada Indonesia dan Eiger, merek perlengkapan petualangan terkemuka, telah mengambil langkah berani untuk memperkuat kolaborasi mereka dalam inisiatif keberlanjutan. Tujuan utama dari kemitraan ini adalah untuk berkontribusi dalam mengatasi permasalahan serius yang dihadapi oleh Indonesia, yaitu masalah sampah, demi menjaga kelestarian alam jangka panjang dan memastikan kelangsungan operasional bisnis yang berkelanjutan. Melalui sinergi antara dua merek ini, langkah-langkah inovatif telah diambil untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mengedukasi pelanggan tentang pentingnya pelestarian alam.
Kolaborasi antara Lazada dan Eiger tidak hanya sekadar melanjutkan inisiatif keberlanjutan sebelumnya, tetapi juga membawa langkah-langkah baru yang lebih berfokus pada rantai pasokan yang ramah lingkungan. Salah satu langkah penting yang diambil adalah penggunaan material kardus pengiriman yang bersertifikat FSC (Forest Stewardship Council). Sertifikasi FSC menandakan bahwa bahan baku yang digunakan berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Keputusan untuk menggunakan kardus pengiriman bersertifikat FSC menunjukkan komitmen Lazada dan Eiger untuk mengurangi dampak deforestasi dan mendukung pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
Selain itu, inisiatif berdampak besar lainnya adalah penggantian bubble wrap berbahan plastik dengan honeycomb paper wrap yang berasal dari hasil daur ulang limbah kardus. Bubble wrap sering kali menjadi sumber limbah plastik yang sulit terurai dan berkontribusi pada masalah sampah global. Dengan memilih honeycomb paper wrap yang lebih ramah lingkungan, Lazada dan Eiger mengambil langkah yang signifikan dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendorong konsumen untuk beralih ke opsi yang lebih berkelanjutan.
Tak hanya itu, pengemasan kardus yang baru ini akan dilengkapi dengan QR Code yang dapat dipindai oleh pelanggan. QR Code ini menjadi pintu gerbang untuk mengakses laporan berkelanjutan dari Lazada dan Eiger. Melalui laporan ini, pelanggan akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang inisiatif keberlanjutan yang dijalankan oleh kedua perusahaan. Informasi mengenai bahan baku yang digunakan, langkah-langkah pengurangan dampak lingkungan, dan dampak positif yang dihasilkan akan lebih terbuka dan mudah diakses. Langkah ini tidak hanya meningkatkan transparansi, tetapi juga mengedukasi pelanggan tentang pentingnya peran mereka dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.
Kolaborasi antara Lazada dan Eiger dalam inisiatif keberlanjutan ini tidak hanya menjadi contoh nyata tentang tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga menunjukkan bahwa langkah-langkah kecil dapat memiliki dampak besar terhadap pelestarian alam. Melalui penggunaan material bersertifikat dan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, mereka mendorong perubahan positif dalam industri e-commerce. Dengan memberikan akses kepada pelanggan untuk memahami lebih dalam tentang inisiatif keberlanjutan, Lazada dan Eiger juga mengajak konsumen untuk menjadi bagian dari gerakan ini. Inisiatif ini bukan hanya sekadar tindakan satu kali, tetapi merupakan langkah menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, di mana bisnis dan lingkungan dapat berjalan seiring tanpa merugikan satu sama lain.
Tujuan Green Branding
Tujuan utama dari green branding atau pemasaran berkelanjutan adalah untuk menciptakan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat sambil mempromosikan produk dan layanan perusahaan. Melalui green branding, perusahaan berusaha untuk mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan ke dalam seluruh aspek operasional mereka, dari desain produk hingga promosi, dengan tujuan untuk mencapai hasil yang menguntungkan baik bagi bisnis maupun lingkungan. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai tujuan-tujuan penting dari green branding:
- Mendukung Keberlanjutan Lingkungan: Salah satu tujuan paling fundamental dari green branding adalah mendukung keberlanjutan lingkungan. Dalam dunia yang semakin terancam oleh perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan kekurangan sumber daya alam, perusahaan memiliki tanggung jawab untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Melalui produk dan layanan yang ramah lingkungan, serta praktik bisnis yang berkelanjutan, perusahaan berkontribusi dalam pelestarian alam bagi generasi mendatang.
