Bedah 5 Strategi Marketing Kekinian Ala Brand Kanzler yang Bikin Gen Z FOMO
9 min to read
Dalam era digital yang terus berkembang dengan cepat ini, strategi pemasaran telah berubah secara signifikan. Perusahaan-perusahaan yang ingin tetap relevan di tengah persaingan yang semakin ketat perlu terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan tren terbaru. Salah satu tren yang menjadi sorotan dalam pemasaran saat ini adalah pengaruh generasi Z atau yang sering disebut Gen Z.
Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga pertengahan 2000-an, telah menjadi salah satu target utama bagi perusahaan-perusahaan di berbagai industri. Mereka memiliki karakteristik unik yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya, seperti tingginya keterampilan teknologi, sikap yang skeptis terhadap pemasaran tradisional, dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap pengalaman baru.
Dalam upaya untuk menarik perhatian dan memengaruhi generasi Z, brand-brand kekinian harus mengadopsi strategi pemasaran yang sesuai dengan karakteristik dan preferensi mereka. Salah satu brand yang telah berhasil melakukannya adalah Kanzler, yang telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu brand paling diminati oleh generasi Z.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang strategi pemasaran kekinian yang telah diterapkan oleh Kanzler untuk menarik perhatian generasi Z dan memicu rasa takut ketinggalan atau Fear of Missing Out (FOMO). Langsung saja, berikut pembahasan mengenai strategi marketing brand Kanzler yang efektif untuk menarik perhatian generasi Z hingga bikin FOMO.
Strategi Marketing Brand Kanzler
Brand Kanzler telah menerapkan beberapa strategi pemasaran yang efektif dalam membangun kesadaran merek, menarik perhatian target pasar, dan menciptakan keterlibatan yang tinggi dengan konsumen mereka. Berikut adalah beberapa strategi marketing brand Kanzler:
1. Pemilihan Waktu yang Tepat
Strategi marketing Kanzler yang pertama adalah “Pemilihan Waktu yang Tepat”. Salah satu contohnya adalah saat mereka mempromosikan produk mereka, seperti Kanzler Crispy Chicken Nugget, pada bulan Ramadan. Bulan Ramadan dikenal sebagai bulan yang penuh dengan tradisi kuliner dan persiapan hidangan lezat untuk berbuka puasa.
Dalam konteks ini, Kanzler memahami pentingnya momen ini bagi masyarakat Muslim yang sedang mencari inspirasi untuk menu berbuka puasa yang spesial. Dengan memilih waktu yang tepat, Kanzler memperoleh keuntungan dari permintaan yang meningkat pada produk-produk mereka yang cocok untuk konsumsi selama bulan Ramadan.
Mereka secara aktif mempromosikan Kanzler Crispy Chicken Nugget sebagai pilihan yang sempurna untuk hidangan berbuka puasa yang praktis, lezat, dan berkualitas. Mereka mengkomunikasikan keunggulan produk mereka, seperti rasa renyah, daging ayam segar, dan bumbu khas yang menggugah selera.
Dalam konten promosi mereka, Kanzler menciptakan paragraf narasi yang menarik untuk menggambarkan pengalaman makan yang nikmat dan kelezatan Kanzler Crispy Chicken Nugget. Mereka menyoroti betapa mudahnya menyiapkan hidangan ini dalam waktu singkat tanpa mengorbankan kualitas rasa. Dengan cara ini, mereka menarik perhatian konsumen yang sedang mencari alternatif praktis untuk hidangan berbuka puasa yang tetap memuaskan.
Strategi “Pemilihan Waktu yang Tepat” ini memungkinkan Kanzler untuk berada di depan pelanggan potensial saat mereka sedang mempertimbangkan pilihan makanan untuk menyambut bulan Ramadan. Dengan memfokuskan upaya pemasaran mereka pada momen-momen kunci seperti ini, Kanzler berhasil menciptakan kesadaran merek yang kuat dan memperoleh keunggulan kompetitif di pasar.
2. Pemilihan Brand Ambassador yang Tepat
Strategi marketing Kanzler yang kedua adalah “Pemilihan Brand Ambassador yang Tepat”. Mereka memilih Nicholas Saputra sebagai brand ambassador mereka karena sesuai dengan target pasar mereka, yaitu kaum milenial dan generasi Z.
Nicholas Saputra adalah seorang aktor dan public figure yang populer di kalangan kaum muda. Dia memiliki daya tarik yang kuat dan dianggap sebagai salah satu ikon bagi generasi muda Indonesia. Pilihan Nicholas Saputra sebagai brand ambassador Kanzler memungkinkan merek tersebut untuk memanfaatkan pengaruh dan daya tariknya untuk mencapai target pasar mereka dengan lebih efektif.
Sebagai seorang millennial dan gen Z, Nicholas Saputra memiliki kredibilitas dan ketertarikan yang tinggi di kalangan konsumen yang menjadi target Kanzler. Kolaborasi antara Nicholas Saputra dan Kanzler membantu membangun citra merek yang modern, trendi, dan relevan di mata konsumen muda.