- Memenuhi Permintaan Konsumen: Konsumen semakin sadar akan isu-isu lingkungan dan semakin memilih produk yang memiliki dampak positif terhadap planet. Tujuan green branding adalah untuk memenuhi permintaan ini dan memenuhi harapan konsumen yang semakin mengutamakan keberlanjutan dalam pembelian mereka. Dengan menghadirkan produk yang berkelanjutan, perusahaan dapat membangun hubungan yang kuat dengan konsumen yang memiliki nilai-nilai serupa.
- Meningkatkan Reputasi dan Citra: Green branding dapat membantu perusahaan membangun reputasi yang lebih baik di mata konsumen dan masyarakat. Dengan berkomitmen pada praktik bisnis berkelanjutan, perusahaan dapat membangun citra sebagai pemimpin dalam pelestarian lingkungan dan keberlanjutan. Citra ini akan meningkatkan kepercayaan konsumen, memperluas pangsa pasar, dan memberikan keuntungan kompetitif.
- Diferensiasi dari Pesaing: Dalam pasar yang semakin kompetitif, green branding dapat menjadi cara untuk membedakan diri dari pesaing. Produk dan layanan yang ramah lingkungan dapat menarik perhatian konsumen yang mencari opsi yang lebih berkelanjutan. Dengan menonjolkan komitmen terhadap keberlanjutan, perusahaan dapat menciptakan keunikan yang membuat mereka lebih menarik dibandingkan dengan pesaing.
- Peningkatan Kinerja Keuangan: Meskipun investasi awal dalam green branding mungkin terasa tinggi, praktik bisnis berkelanjutan dapat menghasilkan efisiensi operasional jangka panjang dan mengurangi biaya. Misalnya, penggunaan sumber daya yang lebih efisien dapat mengurangi biaya produksi, sementara strategi pengurangan limbah dapat mengurangi biaya penanganan limbah. Selain itu, produk yang ramah lingkungan dapat menarik konsumen baru dan meningkatkan pendapatan.
- Inovasi Produk dan Proses: Tujuan green branding juga mencakup merangsang inovasi dalam produk dan proses produksi. Perusahaan perlu mencari solusi yang lebih berkelanjutan dalam desain produk, bahan baku, dan teknologi produksi. Inovasi ini dapat menciptakan nilai tambah bagi konsumen dan membuka peluang baru dalam pasar yang semakin kompleks.
- Pengaruh Positif terhadap Masyarakat: Green branding juga berkontribusi pada pengaruh positif perusahaan terhadap masyarakat dan komunitas lokal. Ketika perusahaan berpartisipasi dalam inisiatif berkelanjutan, mereka memberikan contoh positif bagi orang lain dan berpotensi memicu perubahan yang lebih luas dalam perilaku masyarakat terhadap isu lingkungan.
Dalam rangka mencapai tujuan-tujuan ini, perusahaan perlu mengadopsi pendekatan yang holistik dan terintegrasi terhadap green branding. Ini melibatkan seluruh departemen dan lapisan organisasi, dari manajemen hingga produksi, penjualan, dan pemasaran. Dengan komitmen yang kuat dan aksi nyata dalam menerapkan praktik bisnis berkelanjutan, perusahaan dapat menciptakan dampak positif yang signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat sambil tetap mencapai kesuksesan bisnis yang berkelanjutan.
Manfaat Green Branding
Green branding atau pemasaran berkelanjutan memiliki berbagai manfaat yang signifikan bagi perusahaan, masyarakat, dan lingkungan. Melalui integrasi nilai-nilai keberlanjutan ke dalam operasional bisnis dan komunikasi pemasaran, perusahaan dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai manfaat-manfaat utama dari green branding:
- Meningkatkan Reputasi dan Citra Perusahaan: Salah satu manfaat paling jelas dari green branding adalah peningkatan reputasi dan citra perusahaan. Dalam era di mana konsumen semakin peduli terhadap isu lingkungan, perusahaan yang mengambil langkah-langkah untuk berkelanjutan akan dihargai dan dihormati oleh konsumen. Citra sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan membedakan perusahaan dari pesaing.
- Peningkatan Daya Tarik bagi Konsumen: Produk dan layanan yang diiklankan sebagai ramah lingkungan memiliki daya tarik yang kuat bagi konsumen yang mengutamakan nilai-nilai keberlanjutan. Konsumen semakin memilih untuk mendukung merek yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan, dan green branding dapat membantu perusahaan menarik segmen pasar yang lebih luas dan setia.
- Diferensiasi dari Pesaing: Green branding membantu perusahaan untuk berbeda dari pesaing di pasar yang semakin padat. Dalam kompetisi yang ketat, strategi berkelanjutan dapat menjadi faktor penentu dalam mempengaruhi keputusan konsumen. Perusahaan yang terlihat lebih komitmen terhadap lingkungan memiliki peluang lebih besar untuk menarik perhatian dan mendapatkan preferensi konsumen.
- Peningkatan Inovasi dan Efisiensi: Green branding mendorong inovasi dalam desain produk, bahan baku, dan proses produksi. Perusahaan perlu mencari cara-cara baru untuk mengurangi dampak lingkungan sambil mempertahankan kualitas dan keunggulan produk. Inovasi semacam ini dapat menghasilkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya produksi dalam jangka panjang.
- Memperkuat Keterikatan Konsumen: Konsumen cenderung lebih terikat secara emosional dengan merek yang memiliki misi berkelanjutan. Green branding dapat menciptakan hubungan yang lebih mendalam antara perusahaan dan konsumen, karena mereka merasa bahwa pembelian mereka mendukung tujuan yang lebih besar daripada sekadar transaksi bisnis.
- Meningkatkan Daya Tawar Negosiasi: Perusahaan dengan komitmen terhadap green branding mungkin memiliki keunggulan dalam negosiasi dengan pemasok, mitra, dan pemangku kepentingan lainnya. Reputasi sebagai mitra yang berkelanjutan dapat membuka pintu untuk kemitraan yang lebih kuat dan saling menguntungkan.
- Penurunan Dampak Lingkungan: Salah satu manfaat paling esensial dari green branding adalah penurunan dampak lingkungan dari aktivitas bisnis. Melalui penggunaan bahan baku yang lebih berkelanjutan, praktik produksi yang efisien, dan kemasan yang ramah lingkungan, perusahaan dapat membantu mengurangi polusi, limbah, dan penggunaan sumber daya alam yang berlebihan.
- Keberlanjutan Bisnis Jangka Panjang: Dalam jangka panjang, green branding dapat mendukung keberlanjutan bisnis perusahaan. Dengan mengambil tindakan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, perusahaan dapat mengurangi risiko lingkungan dan hukum yang dapat mempengaruhi operasional mereka. Selain itu, strategi berkelanjutan dapat menciptakan nilai tambah yang mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan bisnis.
- Pengaruh Positif terhadap Masyarakat: Green branding dapat menjadi contoh positif bagi masyarakat dan industri lainnya. Ketika perusahaan mendemonstrasikan komitmen terhadap keberlanjutan, mereka dapat memotivasi perubahan perilaku yang lebih luas dalam masyarakat. Ini dapat menciptakan perubahan yang positif dalam pandangan masyarakat terhadap isu lingkungan.
Dalam dunia yang semakin sadar akan isu-isu lingkungan, green branding bukan hanya tentang menciptakan keuntungan bisnis, tetapi juga tentang tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap masa depan planet. Dengan mengadopsi strategi ini, perusahaan tidak hanya menciptakan nilai tambah bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan.
Fundamental Green Brandig atau Green Marketing
Mekanisme green branding merupakan pendekatan dalam pemasaran yang berfokus pada produk dan layanan yang ramah lingkungan. Strategi green branding melibatkan sejumlah langkah untuk memodifikasi produk, proses produksi, kemasan, dan periklanan agar sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Dengan menerapkan strategi ini, perusahaan berupaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mendukung praktik bisnis yang berkelanjutan.
Berdasarkan definisi dari American Marketing Association (AMA), terdapat tiga aspek fundamental dalam green marketing atau pemasaran ramah lingkungan:
- Retailing (Pemasaran Produk yang Aman bagi Lingkungan): Aspek pertama dalam green marketing adalah retailing, yaitu upaya untuk memasarkan produk yang dianggap aman bagi lingkungan. Ini berarti bahwa produk tersebut memiliki dampak yang minimal atau bahkan positif terhadap lingkungan. Perusahaan dapat mencapai tujuan ini dengan mengembangkan produk yang menggunakan bahan baku ramah lingkungan, memiliki siklus hidup yang lebih lama, dan tidak menghasilkan limbah berbahaya. Contohnya adalah produk-produk yang menggunakan bahan daur ulang, memiliki efisiensi energi tinggi, atau mengurangi emisi karbon.