Dalam kampanye pemasaran, Kanzler menggunakan kehadiran Nicholas Saputra untuk mengkomunikasikan pesan merek mereka dengan cara yang autentik dan menarik. Mereka berkolaborasi dalam konten-konten pemasaran seperti iklan, video promosi, dan konten digital lainnya. Nicholas Saputra membantu menggambarkan nilai-nilai merek Kanzler, seperti kualitas, inovasi, dan kelezatan produk mereka, dengan menggunakan kepribadiannya yang dikenal di kalangan kaum muda.
Dengan memilih brand ambassador yang tepat, yaitu Nicholas Saputra, Kanzler berhasil memperkuat identitas merek mereka dan meningkatkan daya tarik mereka di kalangan target pasar yang diinginkan. Melalui kredibilitas dan pengaruh Nicholas Saputra, Kanzler dapat membangun hubungan emosional dengan konsumen muda, memperluas jangkauan merek mereka, dan meningkatkan kesadaran tentang produk dan nilai-nilai merek mereka di kalangan generasi milenial dan Gen Z.
3. Kerjasama Dengan Banyak Influencer
Strategi marketing Kanzler yang ketiga adalah “Kerjasama dengan Banyak Influencer”. Kanzler tidak hanya mengandalkan satu publik figur, seperti Nicholas Saputra sebagai Brand Ambassador, tetapi juga menjalin kerjasama dengan berbagai influencer lainnya untuk mempromosikan produk-produk mereka.
Dengan memilih untuk bekerja sama dengan banyak influencer, Kanzler dapat memperluas jangkauan merek mereka dan menjangkau berbagai segmen pasar yang berbeda. Setiap influencer memiliki audiens yang unik dan pengaruh yang besar dalam komunitas online mereka. Dengan memanfaatkan kepopuleran dan kepercayaan yang dimiliki oleh masing-masing influencer, Kanzler dapat meningkatkan visibilitas merek mereka dan memperoleh kepercayaan konsumen potensial.
Melalui kerjasama dengan influencer, Kanzler mempromosikan produk-produk mereka melalui konten yang autentik dan menarik. Influencer tersebut dapat melakukan review produk, membagikan pengalaman pribadi dengan menggunakan produk Kanzler, atau bahkan menciptakan konten kreatif yang melibatkan produk tersebut. Semua ini membantu menciptakan kesan positif tentang merek Kanzler di antara pengikut influencer dan memotivasi mereka untuk mencoba produk Kanzler.
Selain itu, kerjasama dengan banyak influencer juga memberikan diversifikasi dalam strategi pemasaran Kanzler. Dengan bekerja sama dengan influencer dari berbagai industri, seperti kuliner, gaya hidup, atau parenting, Kanzler dapat menjangkau konsumen potensial di berbagai segmen pasar dan menciptakan keberagaman dalam konten yang dipromosikan.
Melalui strategi “Kerjasama dengan Banyak Influencer”, Kanzler berhasil memperoleh eksposur yang luas, meningkatkan kesadaran merek, dan membentuk persepsi positif tentang produk-produk mereka di mata konsumen. Kerjasama dengan influencer yang berpengaruh memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan dan keterlibatan konsumen, serta membantu merek Kanzler tumbuh dan berkembang dalam pasar yang kompetitif.
4. Menggunakan Berbagai Jenis Media
Strategi marketing Kanzler yang keempat adalah “Menggunakan Berbagai Jenis Media”. Selain mengandalkan iklan di televisi, Kanzler juga memanfaatkan berbagai jenis media lainnya, seperti billboard, videotron, serta kendaraan umum seperti TransJakarta dan MRT, untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kesadaran merek mereka.
Dengan menggunakan berbagai jenis media ini, Kanzler menciptakan kehadiran merek yang kuat dan meningkatkan visibilitas mereka di lokasi-lokasi strategis. Billboards yang dipasang di jalan raya, videotron yang ditempatkan di area publik yang ramai, dan iklan di kendaraan umum seperti TransJakarta dan MRT memungkinkan Kanzler untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam.
Pilihan media-media tersebut juga memperhitungkan mobilitas konsumen dan mencakup berbagai titik kontak yang berpotensi mencapai target pasar Kanzler. Misalnya, iklan di kendaraan umum memungkinkan merek tersebut terlihat oleh penumpang yang sedang bepergian, sementara billboard dan videotron menarik perhatian pengendara yang melewati jalan raya.
Dengan menggabungkan iklan di televisi dengan media-media lainnya, Kanzler menciptakan efek sinergis yang memperkuat pesan merek mereka. Konsumen dapat melihat merek Kanzler di berbagai tempat dan situasi, yang meningkatkan kesadaran merek dan mengingatkan mereka tentang produk Kanzler ketika mereka berada dalam kondisi yang relevan, seperti berbelanja di supermarket atau mencari makanan cepat saji.