- Social Marketing (Pemasaran Produk untuk Dampak Positif Lingkungan): Aspek kedua dari green marketing adalah social marketing, yaitu pengembangan produk yang dirancang untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Perusahaan berusaha untuk menciptakan produk yang mengedukasi dan mengajak konsumen untuk berperilaku lebih ramah lingkungan. Misalnya, produk-produk dengan label “ramah lingkungan” dapat memberikan informasi kepada konsumen mengenai dampak positif yang dihasilkan dari pembelian produk tersebut. Tujuannya adalah untuk mendorong perubahan perilaku konsumen menuju kebiasaan yang lebih berkelanjutan.
- Environments (Responsif terhadap Masalah Ekologis): Aspek ketiga dari green marketing adalah environments, yaitu usaha perusahaan dalam memproduksi, mempromosikan, mengemas, dan mengklaim produk dengan cara yang sensitif atau responsif terhadap masalah-masalah ekologis. Ini berarti perusahaan berupaya untuk mengakomodasi prinsip-prinsip keberlanjutan dalam seluruh tahap siklus produk, termasuk desain, produksi, distribusi, dan pembuangan. Mereka juga berkomitmen untuk mengkomunikasikan informasi yang akurat dan jujur kepada konsumen mengenai langkah-langkah keberlanjutan yang diambil.
Mekanisme green branding mendorong perusahaan untuk melakukan modifikasi produk, modifikasi proses produksi, modifikasi kemasan, dan modifikasi periklanan agar sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. Produk yang dihasilkan sejalan dengan prinsip-prinsip ini dapat menciptakan dampak positif yang lebih luas, termasuk pengurangan limbah, penggunaan sumber daya yang lebih efisien, dan peningkatan kesadaran konsumen terhadap isu lingkungan.
Selain memberikan manfaat bagi lingkungan, strategi green branding juga menciptakan nilai tambah bagi merek. Konsumen yang semakin sadar akan keberlanjutan lebih cenderung memilih produk yang berkomitmen terhadap praktik ramah lingkungan. Dengan demikian, perusahaan yang mengadopsi green branding dapat mengalami peningkatan daya saing, loyalitas konsumen, dan citra positif di mata masyarakat.
Dalam dunia yang semakin kompleks dan peduli terhadap isu-isu lingkungan, green branding menjadi lebih dari sekadar strategi pemasaran; ini adalah komitmen untuk bertindak secara etis dan berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan planet ini. Dengan menggabungkan aspek-aspek fundamental yang telah didefinisikan oleh AMA, perusahaan dapat mengembangkan strategi green branding yang efektif, berkelanjutan, dan dapat membawa perubahan positif yang nyata bagi lingkungan dan masyarakat.
Komponen Green Branding/ Marketing
Dalam penerapan green branding atau pemasaran berkelanjutan, komponen internal perusahaan memainkan peran kunci dalam menentukan keberhasilan strategi ini. Faktor-faktor internal ini mencakup pemahaman lingkungan, fitur produk ramah lingkungan, penetapan harga produk, serta promosi dan periklanan produk berkelanjutan. Pemahaman yang mendalam tentang komponen ini memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan strategi green branding yang efektif dan konsisten dengan nilai-nilai keberlanjutan. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai masing-masing komponen:
- Environmental Awareness (Kesadaran Lingkungan): Komponen pertama yang sangat penting dalam penerapan green branding adalah kesadaran lingkungan. Pemahaman dan kesadaran yang kuat tentang dampak aktivitas bisnis terhadap lingkungan adalah langkah awal yang krusial. Perusahaan perlu memahami bagaimana keputusan bisnis mereka, dari desain produk hingga proses produksi, dapat mempengaruhi lingkungan. Pemahaman ini juga mencakup kesadaran akan isu-isu lingkungan global yang sedang berkembang dan kebutuhan akan tindakan berkelanjutan. Kesadaran ini akan menjadi dasar untuk mengidentifikasi peluang perbaikan dan pengembangan produk serta layanan yang lebih ramah lingkungan.
- Green Product Features (Fitur Produk Ramah Lingkungan): Salah satu elemen utama dalam green branding adalah pengembangan produk dengan fitur-fitur ramah lingkungan. Ini mencakup penggunaan bahan baku yang berkelanjutan, desain produk yang mengurangi limbah, efisiensi energi yang lebih baik, dan dampak lingkungan yang minimal. Perusahaan perlu berfokus pada inovasi yang mendukung keberlanjutan, seperti desain produk yang dapat didaur ulang, teknologi yang mengurangi emisi karbon, dan penggunaan bahan daur ulang. Fitur-fitur ini tidak hanya mengurangi dampak negatif, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi konsumen yang semakin sadar akan lingkungan.
- Green Product Price (Harga Produk Ramah Lingkungan): Penentuan harga produk berkelanjutan merupakan tantangan penting dalam green branding. Meskipun produk yang ramah lingkungan mungkin memiliki biaya produksi yang lebih tinggi, perusahaan perlu mencari keseimbangan antara keberlanjutan dan aksesibilitas harga bagi konsumen. Dalam beberapa kasus, konsumen bersedia membayar lebih untuk produk yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan, tetapi perusahaan juga perlu memastikan agar harga tetap kompetitif. Pilihan strategi penetapan harga harus mencerminkan nilai-nilai perusahaan sekaligus mampu memenuhi harapan konsumen.
- Green Product Promotion and Advertising (Promosi dan Periklanan Produk Berkelanjutan): Cara produk dipromosikan dan diiklankan sangat penting dalam green branding. Komunikasi yang jujur dan transparan mengenai prinsip-prinsip keberlanjutan yang dianut oleh perusahaan merupakan elemen kunci dalam membangun citra yang dapat dipercaya. Perusahaan perlu mengedukasi konsumen tentang manfaat produk ramah lingkungan dan dampak positif yang dihasilkan. Promosi dapat dilakukan melalui berbagai saluran, termasuk media sosial, iklan, kampanye, dan konten edukatif yang memberikan informasi tentang prinsip-prinsip keberlanjutan yang dipegang oleh perusahaan.
Dalam penerapan strategi green branding, keselarasan dan konsistensi antara komponen-komponen ini sangat penting. Perusahaan perlu mengintegrasikan pemahaman lingkungan, fitur produk ramah lingkungan, penetapan harga yang seimbang, dan komunikasi yang jujur dalam setiap langkah bisnis. Hal ini memastikan bahwa strategi green branding tidak hanya menjadi sekadar upaya pemasaran, tetapi mencerminkan nilai-nilai perusahaan dan komitmen terhadap praktik bisnis berkelanjutan.
Selain itu, perusahaan juga perlu terus mengikuti perkembangan isu-isu lingkungan yang relevan dan meresponsnya dengan cepat. Fleksibilitas dalam merancang produk, mengubah strategi harga, dan mengadaptasi kampanye promosi sangat penting dalam menjaga relevansi dan daya tarik green branding di mata konsumen yang semakin peduli terhadap lingkungan.
Kesimpulannya, komponen internal perusahaan, seperti pemahaman lingkungan, fitur produk ramah lingkungan, penetapan harga yang tepat, dan promosi yang berfokus pada keberlanjutan, memainkan peran krusial dalam penerapan strategi green branding. Ketika semua komponen ini diintegrasikan dengan baik, perusahaan dapat menciptakan nilai tambah bagi konsumen, lingkungan, dan bisnis mereka sendiri, sambil berkontribusi pada perubahan positif menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Komponen Eksternal Green Branding
Komponen eksternal memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan strategi green branding atau pemasaran berkelanjutan pada suatu perusahaan. Faktor-faktor eksternal ini mencakup berbagai pihak yang memiliki pengaruh terhadap keputusan bisnis dan citra perusahaan terkait dengan isu-isu keberlanjutan. Dalam konteks ini, terdapat tujuh komponen eksternal yang dapat mempengaruhi strategi green branding:
- Paying Customers (Konsumen): Konsumen merupakan pihak utama yang berpengaruh terhadap keberhasilan strategi green branding. Meningkatnya kesadaran konsumen akan isu-isu lingkungan menyebabkan permintaan terhadap produk dan layanan yang lebih ramah lingkungan semakin tinggi. Konsumen yang semakin sadar akan keberlanjutan cenderung memilih produk yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memahami preferensi konsumen dan menyediakan produk yang sesuai dengan nilai-nilai keberlanjutan yang dicari oleh konsumen.