Dalam strategi “Menggunakan Berbagai Jenis Media” ini, Kanzler memanfaatkan kekuatan variasi media untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan mendiversifikasi kanal komunikasi mereka. Dengan melibatkan media-media tersebut, Kanzler menciptakan kesempatan untuk terhubung dengan konsumen potensial di berbagai konteks dan menciptakan hubungan yang lebih kokoh dengan audiens mereka.
5. Word of Mouth
Strategi marketing Kanzler yang terakhir adalah “Word of Mouth” atau rekomendasi dari mulut ke mulut. Kanzler memanfaatkan kekuatan media sosial dan konten yang menarik untuk merangsang percakapan dan berbagi informasi tentang merek mereka di antara konsumen dan pengguna media sosial.
Salah satu contohnya adalah iklan Kanzler yang menampilkan gambar Nicholas Saputra, seorang selebriti terkenal di Indonesia. Dengan menggandeng sosok yang populer dan memiliki pengikut yang besar di media sosial, Kanzler menciptakan konten iklan yang menarik perhatian dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
Melalui iklan ini, Kanzler menciptakan efek viral di media sosial. Konsumen yang melihat iklan tersebut akan merasa tertarik, terkesan, dan ingin berbagi dengan teman-teman mereka. Mereka mungkin merasa seperti “ikutan” dengan selebriti tersebut atau merasa terhubung dengan merek yang didukung oleh sosok yang terkenal.
Konsumen yang berbagi iklan tersebut di media sosial, baik dengan cara membagikan postingan, mengomentari, atau menyebarkannya melalui pesan pribadi, membantu menyebarkan pesan merek Kanzler kepada jaringan mereka sendiri. Dengan demikian, iklan Kanzler menjadi lebih viral dan mencapai audiens yang lebih luas secara organik.
Dalam konteks ini, konsep FOMO (Fear of Missing Out) berperan penting. Iklan yang menampilkan selebriti terkenal dan menggambarkan momen-momen yang menarik atau menggoda dapat memicu perasaan FOMO di kalangan kaum milenial dan Z. Mereka mungkin merasa ingin ikut-ikutan atau tidak ingin ketinggalan pengalaman yang disuguhkan oleh merek Kanzler.
Dengan kombinasi strategi “Word of Mouth” melalui media sosial, konten yang menarik, dan keterlibatan selebriti terkenal, Kanzler berhasil menciptakan efek viral yang kuat dan menarik minat generasi milenial dan Z. Mereka menjadi berbicara tentang merek ini, membagikan konten iklan, dan membantu memperluas jangkauan merek secara signifikan.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, telah dibahas strategi marketing kekinian yang telah diadopsi oleh brand Kanzler. Brand ini berhasil menarik perhatian generasi Z dengan menggunakan pendekatan yang tepat dan inovatif. Strategi pemasaran yang efektif, seperti pilihan waktu yang tepat dan memanfaatkan kekuatan “Word of Mouth” melalui media sosial, telah membantu Kanzler membangun citra merek yang kuat dan memperluas jangkauan mereka di kalangan konsumen.
Dengan memahami strategi pemasaran Kanzler, para profesional pemasaran dan perusahaan lain dapat mengambil inspirasi dan mengadopsi pendekatan yang serupa untuk mencapai kesuksesan di pasar yang kompetitif saat ini. Apalagi dalam era yang didominasi oleh generasi Z dan tren digital, semakin penting bagi para profesional dan juga pemasar untuk terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan preferensi dan perilaku konsumen.
Jadi, jika Anda adalah perusahaan yang mencari solusi pemasaran yang tepat sasaran dan menginginkan kesuksesan di era digital, makaa Anda dapat bekerja sama dengan Bithour Production. Sebagai sebuah agency marketing yang berpengalaman, kami memahami secara mendalam tren terkini dalam pemasaran dan khususnya cara menghadapi generasi milenial ataupun Z.
Kami juga memiliki tim ahli yang berdedikasi untuk membantu merek Anda membangun citra yang kuat, meningkatkan kesadaran merek, dan mencapai target pasar Anda. Dengan pendekatan kreatif dan pengetahuan yang mendalam tentang media sosial, konten yang menarik, dan cara memanfaatkan pengaruh “Word of Mouth”, kami dapat membantu Anda secara efektif mencapai hasil yang luar biasa dalam pemasaran bisnis Anda.
Untuk itu, jangan ragu untuk menghubungi Bithour Production sekarang melalui link yang ada disini, atau Anda dapat mengunjungi website resmi kami di bithourproduction.com untuk mengetahui lebih lanjut mengenai layanan kami. Setelah itu, bersama-sama kita dapat mencapai kesuksesan dalam menghadapi tantangan dan peluang di pasar yang kompetitif ini.
Referensi:
Sumber Gambar:
- https://issuu.com/salsabilaalfi8717/docs/salsabila_alfi_rizq_putri_14040118120031/s/10649741
- https://www.jakartainsider.id/gaya-hidup/7318361534/nicholas-saputra-jadi-bintang-iklan-nugget-kanzler-warganet-terpesona-hingga-jadi-lapar?page=2
- https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230329113012-97-930728/prisma-advertising-bocorkan-strategi-sukses-kampanye-kanzler