- Providers (Pemasok): Pemasok bahan baku dan komponen juga memiliki peran penting dalam strategi green branding. Pilihan pemasok yang mendukung praktik keberlanjutan sangat penting untuk memastikan rantai pasokan yang ramah lingkungan. Perusahaan perlu menjalin hubungan dengan pemasok yang mengutamakan penggunaan bahan baku berkelanjutan, proses produksi yang efisien, dan pemenuhan standar lingkungan yang ketat. Kolaborasi dengan pemasok dapat mendorong adopsi praktik berkelanjutan dalam seluruh rantai pasokan.
- Politicians (Pengambil Keputusan Politik): Keputusan politik dan regulasi yang berkaitan dengan isu lingkungan juga dapat memengaruhi strategi green branding perusahaan. Perubahan kebijakan yang mendukung praktik bisnis berkelanjutan dapat menciptakan peluang baru atau mempengaruhi persyaratan produksi dan pemasaran. Oleh karena itu, perusahaan perlu memahami dinamika politik dan terlibat dalam dialog dengan para pengambil keputusan politik untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan yang mendukung keberlanjutan.
- Pressure Groups (Kelompok Tekanan): Kelompok tekanan atau organisasi non-pemerintah memiliki peran dalam mempengaruhi opini publik dan tuntutan terhadap perusahaan terkait dengan isu keberlanjutan. Kelompok ini dapat mendorong perusahaan untuk mengambil langkah-langkah lebih berkelanjutan dan transparan. Reputasi perusahaan dapat terpengaruh oleh respons mereka terhadap tuntutan dan kampanye yang dilakukan oleh kelompok tekanan.
- Problems (Masalah Lingkungan): Permasalahan lingkungan yang muncul, seperti perubahan iklim, kekurangan sumber daya alam, dan polusi, juga dapat mempengaruhi strategi green branding. Perusahaan perlu mengantisipasi potensi dampak perubahan lingkungan terhadap operasional mereka dan beradaptasi dengan langkah-langkah berkelanjutan. Tanggapan proaktif terhadap masalah lingkungan dapat memperkuat citra perusahaan dan menjaga kelangsungan bisnis.
- Predictions (Prediksi dan Tren Masa Depan): Analisis tren dan prediksi masa depan tentang isu-isu lingkungan juga dapat membentuk strategi green branding. Perusahaan perlu mengidentifikasi tren yang akan mempengaruhi perilaku konsumen, regulasi, dan teknologi yang relevan dengan keberlanjutan. Melalui pemahaman ini, perusahaan dapat mengembangkan produk dan layanan yang inovatif dan relevan dengan ekspektasi masa depan.
- Partners (Mitra dan Kemitraan): Kemitraan dengan organisasi dan lembaga yang memiliki fokus keberlanjutan juga dapat mempengaruhi strategi green branding. Kemitraan ini dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan inisiatif keberlanjutan yang lebih luas dan memberikan akses ke sumber daya yang diperlukan. Kolaborasi dengan mitra yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan dapat memperkuat citra perusahaan dan meningkatkan dampak positif yang dihasilkan.
Dalam menjalankan strategi green branding, perusahaan perlu mempertimbangkan semua komponen eksternal ini dengan seksama. Pengaruh dan interaksi antara faktor-faktor ini dapat membentuk lingkungan bisnis yang mendukung atau menantang strategi keberlanjutan perusahaan. Dengan beradaptasi dengan dinamika eksternal yang ada, perusahaan dapat mengembangkan strategi green branding yang relevan, konsisten, dan berdampak positif dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Dalam artikel ini kami membahas mengenai strategi green branding yang dilakukan oleh Lazada dengan kolaborasiya bersama Eiger. Sebuah contoh yang menarik dan memberikan banyak manfaat. Kalian bisa banget pake strategi yang mereka gunakan. Namun, buat kalian yang masih bingung dengan strategi marketing atau lainnya kamu juga bisa menggunakan jasa agency advertising profesional seperti Bithour Production.
Kami memiliki tim ahli yang siap membantu kamu dalam meningkatkan kinerja strategi pemasaran brand kamu dengan lebih efektif menggunakan strategi pemasaran terbaru. Selain itu, tim ahli kami juga dapat memberikan feedback atau masukan yang dapat kamu terapkan pada strategi marketing brand kamu. Untuk itu, jika kamu tertarik untuk menggunakan jasa kami, segera hubungi kami sekarang melalui link yang ada disini, atau kamu juga dapat mengunjungi website resmi di bithourproduction.com kami untuk dapat mengetahui lebih lanjut informasi mengenai layanan kami.